Keempat, kurangnya Inovasi teknologi
Petani cengkeh di beberapa daerah mungkin menghadapi keterbatasan akses terhadap inovasi teknologi dalam pertanian. Penggunaan teknologi modern, seperti metode pertanian organik, pemupukan yang efisien, dan pengendalian hama yang lebih baik, dapat membantu meningkatkan produktivitas cengkeh. Kurangnya pengetahuan dan sumber daya dapat menjadi hambatan dalam mengadopsi teknologi ini.
Kelima, harga yang tidak stabil
Fluktuasi harga cengkeh di pasar internasional juga merupakan faktor penting dalam menentukan keuntungan petani. Harga yang tidak stabil dapat membuat petani enggan untuk menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam penanaman cengkeh. Kondisi ini dapat mengarah pada pengurangan produksi karena kurangnya insentif ekonomi.
Keenam, ketidakpastian regulasi
Ketidakpastian dalam regulasi pertanian dan perubahan kebijakan pemerintah terkait dengan sektor cengkeh dapat mempengaruhi keberlanjutan usaha petani. Kebijakan yang tidak konsisten atau kurangnya dukungan dari pemerintah dapat menghambat pertumbuhan sektor ini.
Ketujuh, kurangnya keberlanjutan praktik pertanian
Beberapa petani mungkin masih mengadopsi praktik pertanian konvensional yang kurang berkelanjutan. Penerapan praktik pertanian berkelanjutan, seperti rotasi tanaman dan pemupukan organik, dapat membantu meningkatkan produktivitas tanah dan mengurangi tekanan terhadap tanaman cengkeh.
Bagi generasi yang hidup dimasa kejayaan cengkeh (sekitar tahun 1980-1990-an) tentu tahu bagaimana cengkeh menjadi primadona yang mampu menopang ekonomi keluarga, menghidupkan perekonomian suatu desa atau kampung bahkan mampu menggerakkan sektor riil yang strategis.
Cerita tentang kejayaan cengkih tidak hanya sampai distu, entah benar atau tidak, cerita sukses petani dalam berbudidaya cengkeh telah memotivasi petani lain untuk menanam komoditi beraroma harum tersebut.Â
Pernah ada cerita di suatu daerah di Sumatera barat kala itu, ada petani di suatu desa yang tidur dengan bantal berisi uang dari hasil penjualan cengkehnya. Luar biasa bukan?