Mohon tunggu...
Pekik Aulia Rochman
Pekik Aulia Rochman Mohon Tunggu... Penulis - Petualang Kehidupan Dimensi Manusia yang diabadikan dalam https://theopenlearner333.blogspot.com/

I can't do anything, I don't know anything, and I am nobody. But, I am An Enthusiast in learning of anything.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Jadi Budak Perasaan! Seni Mengelola Emosi agar Hidup Lebih Tenang

3 Februari 2025   13:47 Diperbarui: 3 Februari 2025   14:34 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Terapkan Teknik Pernapasan & Grounding

Masalahnya: Saat emosi naik, otak sering kehilangan kendali. Nafas jadi cepat, jantung berdebar, dan tangan gemetar.

Solusi:

  • Teknik 4-7-8 Breathing:

    1. Tarik napas 4 detik
    2. Tahan 7 detik
    3. Buang perlahan 8 detik
      (Lakukan 3-5 kali, dijamin emosi mulai turun).
  • Teknik Grounding 5-4-3-2-1:

    • 5 hal yang bisa dilihat
    • 4 hal yang bisa disentuh
    • 3 hal yang bisa didengar
    • 2 hal yang bisa dicium
    • 1 hal yang bisa dirasakan

Tujuan teknik ini: Mengalihkan perhatian otak dari emosi ke kenyataan di sekitar, sehingga nggak keburu meledak.

3. Ubah Cara Pandang (Cognitive Reframing)

Masalahnya: Kadang, yang bikin kita marah bukan situasinya, tapi cara kita memandang situasi tersebut.

Solusi:

  • Alihkan perspektif. Daripada bilang "Orang ini nyebelin banget!", coba ubah jadi "Mungkin dia lagi punya masalah, nggak ada hubungannya sama aku."
  • Gunakan humor. Misalnya, kalau ada yang nyalip ugal-ugalan di jalan, bayangkan dia kayak pemain Fast & Furious yang lagi latihan. Dijamin lebih ketawa daripada marah.

Contoh nyata:
Reaktif: "Kenapa dia nggak bales chat gue, sih? Gue nggak penting buat dia!"
Responsif: "Mungkin dia lagi sibuk atau HP-nya lowbat. Besok aja gue tanya lagi."

4. Hindari Pemicu yang Gak Perlu (Emotional Detox)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun