Mohon tunggu...
Ade Candra
Ade Candra Mohon Tunggu... Insinyur - pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman

Saya orang yang berjiwa sosial, suka bermasyarakat dan dengan menulis ingin berbagi informasi bermanfaat dengan Khalayak Ramai

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Komoditi Cengkeh di Indonesia, Nyaris Punah dan Peluang untuk Memulihkannya

22 November 2023   11:30 Diperbarui: 29 November 2023   11:14 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, kurangnya Inovasi teknologi

Petani cengkeh di beberapa daerah mungkin menghadapi keterbatasan akses terhadap inovasi teknologi dalam pertanian. Penggunaan teknologi modern, seperti metode pertanian organik, pemupukan yang efisien, dan pengendalian hama yang lebih baik, dapat membantu meningkatkan produktivitas cengkeh. Kurangnya pengetahuan dan sumber daya dapat menjadi hambatan dalam mengadopsi teknologi ini.

Kelima, harga yang tidak stabil

Fluktuasi harga cengkeh di pasar internasional juga merupakan faktor penting dalam menentukan keuntungan petani. Harga yang tidak stabil dapat membuat petani enggan untuk menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam penanaman cengkeh. Kondisi ini dapat mengarah pada pengurangan produksi karena kurangnya insentif ekonomi.

Keenam, ketidakpastian regulasi

Ketidakpastian dalam regulasi pertanian dan perubahan kebijakan pemerintah terkait dengan sektor cengkeh dapat mempengaruhi keberlanjutan usaha petani. Kebijakan yang tidak konsisten atau kurangnya dukungan dari pemerintah dapat menghambat pertumbuhan sektor ini.

Ketujuh, kurangnya keberlanjutan praktik pertanian

Beberapa petani mungkin masih mengadopsi praktik pertanian konvensional yang kurang berkelanjutan. Penerapan praktik pertanian berkelanjutan, seperti rotasi tanaman dan pemupukan organik, dapat membantu meningkatkan produktivitas tanah dan mengurangi tekanan terhadap tanaman cengkeh.

Bagi generasi yang hidup dimasa kejayaan cengkeh (sekitar tahun 1980-1990-an) tentu tahu bagaimana cengkeh menjadi primadona yang mampu menopang ekonomi keluarga, menghidupkan perekonomian suatu desa atau kampung bahkan mampu menggerakkan sektor riil yang strategis.

Cerita tentang kejayaan cengkih tidak hanya sampai distu, entah benar atau tidak, cerita sukses petani dalam berbudidaya cengkeh telah memotivasi petani lain untuk menanam komoditi beraroma harum tersebut. 

Pernah ada cerita di suatu daerah di Sumatera barat kala itu, ada petani di suatu desa yang tidur dengan bantal berisi uang dari hasil penjualan cengkehnya. Luar biasa bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun