Mohon tunggu...
Fazil Abdullah
Fazil Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah bila itu cahayamu. (Instagram/fazil.abdullah

Cerpen Perempuan yang Meminta Rokokmu dan Mogok di Hutan mendapat penghargaan dari Kompasiana (2017 dan 2018). _____________________________________________ linktr.ee/fazilabdullah 👈 merupakan pintu masuk menuju dunia karya saya. silakan masuk dan jelajahi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Namaku Ribut Pribumi

2 April 2017   16:06 Diperbarui: 4 April 2017   15:15 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Arab nelpon," kata Adem ke Ribut Pribumi.

"Angkatlah," sahut Ribut Pribumi bete.

"Jangan menghibah kalian," Arab di seberang bicara. "Kami tahu kalian lagi jelekin Arab. Ada intel kami. Gak usah ngomongin kami. Urus tuh dirimu.

"Kalian gak tahu ape-ape intrik dan kepentingan antarnegara. Kami bertindak bukan mikir soal rakyat semata atau uang. Tapi keberlangsungan suatu negara. Kami gak mau kejadian kayak Irak, Libya, dkk. Itu Trump jelas-jelas udah nabuh genderang perang ama Islam. Maka karena itu, ane sohiban sama China. Mereka kagak ada benci kek ditebarkan Trump. Udeh ngerti sampe sini napa mesra sama China? Kalo udeh ngerti, lanjut kukasih tahu soal duit yang sikit kukasih ke negeri ente.

"Kalian itu dikasih modal pun kagak punya tenaga kalian!"

"Apa?!" teriak Ribut Pribumi. Dia mendengar.omongan Adem Pribumi sama Arab. "Eh, Rab, jangan buta lu! Ada 250 juta ni di Indonesia. Buka mata. Tenaga banyak di Indonesia, Coy!" Ribut Pribumi sambil bertangan metal.

"Lu buka mata! Tenaga itu bukan otot aja ya pengertiannya. Otak, otak, skill, skil, Mas Bro," si Arab tak mau kalah. Sengit.

Ribut Pribumi makin tersinggung.

"Ah, Arab songong. Lu kira kami pribumi bodoh-bodoh amat apa? Emang lu kira kami suku Mante apa? Segitunya kau anggap tak berskill, tak berotak. Eh, denger ya, Rab. Negeri kami ini berotak dan berskill. Liat kami bisa korupsi 5T!!! Emang kalian bisa gitu?! Jangan remehkan kami, ya?! Kita putus! Kami gak mau naik haji lagi ke negeri kalian!"

"Bodo. Emang gue pikirin. Paling situ rugi. Trus berantem lagi pribumi sama pribumi, pribumi sama Asing, pribumi sama pemerintah. Wek!"

Adem Pribumi geleng-geleng. Pribumi terdiam. Merasa ada salah ngomong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun