------
Adegan 1:
(Di ruang makan hotel, Slamet dan Tini sedang mengatur meja, terdengar percakapan dari ruang konferensi yang terpisah tipis.)
Slamet: (berbisik kepada Tini)
Eh, Tini... tadi gue denger kata-kata "kemerdekaan", kayaknya penting banget ya!
Tini: (sambil mengatur piring)
Maksudnya? Apa yang mereka omongin? Kan mereka ngomong dalam bahasa Belanda semua, nggak ngerti juga.
Slamet:
Ya makanya, gue juga bingung. Tapi yang jelas, "kemerdekaan" itu pasti berhubungan sama kita, kan? Jangan-jangan mereka mau kasih kita kemerdekaan, Tini!
Tini: (bingung)
Kemerdekaan? Eh, emangnya kita dikasih kemerdekaan sama siapa, Slamet? Mereka kan cuma ngomong di dalam ruangan itu, kenapa kita yang denger jadi pusing?
(Tiba-tiba Pak Rudi, manajer hotel, masuk dengan tergesa-gesa.)
Pak Rudi:
Slamet! Tini! Apa yang kalian omongin? Jangan buat ribut di sini! Itu penting, tahu! Ada tamu dari Belanda yang sedang membicarakan hal besar. Jangan sampai kalian bocorin, ya!
Slamet: (heran)
Pak Rudi, kami nggak ngomongin apa-apa kok, cuma... dengerin aja.
Tini: (nyengir malu)
Iya, Pak, cuma penasaran aja dengar mereka ngomong tentang kemerdekaan.