Kerajaa Banten (960-1096 H/1552-1684 M)
Banten merupakan kerajaan islam yang mulai berkembang pada abad ke 16, setelah pedagag-pedagang India, Persia, mulai menghindari Malaka yang sejak tahun 1511 telah dikuasai Portugis.
Dilihat dari geografisya, Banten, pelabuhan yang penting dan ekonominya mempunyai letak yang strategis dalam penguasa Selat Sunda.
Kerajaan islam di Banten yang semula kedudukannya di Banten Girang dipindahkan ke kota Surosowan, di Banten lama dekat pantai.
Dilihat dari sudut ekonomi dan politik, pemindahan ini dimaksudkan untuk memudahkan hubunngan antara pesisir utara jawa dengan Sumatra, melalui selat sunda dan samudra Indonesia.
Situasi ini berkaitan dengan kondisi politik di Asia Tenggara masa itu setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis, para pedagang yang segan berhubungann dengan Portugis mengalihkan jalur pelayarannya melalui Selat Sunda.
Tentang keberadaan islam di Banten, Tom Pires menyebutkan, bahwa di daerah Cimanuk, kota pelabuhan dan batas kerajaan Sunda dengan Cirebon, banyak dijumpai orang islam.
Ini berarti pada akhir abad ke 15 masehi di wilayah kerajaan Sunda Hindu sudah ada masyarakat yang beragama islam. Karena tertarik dengan budi pekerti dan ketinggian ilmuya, maka Bupati Banten menikahkan Syaraif Hidayatullah dengan adik perempuannya yang bernama Nhay Kawungaten.
Dan dikaruniai dua anak yang diberi nama Ratu Winoan dan Hasanuddin. Karena panggilan uwaknya, tugas penyebara islam di Banten diserahkan pada Hasanuddin. Yang kemudian menikahi puteri Demak. Dan dianggap raja islam pertma di Banten.
Kerajaan Goa (Makassar) (1078 H/1667 M)Â
GoaTallo adalah kerajaan bercorak islam di semenanjug Sulawesi. Kerajaan ini menerima islam pada tahun 1605 M. Rajanya yang terkenal dengan nama umaparisi-Kallona yang yag berkuasa pada akhir abad ke 15 dan permulaan abad ke 16.