Mohon tunggu...
Fauzi Rohmah
Fauzi Rohmah Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis

Guru di SMP Negeri 1 Kusan Hilir, Tanah Bumbu, Kalsel - Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Merah Putih Penantian

10 Agustus 2016   19:33 Diperbarui: 10 Agustus 2016   22:27 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laki-laki penyabar itu kini terbujur kaku di balik peti berselimutkan merah putih. Ia pergi dengan membawa cinta yang kutanam di taman hatinya. Di barisan paling depan aku menghantarnya menuju dunia yang abadi. Air mataku telah mengering, hanya isakan demi isakan yang terlontar dari bibirku menahan dada yang kian terasa sesak.

Di bawah tanah merah yang masih basah, kuyakin engkau bahagia di sana. Aku mencoba menahan butiran kristal yang menggantung di mataku. Aku tak ingin Mas Fatih menyaksikan dukaku. Irama doa yang dilantunkan para pengiring sedikit menenangkan kegusaran hatiku. Aku duduk bersimpuh dan memeluk batu nisan putih yang terukir namanya. Kutenggelamkan jiwa juga pikiranku pada lautan rindu dan kenangan bersama Mas Fatih.

“Jangan terlalu mencintaiku, sayang. Aku bisa mati kesenangan karenamu.” Kuulang kata-kata yang pernah ia ucapkan dulu sebelum ia berangkat tugas.

***

“Merah darahmu tlah mengalir dan menyelimuti putihnya penantianku menyambut darah dagingmu, buah cintamu,” kubisik lirih pada bayangan itu. Bayangan yang perlahan menjauh dan terlihat buram dengan senyum yang semakin bias. Kuhantar kepulangannya ke dunia yang abadi dengan doa yang tiada berjeda.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun