Mohon tunggu...
Adrian
Adrian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bola Futsal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori pekembangan moral yang dikemukakan lewrence kohiberg

19 Januari 2025   03:01 Diperbarui: 19 Januari 2025   03:01 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

**Teori Attachment oleh Mary Ainsworth dan John Bowlby**  

Teori attachment atau teori keterikatan adalah salah satu konsep paling penting dalam psikologi perkembangan yang menjelaskan bagaimana hubungan emosional antara anak dan pengasuh utama memengaruhi perkembangan psikologis dan sosial anak. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh John Bowlby, seorang psikiater dan psikoanalis asal Inggris, dan diperluas oleh Mary Ainsworth, seorang psikolog perkembangan yang melakukan penelitian empiris untuk mendukung gagasan Bowlby. Artikel ini akan membahas latar belakang teori attachment, konsep utama yang dikemukakan oleh Bowlby dan Ainsworth, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.  

---

### **Latar Belakang Teori Attachment**  

John Bowlby mengembangkan teori attachment pada tahun 1950-an sebagai respons terhadap penelitian sebelumnya yang menekankan pentingnya kebutuhan fisiologis, seperti makanan, dalam hubungan anak dan pengasuh. Bowlby berpendapat bahwa hubungan emosional yang hangat dan stabil antara anak dan pengasuh utama jauh lebih penting daripada sekadar pemenuhan kebutuhan dasar.  

Mary Ainsworth melanjutkan penelitian Bowlby dengan menambahkan dimensi empiris melalui eksperimen "Strange Situation." Penelitian Ainsworth menunjukkan bagaimana kualitas keterikatan dapat memengaruhi perilaku anak dalam situasi baru dan dengan orang asing. Bersama-sama, Bowlby dan Ainsworth menciptakan kerangka kerja yang menjelaskan bagaimana keterikatan berkembang dan dampaknya pada kehidupan individu.  

---

### **Konsep Utama Teori Attachment**  

#### 1. **John Bowlby: Teori Dasar Attachment**  
Bowlby menjelaskan bahwa keterikatan adalah kebutuhan biologis dasar yang membantu anak bertahan hidup. Ia mengemukakan empat prinsip utama dalam teori attachment:  

- **Sistem Attachment sebagai Adaptasi:**  
  Anak-anak memiliki kecenderungan bawaan untuk membentuk keterikatan dengan pengasuh utama mereka, karena hubungan ini memberikan rasa aman dan melindungi mereka dari bahaya.  

- **Rasa Aman (Secure Base):**  
  Pengasuh yang responsif dan konsisten memberikan rasa aman kepada anak, memungkinkan mereka untuk menjelajahi dunia sekitar tanpa merasa cemas.  

- **Kecemasan Akan Perpisahan (Separation Anxiety):**  
  Anak-anak merasa tidak nyaman atau cemas ketika terpisah dari pengasuh utama mereka, yang mencerminkan pentingnya keterikatan dalam kehidupan emosional mereka.  

- **Internal Working Model:**  
  Hubungan awal dengan pengasuh membentuk "pola kerja internal," yaitu kerangka mental yang digunakan individu untuk memahami hubungan interpersonal di masa depan.  

#### 2. **Mary Ainsworth: Klasifikasi Attachment**  
Mary Ainsworth mengembangkan eksperimen "Strange Situation" untuk mengidentifikasi berbagai pola keterikatan antara anak dan pengasuh. Penelitian ini mengungkapkan tiga (kemudian empat) tipe keterikatan utama:  

- **Attachment Aman (Secure Attachment):**  
  Anak merasa nyaman menjelajahi lingkungan ketika pengasuh hadir, tetapi menjadi cemas ketika pengasuh pergi. Ketika pengasuh kembali, anak dengan cepat merasa tenang dan mencari kenyamanan.  
  *Karakteristik:* Pengasuh konsisten, responsif, dan mendukung kebutuhan emosional anak.  

- **Attachment Cemas-Ambivalen (Anxious-Ambivalent Attachment):**  
  Anak menunjukkan kecemasan berlebihan ketika pengasuh pergi dan sulit merasa tenang meskipun pengasuh kembali.  
  *Karakteristik:* Pengasuh tidak konsisten dalam merespons kebutuhan anak, kadang-kadang perhatian, kadang-kadang mengabaikan.  

