Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Freelancer - Sosialistik

Pemuda penggerak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Asal Muasal Oligarki

6 Januari 2021   17:52 Diperbarui: 6 Januari 2021   17:56 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak bisa Bima, kalau seandainya mereka saya paksa keluar, maka yang akan terjadi adalah mereka akan menjadi orang-orang yang serakah dan mungkar. Bukan memberikan kedamaian kepada orang lain, malah mereka akan mengejar kedamaian yang mereka rasakan tanpa memperhatikan sekitarnya. Sehingga bisa saja mereka akan berbuat jahat untuk bisa medapatkan kedamaian yang ingin mereka rasakan lagi, mereka bisa sempurna jika secara ikhlas dan tanpa paksaan mau dengan sendirinya keluar dari tubuh saya" jelas Dewa Ruci.

Semakin kebingungan, Bima ingin pejelas.

"Terus bagaimana ini sekarang Dewa?" Gelisah Bima.

"Yasudah mereka tidak bisa keluar, dan mereka sudah nyaman dengan dunia mereka, yang pasti mereka tidak akan bermanfaat. Malah tugasmu akan berat. Karena hal-hal yang seharusnya mereka tangani bersamamu harus mereka lepas. Juga kerugian - kerugian baru akan terjadi dari sikap mereka tidak mau benar-benar bertanggung jawab atas apa yang mereka pilih dan lakukan" tegas dewa Ruci.

Bima pun merunduk kecewa.

Padahal maksud hati agar mendapat support dari sahabat yang dia kenal sebagai orang-orang bijaksana, arif dan baik. Ternyata mereka tidak kuat untuk diajak menerbarkan kedamian kepada umat manusia. Malah memberi beban baru kepadanya.

"Sudahlah Bima, pulanglah lagi kamu, kembalilah kepada duniamu dan tetap perjuangkan kedamian yang pernah kamu rasakan untuk kamu tebar kepada orang lain. Seperti tekatmu dulu. Hanya saja kamu juga harus menanggung bahwa teman-temanmu sudah meninggalkanmu denga kesenangan pribadinya, bahwa bisa meninggalkan masalah baru yang harus kamu tanggung sendirian" suruh Dewa Ruci kepada Bima.

"Baiklah dewa, kalau begitu. Saya kambali lagi ke duniaku, titip teman-teman semoga benar hakiki kenikmatan yang mereka rasakan" jawab dengan setengah berat.

Akhirnya Bima pulang dan kekecewaan yang mendalam.

Sesampainya di rumah. Bima mendapat sambutan oleh saudaranya. Sambutan-sambutan itu berupa kabar bahwa Kurawa sudah menebar jurus-jurus barunya untuk melawan keluarga Pandawa.

Jurus-jurus yang dimaksud diantaranya adalah jurus Narkob, Seksu, Anar, Radik, Persau. Yang sukses memberikan virus-virus negatif kepada masyarakat dan menjadikan masyarakat menjadi liar dan berada pada peradaban kehancuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun