Lingkup Pendidikan : Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai : Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas V Pada Muatan Pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia Pada Materi Perpindahan Kalor  Kita
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
Beberapa kondisi yang terjadi di kelas V SDN Tengah 07 Jakarta Timur adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan pembelajaran yang masih sederhana.
2. Pembelajaran dari guru yang masih konvensional.
3. Kurangnya pemanfaatan alat peraga pembelajaran yang variatif dari guru.
4. Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang inovatif.
5. Kurangnya penggunaan model pembelajaran inovatif.
6. Kurangnya keterlibatan peserta didik di dalam proses pembelajaran.
Kondisi di atas membuat guru mengadakan sebuah praktik pembelajaran. Berdasarkan masalah tersebut ditemukan bahwa yang menjadi akar penyebab masalah dari praktik ini adalah guru belum memanfaatkan alat peraga, media dan model pembelajaran yang inovatif pada muatan pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia.
Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena stigma pembelajaran IPA dan Bahasa Indonesia yang susah bagi peserta didik menjadikan banyak guru mengalami permasalahan yang sama sehingga praktik ini dapat dijadikan sebagai referensi atau inspirasi untuk menyelesaikan permasalahan yaitu menghilangkan stigma pembelajaran IPA dan Bahasa Indonesia yang susah bagi peserta didik dengan membuat pembelajaran yang menyenangkan melalui media benda konkrit.
Peran dalam praktek ini sebagai guru :
1. Menyusun Perencanaan Kegiatan Pembelajaran.
2. Menyiapkan media benda konkrit sebagai pembelajaran.
3. Menyiapkan media dan sumber belajar.
4. Mengkondisikan kelas.
Peran dan tanggung jawab dalam praktek ini adalah
1. Menyusun Instrumen observasi.
2. Mengamati aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Tanggung jawab sebagai guru :
1. memastikan peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran.
2. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik.
Tantangan :
Tantangan yang dihadapi penulis untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
1. Penggunaan model pembelajaran inovatif yang tepat sehingga mampu meningkatkan aktifitas dan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran.
2. Menentukan media benda konkrit yang menarik bagi peserta didik dan sesuai dengan materi pembelajaran.
3. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan inovatif yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik materi pembelajaran mampu menarik motivasi belajar peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
4. Guru harus bisa menumbuhkan motivasi belajar siswa melalui desain perencanaan kegiatan dan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik.
5. Mengajar peserta didik generasi Z yang memiliki kedekatan dengan dunia maya dan aktifitas dengan dunia maya, sehingga guru harus bisa membuat media pembelajaran yang memanfaatkan ilmu teknologi untuk peserta didik.
Pihak yang terlibat dalam praktek pembelajaran ini adalah kepala sekolah, guru, siswa, dan teman sejawat.
Tantangan tersebut yang menyebabkan guru harus menerapkan strategi pembelajaran yang tepat agar dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran
Aksi :
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi antara lain:
1. Pemilihan model Pembelajaran inovatifÂ
a. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran inovatif dengan memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi pembelajaran. Adapun model pembelajaran yang inovatif yang dipilih yaitu Model Problem Based Learning (PBL). Guru menyusun RPP dengan kegiatan berorientasi student center untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik sehingga membuat peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran.
b. Proses pemilihan model ini yaitu : mempelajari model-model pembelajaran inovatif melalui kajian literatur, mempelajari kemampuan awal dan kebiasaan atau gaya belajar peserta didik dan mempelajari karakteristik materi perpindahan kalor disekitar kita.
c. Sumber daya yang diperlukan yaitu : jaringan internet, laptop, aplikasi youtube, sumber belajar seperti buku-buku yang terkait model-model pembelajaran inovatif.
2. Membuat media pembelajaran dengan menggunakan benda konkrit.
a. Strategi yang dilakukan guru untuk pemilihan benda konkrit adalah dengan mencari dan memilih benda yang sesuai dengan materi dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
b. Proses pembuatan media pembelajaran dengan benda konkrit dimulai dari menyiapkan alat dan bahan dengan tujuan agar media pembelajaran dengan benda konkrit menarik dan menyenangkan untuk peserta didik.
c. Sumber daya yang diperlukan yaitu : jaringan internet, laptop, aplikasi youtube, lilin, sendok logam, mentega, korek api, wadah lilin, kompor portable, panci, air mineral.
3. Pemilihan Media Pembelajaran yang inovatifÂ
a. Strategi pemilihan media pembelajaran yang inovatif yaitu dengan mencari referensi dari berbagai sumber seperti google maupun youtube.
b. Proses pembuatan quiz interaktif PPT dimulai dengan guru mencari gambar-gambar yang menarik untuk tampilan quiz.
c. Sumber daya yang diperlukan : jaringan internet, laptop, aplikasi google, youtube dan aplikasi microsoft power point.
4. Meningkatkan motivasi belajar peserta didikÂ
a. Strategi yang dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan mengembangkan RPP dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang berpusat pada peserta didik terkait dengan Kompetensi Dasar, Indikator dan Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai.
b. Proses pengembangan RPP yang berpusat pada peserta didik dengan menentukan kegiatan-kegiatan pembelajaran apa saja yang dapat mengaktifkan peserta didik dan berapartisipasi aktif dalam rangkaian proses pembelajaran.
c. Sumber daya yang diperlukan adalah kompetensi dan kreatifitas guru dalam mengembangkan RPP dan LKPD yang berpusat pada aktifitas peserta didik. Â
Dalam  melaksanakan kegiatan ini banyak pihak yang terlibat antara lain :
Yang terlibat dalam aksi :
1. Penulis (guru kelas) sebagai penyaji materi dan fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai pendidik penulis beratnggung jawab menjaga jalannya pembelajaran agar tetap kondusif, nyaman, menyenangkan bagi peserta didik. Sebagai fasilitator penuis menyiapkan materi, memilih media, alat peraga (benda konkrit) dan menyiapkan sarpras yang akan digunakan untuk kegaitan pembelajaran. Sebagai observer penulis mengamati dan mencatat pelaksanaan kelebihan dan kekurangan pada kegaiatan pembelajaran.
2. Peserta didik sebagai objek kegiatan aksi kegiatan pembelajaran ini.
3. Teman sejawat sebagai observer kegiatan pembelajaran.
4. Kameramen sebagai perekam video pembelajaran.
5. Kepala sekolah sebagai  observer kegiatan pembelajaran.Â
Refleksi Hasil dan Dampak Â
Dampak dari aksi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Siswa lebih bersemangat, antusiasme dan memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dalam proses pembelajaran.
2. Kemampuan dan pemahaman siswa meningkat terlihat dari hasil penilaian sikap dan keterampilan siswa.
3. Hasil belajar siswa juga meningkat dilihat dari hasil penilaian evaluasi dimana dari 26 siswa nilai nya sudah tuntas karena sudah cukup atau melebihi dari KKM.
4. Dari hasil refleksi di akhir pembelajaran siswa merasa bahagia, antusiasme dan bersemangat selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL dan menggunakan media PPT dan video pembelajaran hingga penggunaan media konkret.
Langkah yang dilakukan sangat efektif, ini terbukti dengan tuntasnya semua siswa dalam penilaian evaluasi dan siswa menjadi lebih bersemangat, antusiasme dan memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dalam proses pembelajaran. Respon dari kepala sekolah sangat positif dan mendukung sebagai bahan supervisi guru di kelas. Sehingga diharapkan dapat dilaksanakan pada proses pembelajaran berikutnya di sekolah. Selain itu mendapat feed back positif dari siswa dan rekan-rekan guru dengan adanya penerapan model PBL dalam proses pembelajaran.
Faktor keberhasilan dari kegiatan praktik pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan media yang digunakan. Dimana  dalam proses pelaksanaannya peserta didik dituntut untuk lebih aktif untuk memperoleh hasil pemecahan masalah yang baik dalam kelompoknya menggunakan media pembelajaran inovatif sehingga mampu mempresentasikan hasil dari pemecahan masalahnya dengan penuh tanggung jawab. Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses yang telah dilakukan adalah dalam setiap proses pembelajaran guru harus menyesuaikan materi dengan model pembelajaran yang akan digunakan dan juga dalam pelaksanaannya harus menggunakan media pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H