- **Attachment Cemas-Hindar (Anxious-Avoidant Attachment):**  
  Anak tampak tidak peduli dengan kehadiran atau ketidakhadiran pengasuh, dan mereka cenderung menghindari interaksi dengan pengasuh.  
  *Karakteristik:* Pengasuh tidak responsif atau bahkan menolak kebutuhan emosional anak.  

- **Attachment Tidak Terorganisasi (Disorganized Attachment):**  
  Pola ini ditemukan dalam penelitian lanjutan. Anak menunjukkan perilaku campuran, seperti mendekati tetapi juga menghindari pengasuh. Pola ini sering dikaitkan dengan pengalaman pengasuhan yang penuh trauma atau kekerasan.  

---

### **Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Attachment**  

1. **Responsivitas Pengasuh:**  
   Pengasuh yang responsif terhadap kebutuhan emosional anak cenderung membantu anak membentuk keterikatan yang aman.  

2. **Konsistensi Interaksi:**  
   Keterikatan yang sehat berkembang ketika pengasuh secara konsisten hadir dan terlibat dalam kehidupan anak.  

3. **Pengalaman Trauma atau Kekerasan:**  
   Anak-anak yang mengalami trauma atau kekerasan dapat mengembangkan keterikatan tidak aman atau tidak terorganisasi.  

4. **Temperamen Anak:**  
   Sifat bawaan anak, seperti tingkat kecemasan atau keaktifan, juga memengaruhi pola keterikatan mereka.  

---

### **Dampak Attachment pada Kehidupan Dewasa**  

Teori attachment tidak hanya berlaku untuk masa kanak-kanak tetapi juga memiliki implikasi besar pada kehidupan dewasa. Internal working model yang dibentuk selama masa kecil menjadi dasar bagi cara individu membangun hubungan di masa depan.  

1. **Hubungan Romantis:**  
   Orang dengan keterikatan aman cenderung memiliki hubungan romantis yang stabil dan penuh kepercayaan. Sebaliknya, mereka dengan keterikatan cemas-ambivalen mungkin menjadi terlalu bergantung pada pasangan, sementara mereka dengan keterikatan cemas-hindar mungkin menghindari keintiman emosional.  

2. **Hubungan Sosial:**  
   Pola keterikatan memengaruhi cara seseorang menjalin persahabatan, bekerja dalam tim, dan menghadapi konflik interpersonal.  

3. **Kesehatan Mental:**  
   Keterikatan tidak aman atau tidak terorganisasi sering dikaitkan dengan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, atau gangguan kepribadian.  

---

### **Aplikasi Teori Attachment**  

1. **Dalam Pengasuhan Anak:**  
   - Orang tua dapat berfokus pada memberikan perhatian yang konsisten dan responsif terhadap kebutuhan anak.  
   - Menghindari perilaku yang mengabaikan atau keras dapat membantu anak membentuk keterikatan yang aman.  

2. **Dalam Pendidikan:**  
   Guru dapat berperan sebagai figur keterikatan sekunder bagi anak-anak, memberikan rasa aman dan dukungan emosional di lingkungan sekolah.  

3. **Dalam Terapi Psikologis:**  
   Terapi berbasis attachment, seperti terapi berbasis emosional, membantu individu memahami dan memperbaiki pola kerja internal yang tidak sehat.  

---

### **Kritik terhadap Teori Attachment**  

1. **Kurangnya Penekanan pada Budaya:**  
   Beberapa kritikus berpendapat bahwa teori ini terlalu berfokus pada konteks budaya Barat dan mungkin tidak sepenuhnya berlaku untuk masyarakat kolektivis.  

2. **Simplifikasi Hubungan:**  
   Hubungan manusia sangat kompleks, dan teori attachment kadang-kadang dianggap terlalu menyederhanakan proses pembentukan hubungan.  

---

### **Kesimpulan**  

Teori attachment yang dikembangkan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya hubungan emosional dalam perkembangan manusia. Keterikatan yang aman di masa kecil berkontribusi pada perkembangan sosial, emosional, dan psikologis yang sehat. Sebaliknya, keterikatan yang tidak aman dapat menimbulkan berbagai tantangan dalam kehidupan.  

Dengan memahami teori ini, orang tua, guru, dan profesional dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan keterikatan yang sehat, yang pada akhirnya membantu individu mencapai potensi penuh mereka dalam hubungan dan kehidupan secara keseluruhan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun