Mohon tunggu...
fatinsafina73
fatinsafina73 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang

Edukasi-

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Di Balik Konferensi Meja Bundar

10 Januari 2025   21:45 Diperbarui: 10 Januari 2025   21:43 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

(Pak Harto meninggalkan mereka, sambil tersenyum penuh arti. Slamet dan Tini saling memandang dengan kebingungan.)

Adegan 3:

(Beberapa jam kemudian, Pak Rudi kembali muncul dengan wajah cemas, mendekati Slamet dan Tini yang sedang membersihkan meja.)

Pak Rudi:
Gimana? Ada yang kalian dengar tadi? Jangan bilang kalian udah tahu semuanya!

Tini: (penuh tanda tanya)
Pak Rudi, Pak Harto ngomong sesuatu yang bikin kami makin bingung. Katanya kita nggak akan dikasih kemerdekaan gitu aja.

Slamet:
Iya, Pak. Jadi gimana nih? Apa yang harus kami lakukan? Apa ini cuma soal politik yang besar dan kami cuma bisa diam?

Pak Rudi: (membetulkan dasinya)
Hati-hati! Yang kalian dengar itu bisa jadi hanya permainan dari mereka. Jangan asal percaya. Tapi kalian harus tahu, kemerdekaan itu bukan hanya soal tanda tangan atau perjanjian. Itu soal perjuangan, kerja keras. Kalian jangan sampai terjebak dalam permainan politik itu. Kalau nggak, bisa-bisa kita cuma jadi penonton sejarah.

Tini: (gelisah)
Jadi, kami harus gimana?

Pak Rudi:
Tunggu saja, semua akan jelas pada waktunya. Jangan terlalu banyak berpikir, kalian masih muda. Tapi jangan sampai kalian jadi bagian dari cerita yang salah. Nanti kalian akan tahu apa yang sebenarnya terjadi!

(Pak Rudi pergi, meninggalkan Slamet dan Tini dengan kebingungan dan rasa penasaran.)

(Akhir Adegan)
(Slamet dan Tini saling pandang, merasa terjebak dalam permainan besar yang tidak mereka pahami sepenuhnya.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun