Kemudian kualitas udara. Cuaca ekstrem seperti polusi udara tinggi atau asap dari kebakaran hutan dapat mempengaruhi kualitas udara di sekitar kandang ayam. Udara yang tercemar dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada ayam, mengurangi kesehatan dan produksi Telur.
Pun dengan perubahan musiman. Cuaca ekstrem yang terjadi selama perubahan musim, seperti musim panas yang panjang atau musim dingin yang sangat dingin, dapat mempengaruhi hormon dan siklus reproduksi ayam. Ini dapat mengakibatkan penurunan produksi telur karena perubahan alami dalam aktivitas reproduksi ayam.
Terakhir, tak kalah penting, adalah kondisi kandang. Cuaca ekstrem seperti hujan lebat atau banjir dapat menyebabkan kelembaban tinggi di dalam kandang.
Kondisi lembab yang berlebihan dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur yang berpotensi merugikan kesehatan ayam dan produksi Telur.
Mengingat dampak cuaca yang sangat merugikan bagi produksi telur ayam, penting untuk mengimplementasikan langkah-langkah pengelolaan yang tepat untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem pada produksi telur ayam.
Hal tersebut meliputi penyediaan lingkungan kandang yang nyaman, pemantauan dan pengendalian suhu dan kelembaban, penyediaan pakan yang cukup dan berkualitas, kebersihan yang baik, serta perawatan kesehatan yang tepat bagi ayam.
Dengan melakukan langkah-langkah ini, penurunan produksi telur akibat cuaca ekstrem dapat diminimalkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H