Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Suka Menulis

Agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan like.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Carbon Footprint Calculator and Offsetting Wujudkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan

30 September 2024   01:30 Diperbarui: 30 September 2024   01:38 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan konsepnya pengembangan pariwisata berkelanjutan dan berkualitas dantaranya adalah : 

  • Mengupayakan kelestarian sosial budaya dan lingkungan hidup serta melindungi dari hal-hal yang dapat mengancam keberadaannya.
  • Memberikan pendidikan dan pelatihan tentang kepariwisataan kepada masyarakat lokal dan melibatkan pada proses perencanaan, pengembangan, pelestarian, serta penilaian terhadap pengembangan pariwisata.
  • Membatasi kunjungan wisatawan sesuai dengan kapasitas yang dapat ditampung oleh atraksi wisata tersebut sehingga tidak menimbulkan dampak yang negatif terhadap lingkungan dan masyarakat lokal.
  • Memberikan informasi dan pendidikan kepada wisatawan dan juga masyarakat lokal mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya.
  • Melakukan penelitian secara berkala untuk mengetahui perkembangan dan penyimpangan yang terjadi.

Wisata desa atau yang dikenal dengan wisata rural menjadi semakin populer seiring banyaknya pembangunan di kota sehingga manusia menjadi jenuh dengan pemandagan gedung sehingga memilih untuk menikmati wisata berbasis desa. Kemenparekraf menargetkan ada 244 desa wisata bersertifikasi menjadi desa wisata mandiri hingga tahun 2024, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga meminta para Bupati untuk melakukan scalling up dari desa rintisan menjadi desa mandiri untuk mendukung program pemerintah tersebut. 

Desa wisata dijadikan sebagai program unggulan karena termasuk dalam pariwisata berkualitas dan berkelanjutan dengan harapan memberi pengaruh baik pada pemulihan sektor ekonomi, peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembelajaran digitalisasi untuk menghasilkan produk pariwisata berbasis teknologi digital yang sesuai dengan zaman sekarang juga diperlukan untuk mencapai tujuan di atas (Nadra, 2021). 

KESIMPULAN 

Menghadapi perubahan iklim diperlukan keteguhan komitmen politik dan konsistensi, ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi untuk dekarbonisasi, kebijakan ekonomi dan finansial, hingga tindakan kolektif untuk mengubah gaya hidup mulai di tingkat individu, komunitas, masyarakat, bangsa, hingga seluruh umat manusia di bumi. Hal penting dalam mitigasi emisi karbon yakni sektor kehutanan, penggunaan lahan, pertanian, energi dan transportasi harus brkontribusi terhadap penurunan emisi Gas Rumah Kaca. 

Sektor tersebut perlu melakukan pengendalian perubahan ikim melalui jalur mitigasi terhadap kesehatan. Pengurangan emisi karbon harus bisa ditempuh melalui pendanaan perubahan iklim, pendekatan pasar dan pendekatan non-pasar. Menekan illegal logging, menetapkan izin pemanfaatan dan perubahan penggunaan lahan serta penegakan hukum terhadap kebakaran hutan dan lahan merupakan langkah-langkah signifikan untuk pengurangan emisi karbon.

Pariwisata berkelanjutan mengacu pada prinsip yang memperhitungkan aspek dan dampak ekonomi, sosial budaya dan lingkungan saat ini dan masa depan, serta diaplikasikan kepada wisata yang bertujuan memaksimalkan dampak positif danmengurangi dampak negatif agar menjamin keberlanjutan. 

Analisis skala makro pada perencanaan desa wisata dapat digunakan untuk mempelajari perilaku dan hubungan pada tingkat yang berbeda, fokusnya adalah pada faktor politik, ekonomi, sosial dan lebih banyak lagi yang berdampak pada masyarakat dan individu. 

Pembangunan Pariwisata berkelanjutan di Indonesia menerapkan pola Community Based Tourism (CBT) dan 3 model Pendekatan yaitu Pendekatan Pengembangan Local Wisdom Tourism, Pendekatan Pengembangan Desa Wisata dan Pendekatan Pengembangan Sociopreneurship tetapi dalam pelaksanaannya sosialisasi dari pemerintah atau instansi terkait masih minim sehingga pengetahuan dari masyarakat  masih rendah dalam hal pengelolaan pariwisata.

SARAN

Perlu mengadakan pembinaan secara berkelanjutan untuk peduli terhadap pelestarian lingkungan sehingga mampu memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. Meningkatkan dukungan lintas sektoral dalam pengembangan program pemberdayaan masyarakat secara ekonomi, tata kelola, pelestarian budaya dan pelestarian lingkungan. Melakukan pendampingan secara berkelanjutan baik oleh Pemerintah maupun akademisi sehingga masyarakat dapat secara mandiri menjadi destinasi pariwisata yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun