Mohon tunggu...
Fauzan Attamimi
Fauzan Attamimi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama : Fauzan Attamimi NPM : 21013010365 Kelas : Bela Negara/G112 Prodi : Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Pendidikan Karakter dalam Mengatasi Ancaman Krisis Moral terhadap Bela Negara

15 Desember 2022   15:50 Diperbarui: 15 Desember 2022   15:59 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2. Longgarnya Pegangan Terhadap Agama .Dengan longgarnya pegangan seseorang peda ajaran agama, maka hilanglah kekuatan pengontrol yang ada didalam dirinya. Tetapi jika setiap orang teguh keyakinannya kepada Tuhan serta menjalankan agama dengan sungguh-sungguh, tidak perlu lagi adanya pengawasan yang ketat, karena setiap orang sudah dapat menjaga dirinya sendiri, tidak mau melanggar hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan Tuhan.

3. Pengaruh Budaya Asing. Keluar masuknya budaya asing menjadikan munculnya budaya-budaya baru dan menghapus budaya-budaya lama. Merasuknya budaya-budaya asing dalam kehidupan suatu bangsa membawa banyak sekali perubahan. Walaupun dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi budaya asing membawa dampak positif, namun dalam bidang pergaulan budaya asing membawa dampak yang negatif. Masuknya budaya clubing, minum-minuman keras, pergaulan bebas, juga narkotika sekarang menjadi budaya baru di kota-kota besar. Tidak hanya Anak-anak yang hidup dikota-kota besar yang mengalami tingkat krisis moral yang tingi bahkan Anak-anak yang tinggal di pedesaan yang mengenal adat istiadat yang kuat pun ikut terpengaruh budaya asing.

4. Kurangnya Pengawasan dan Perhatian Orang Tua. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya mendorong para laki-laki untuk terjun kedalamnya, bahkan para perempuan pun merasa memili hak yang sama untuk ikut terjun kedalamnya, sehingga dalam sebuah rumah tangga seorang anak kurang mendapat pengawasan dan perhatian dari orang tua mereka. Akibatnya, banyak dari mereka mencari kebahagiaan yang salah, seperti clubing, minum-minuman keras, pergaulan bebas, dan menghilangkan stres dengan obat-obatan. 

5. Lingkungan yang Buruk. Lingkungan yang buruk sangat berpotensi mengubah seseorang menjadi orang yang buruk dan demikian pula sebaliknya. Salah satu bagian dari lingkungan kehidupan manusia adalah teman pergaulan, karena itu kita dituntut bergaul kepada orang yang lebih baik dari kita guna mendapatkan kebaikan dari sahabat kita itu dan seandainya kita juga punya teman yang kurang baik, maka setiap pergaulan harus berniat untuk memperbaiki sahabat yang kurang baik agar kita tidak terpengaruh kepada hal-hal yang kurang baik atau buruk.

6. Rendahnya Tingkat Pendidikan. Crow and crow (1956) menegaskan “Belajar adalah perubah tingkah laku yang menyertai proses pertumbuhan yang semua itu di sebabkan melalui penyesuaian terhadap keadaan yang diawali lewat rangsangan panca indra”. Kurangnya pendidikan dan kemampuan diri dalam pergaulan dapat membuat seseorang keliru dalam mengambil jalan hidupnya, sehingga mereka mudah terpengaruh degan hal-hal baru seiring proses sosialisasi yang mereka alami. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam proses sosialisasi, karena pendidikan menjadi landasan perilaku seseorang.

7. Kurangnya Keefisienan dan Keefektifan Lembaga Sosial Masyarakat. Ada berbagai masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat. Tingginya tingkat kemiskinan mengakibatkan berbagai masalah sosial, seperti meningkatnya jumlah kriminalitas, kurangnya pendidikan, dan banyaknya jumlah penduduk yang kelaparan serta kurang gizi. Hal tersebut menarik sebagian besar perhatian pemerintah sehingga masalah mengenai krisis moral anak-anak di kesampingkan. Penerapan–penerapan norma dan sanksi yang kurang mengikat dari lembaga sosial mengakibatkan para pemuda mengabaikan aturan-aturan tersebut.

8. Media Masa atau Media Informasi. Kemajuan IPTEK melahirkan berbagai macam media yang mutakhir seperti televisi, handpone, internet dan lain-lain. Banyaknya informasi yang bisa di peroleh dari media tersebut menyebabkan banyak para anak-anak menyalahgunakan media tersebut. Banyaknya tayangan-tayangan yang tidak seharusnya di tampilkan oleh media masa. Tayangan media masa yang sering mereka lihat dijadikan kebudayaan baru yang dianggap sesuai dengan kemajuan zaman. Rasa tidak ingin ketinggalan zaman dari orang lain membuat para anak-anak melakukan kebiasaan baru yang sudah menjadi kebudayaan atau sering mereka jumpai seperti tayangan televisi dan lingkungan sosialisasi.

Dampak Krisis Moral

Dampak yang ditimbulkan dari krisis moral antara lain : Meningkatnya kekerasan pada Anak-anak; Penggunaan kata-kata yang memburuk; Pengaruh peer group (rekan kelompok) yang kuat dalam tindak kekerasan; Meningkatnya penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas; Kaburnya batasan moral baik-buruk; Menurunnya etos kerja; Rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru; Rendahnya rasa tanggung jawab indvidu dan warga Negara; Membudayanya ketidak jujuran; Adanya saling curiga dan kebencian di antara sesama.

Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan secara etimologi berasal dari bahasa latin “educatum” yang terdiri dari dua kata yaitu: E dan Duco dimana kata E berarti sebuah perkembangan dari dalam keluar atau dari sedikit ke banyak, sedangkan Duco berarti pengembangan atau sedang berkembang. Jadi, secara etimologi pengertian pendidikan adalah proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu. Sedangkan pengertian menurut UU No. 20 Tahun 2003 “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecardasan, akhlak mulia, serta ketermpilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun