Mohon tunggu...
Farobi Fatkhurridho
Farobi Fatkhurridho Mohon Tunggu... Freelancer - Saya bekas mahasiswa sastra yang malas cari kerja

Sudah saya bilang, saya bekas mahasiswa sastra yang malas cari kerja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Samgong

6 Mei 2020   13:22 Diperbarui: 6 Mei 2020   13:35 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

`           "Wes lah, Man, Aku wes males..."

            "Tapi ini informasi yang bener, Mas"

            "Kalo sudah habis badhegnya, segera pulang saja, sudah mendung"

            "Mas!!"

            Seketika itu juga petir menyambar degan arogan dan hujan tidak sekali dua mengintip tanpa gusar mengguyur seisi kecamatan. Tidak sia-sia ternyata ritual menari dan berasap yang diadakan rutin di balai kota meskipun cukup merepotkan karena menghalangi akses masuk dan membawa masa lebih banyak untuk berdemo. Mas Kardi pun terlihat sumringah melihat hujan yang seketika menghantam tanah menjadi becek.

            "Man, tak kandani kowe, kamu itu sudah 30 punjul durung mbojo, Samgong!, wes urusen urusanmu sendiri!. Mbok desa ini arep diobong, arep diracun, mau digusur, dibikin jalan besar, Bodoa!"

            "Maksudmu apa, Mas...??"

            "Mbok aku wis ngomong ora urusan sama sekali!"

            "Tapi, Mas..??"

            "Mending aku sing mundur, Man"

            "Mundur kemana??"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun