Mohon tunggu...
fatrisia
fatrisia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis dan Editor Lepas

Random thoughts. Ig @inifatrisia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Memoar si Butut

30 Mei 2024   00:19 Diperbarui: 30 Mei 2024   00:29 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brem! Brem! Brem!

Aku melirik kesal motor butut yang sedang dipanaskan itu. Sudah tua, tapi masih saja sering dipakai. Bagian yang paling menganggu adalah saat bunyi mesinnya yang lancar itu mendadak seperti sedang batuk-batuk. Aku gemas ingin memberinya obat warung.

"Kasian motornya dah berumur, jangan terlalu dipaksa," kata tetangga yang lewat.

Uhuk! Aku langsung pura-pura menoleh ke arah lain. Menegaskan bahwa aku tak ada hubungannya dengan motor itu.

"Makin tua makin antik, Bu." Papa menimpali dengan kekehan. Heran, Papa masih bisa baik-baik saja padahal tadi tetangga sedang menyindir.

"Ayo buruan, Li! Biar nggak telat nanti!" seru Papa mengajakku yang langsung mendengkus. Cemberut sebal. Lelaki bertubuh jangkung itu malah mengedipkan mata, aku mengentakkan kaki sebelum menghampiri.

"Kapan sih Papa ganti motor? Aku malu!" ketusku bersidekap dada.
Kalau tahu begini lebih baik aku naik ojek saja. Daripada ke mana-mana selalu diantar Papa dengan motor bututnya itu.

"Dia ini antik, lho, Li."

"Iya, udah layak dimuseumkan!" Dengan kesal aku berlalu. Sudah cukup menahan semua ejekan gara-gara si butut itu.

"Eh, Li! Li kamu mau ke mana? Eliya!" Papa berseru yang tentunya tak kuabaikan.

Piipp!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun