Mohon tunggu...
Fatiya NazlaPutri
Fatiya NazlaPutri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya membaca buku dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Membongkar Framing Media : Kabut Asap Pekanbaru dalam Sorotan Berita

18 Maret 2024   12:29 Diperbarui: 18 Maret 2024   12:44 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber data : BPS Kota Pekanbaru 

sumber data : BPS Kota Pekanbaru 
sumber data : BPS Kota Pekanbaru 

Data yang ditunjukkan dalam gambar dapat membantu dalam menganalisis kabut asap di Pekanbaru, Riau, meskipun tidak secara langsung. Berikut beberapa poin penting:

Curah Hujan dan Hari Hujan:

  • Curah hujan yang rendah dan jumlah hari hujan yang sedikit dapat mengindikasikan kondisi kering, yang meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan.
  • Data menunjukkan bulan Januari, Februari, dan Agustus memiliki curah hujan yang relatif rendah.
  • Penurunan curah hujan di bulan-bulan tersebut dapat dikaitkan dengan musim kemarau, yang berpotensi meningkatkan risiko kebakaran.

Kelembaban Udara:

  • Kelembaban udara yang rendah dapat mempermudah terjadinya kebakaran dan memperparah kabut asap.
  • Data menunjukkan bahwa kelembaban udara di Pekanbaru relatif rendah, dengan rata-rata di bawah 85%.
  • Kondisi ini dapat mempermudah penyebaran asap dan meningkatkan dampak kabut asap pada kesehatan masyarakat.

Suhu Udara:

  • Suhu udara yang tinggi dapat mempercepat proses pengeringan vegetasi, membuatnya lebih mudah terbakar.
  • Data menunjukkan bahwa rata-rata suhu udara di Pekanbaru cukup tinggi, yaitu sekitar 27C.
  • Suhu tinggi dapat memperparah kondisi kering dan meningkatkan risiko kebakaran.

Tekanan Udara:

  • Tekanan udara yang rendah dapat meningkatkan penyebaran asap dan memperparah kabut asap.
  • Data menunjukkan bahwa tekanan udara di Pekanbaru relatif rendah, dengan rata-rata di bawah 1010 mb.
  • Kondisi ini dapat menyebabkan asap bergerak lebih mudah dan memperluas jangkauan kabut asap.

Data Lainnya:

  • Data lain seperti jumlah titik panas, arah angin, dan kondisi vegetasi dapat membantu dalam analisis yang lebih komprehensif.
  • Kombinasi data curah hujan, kelembaban udara, suhu udara, tekanan udara, dan data lainnya dapat membantu dalam:
    • Memprediksi potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
    • Memantau penyebaran kabut asap.
    • Mengevaluasi dampak kabut asap pada kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Kesimpulan:

Analisis framing text berita menunjukkan bahwa kabut asap di Pekanbaru merupakan isu kompleks dengan berbagai sudut pandang. Media massa memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi dan mendorong solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Data yang ditunjukkan dalam gambar dapat memberikan informasi penting untuk analisis kabut asap di Pekanbaru. Meskipun tidak secara langsung menunjukkan tingkat keparahan kabut asap, data ini dapat membantu dalam memahami faktor-faktor yang berkontribusi dan memperkirakan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. 

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Rosalina Kumalawati S.Si., M.Si., dosen pengampun mata kuliah Meteorolodi dan Klimatologi, karena telah memberikan waktu dan kesempatan kepada saya untuk artikel ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun