Habiskan waktu untuk membaca buku, menulis, atau aktivitas kreatif lainnya untuk menstimulasi otak secara positif. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa membaca buku fisik dapat meningkatkan empati dan kemampuan berpikir kritis.
5. Tingkatkan Literasi Digital
Pelajari cara mengevaluasi kredibilitas informasi dan bias media. Hal ini penting untuk melindungi diri dari penyebaran hoaks dan informasi yang menyesatkan.
Mengapa Ini Penting?
"Brain rot" bukan sekadar fenomena remaja. Ini adalah isu yang merasuk ke dalam masyarakat modern, menciptakan generasi dengan pola pikir instan dan dangkal. Sebuah studi di Indonesia mengungkapkan bahwa pengguna media sosial rata-rata menghabiskan lebih dari 3 jam sehari untuk scrolling tanpa arah, yang berkontribusi pada penurunan produktivitas nasional.
Jika dibiarkan, degradasi ini dapat memperburuk kemampuan berpikir kritis generasi mendatang. Dengan menyadari dan mengatasi masalah ini, kita dapat melindungi kesehatan mental dan daya pikir kita, serta menciptakan budaya digital yang lebih sehat.
Penutup
Era digital memberikan kita akses tanpa batas ke informasi, tetapi dengan kebebasan itu datang tanggung jawab. Jika kita tidak bijak dalam menggunakan teknologi, "brain rot" bisa menjadi bagian dari hidup kita. Mari kurangi scrolling tanpa arah dan mulai prioritaskan konten yang benar-benar membangun.
Dengan membangun kebiasaan konsumsi digital yang lebih sehat, kita tidak hanya melindungi otak kita tetapi juga memastikan masa depan generasi mendatang lebih cerah. Mari kita mulai perubahan ini hari ini, dengan langkah kecil tetapi berdampak besar.
Referensi
Carr, N. (2011). The Shallows: What the Internet Is Doing to Our Brains. W. W. Norton & Company.