2. Terapkan Teknik Pernapasan & Grounding
Masalahnya:Â Saat emosi naik, otak sering kehilangan kendali. Nafas jadi cepat, jantung berdebar, dan tangan gemetar.
Solusi:
-
Teknik 4-7-8 Breathing:
- Tarik napas 4 detik
- Tahan 7 detik
- Buang perlahan 8 detik
(Lakukan 3-5 kali, dijamin emosi mulai turun).
Teknik Grounding 5-4-3-2-1:
- 5 hal yang bisa dilihat
- 4 hal yang bisa disentuh
- 3 hal yang bisa didengar
- 2 hal yang bisa dicium
- 1 hal yang bisa dirasakan
Tujuan teknik ini: Mengalihkan perhatian otak dari emosi ke kenyataan di sekitar, sehingga nggak keburu meledak.
3. Ubah Cara Pandang (Cognitive Reframing)
Masalahnya: Kadang, yang bikin kita marah bukan situasinya, tapi cara kita memandang situasi tersebut.
Solusi:
- Alihkan perspektif. Daripada bilang "Orang ini nyebelin banget!", coba ubah jadi "Mungkin dia lagi punya masalah, nggak ada hubungannya sama aku."
- Gunakan humor. Misalnya, kalau ada yang nyalip ugal-ugalan di jalan, bayangkan dia kayak pemain Fast & Furious yang lagi latihan. Dijamin lebih ketawa daripada marah.
Contoh nyata:
Reaktif: "Kenapa dia nggak bales chat gue, sih? Gue nggak penting buat dia!"
Responsif:Â "Mungkin dia lagi sibuk atau HP-nya lowbat. Besok aja gue tanya lagi."
4. Hindari Pemicu yang Gak Perlu (Emotional Detox)