Mohon tunggu...
Fatiya NazlaPutri
Fatiya NazlaPutri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya membaca buku dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Membongkar Framing Media : Kabut Asap Pekanbaru dalam Sorotan Berita

18 Maret 2024   12:29 Diperbarui: 18 Maret 2024   12:44 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber data : BPS Kota Pekanbaru 

Penjelasan : Kondisi kabut asap di Pekanbaru dan provinsi Riau yang semakin tebal pada hari Selasa, 3 Oktober 2023. Langit di Pekanbaru putih karena asap, dan terpantau sebanyak 882 titik api di Sumatera, terbanyak di Sumatera Selatan. Forecaster On Duty Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sanya G mengatakan bahwa jumlah titik api atau hotspot di Sumatera terpantau sebanyak 882 titik, tersebar di 8 wilayah Sumatera. Wilayah Sumatera Selatan mengalami 706 titik api, Lampung 76 titik, Bangka Belitung 30 titik, Sumatera Barat 22 titik, Riau 21 titik, Jambi 17 titik, Bengkulu 8 titik, dan Sumatera Utara 2 titik 

Berita 8 :Ada 2.169 Titik Api di Riau pada 2023, Waspada Angin Pembawa Asap ke Malaysia & Singapura 

Media : TEMPO.CO   

Penjelasan : Pada tahun 2023, di Provinsi Riau ada 2.169 titik api yang menghanguskan lahan seluas 2.029,15 hektare akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Gubernur Riau, Syamsuar, mengatakan bahwa lahan terbakar tersebut tersebar di berbagai kabupaten dan kota, dan berpotensi mengirimkan asap ke wilayah Provinsi Riau sampai ke Malaysia dan Singapura. Dia menyebutkan bahwa angin dari tenggara ke barat laut-utara yang berpotensi mengirimkan asap ke wilayah tersebut. Syamsuar juga mengatakan bahwa pemerintah Riau masih berupaya dalam mengendalikan karhutla di wilayah itu, serta membangun posko Satgas Karhutla di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta posko lapangan di lokasi karhutla. Dia juga menyiapkan seluruh sumber daya manusia dan sarana prasarana penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, seperti alat berat eskavator, mesin pompa pemadam, selang, kendaraan operasional, membangun sekat kanal, embung, menara pemantau api, dan lain-lain. 

Berita 9 :BMKG Catat 1.492 Hotspot Karhutla di Sumatera, Pekanbaru Mulai Diselimuti Asap 

Media : Beritasatu.com 

Penjelasan : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 1.492 titik panas (hotspot) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera. Kebakaran tersebut terdeteksi di 8 provinsi, dengan jumlah terbanyak di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang berjumlah 1.117 titik. Di Provinsi Jambi tercatat 58 hotspot, Bengkulu 2, Lampung 150, Sumatera Barat 13, Sumatera Utara 8, Bangka Belitung 30 titik, dan Riau 114 titik. Sementara itu, kabupaten Riau yang memiliki hotspot karhutla tersebut tersebar di 9 kabupaten, yakni Kabupaten Kampar 1 titik, Kuantan Singingi 7, Pelalawan 5, Rokan Hilir 3, Rokan hulu 17, Indragiri Hilir 37 dan Indragiri Hulu 44. Sebagian wilayah, termasuk Kota Pekanbaru, memiliki jarak pandang yang kabur sekitar 3-5 kilometer. Cuaca di Kota Pekanbaru dan sekitarnya cenderung cerah hingga berawan, dan terjadi potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sebagian wilayah. Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Ramlan menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh pergerakan asap karhutla dari provinsi tetangga. Riau mengalami kabut asap akibat kebakaran yang terjadi di beberapa wilayah di Pelalawan dan Kabupaten Indragiri Hulu. Di samping itu, banyak juga kabut asap yang terjadi di sekitar Jambi dan Palembang, yang menambah akumulasi kabut asap di Riau, karena arah angin dari tenggara. 

Berita 10 :Kebakaran hutan dan lahan kian meluas dan kabut asap semakin parah, BNPB kewalahan padamkan api 

Media : Bbc.com  

Penjelasan : Kebakaran hutan dan lahan yang semakin luas dan kabut asap yang semakin parah di Indonesia. Direktur Eksekutif Indonesian Center for Environmental Law (ICEL), Henri Subagiyo, menyarankan pemerintah untuk berhenti berpolemik tentang kabut asap antarnegara, karena kondisi dampak asap kebakaran hutan dan lahan sudah "sangat parah". Dia juga menyarankan pemerintah untuk tidak meragukan keselamatan warga dan jangan sampai ke tingkat tragedi yang terjadi tahun 2015. Kata Henri, proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan "perlu waktu lama" karena jumlah helikopter yang terbatas. Dia juga menilai bahwa asap karhutla tidak hanya berasal dari Indonesia tapi juga Malaysia. Direktur Eksekutif ICEL, Henri Subagiyo, mengatakan bahwa kondisi cuaca yang panas dan kering membuat kebakaran hutan dan lahan semakin parah. Dia juga menilai bahwa kondisi ini akan mempengaruhi kesehatan warga, khususnya anak-anak dan lansia. 

Data yang Relevan untuk Analisis Kabut Asap di Pekanbaru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun