Mohon tunggu...
Ade Candra
Ade Candra Mohon Tunggu... Insinyur - pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman

Saya orang yang berjiwa sosial, suka bermasyarakat dan dengan menulis ingin berbagi informasi bermanfaat dengan Khalayak Ramai

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Membahas Pengaruh Variasi Cuaca terhadap Produksi Telur Ayam

28 Juni 2023   22:48 Diperbarui: 30 Juni 2023   00:02 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi telur (Shutterstock/Hakan Tanak via KOMPAS.com)

Akhir-akhir ini telur ayam menjadi perbincangan serius, penyebabnya harga telur ayam ras naik drastis. Bahkan kenaikannya paling tinggi sepanjang sejarah.

Banyak orang menduga kenaikan harga telur tersebut dikarenakan adanya "skandal harga" alias permainan para mafia telur atau pedagang besar. Ada juga yang berasumsi produksi telur turun drastis sementara itu permintaan tinggi. Kemudian lagi juga ada anggapan, melonjaknya harga telur dikarenakan tata niaga telur yang carut marut.

Bisa jadi ketiga hal pemicu naiknya harga telur di atas benar adanya. Namun perlu diingat masih ada beberapa faktor lain yang secara tidak langsung menurunkan produksi telur ayam yang muaranya memicu naiknya harga telur ayam. Faktor ini adalah pengaruh cuaca ekstrem.

Seperti diketahui perubahan iklim khususnya pemanasan global akan mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan ternak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Efek dari pemanasan global secara langsung memicu penyakit mudah masuk yang dapat menyebabkan kematian. Efek tidak langsung ternak akan mencoba neradaptasi dengan lingkungangan termal yang lebih tinggi untuk mengurangi produksi metabolic.

Terkait dengan hal di atas ada lima pengaruh variasi cuaca terhadap produksi telur ayam, yaitu:

Pertama, suhu ekstrem.

Cuaca dengan suhu yang ekstrem, baik terlalu panas atau terlalu dingin, dapat mempengaruhi produksi telur ayam. Pada suhu yang terlalu panas, ayam mungkin mengalami stres panas dan mengurangi aktivitas makan dan minum.

Hal ini dapat mengakibatkan penurunan produksi telur karena ayam membutuhkan asupan makanan dan air yang cukup untuk menghasilkan telur.

Di sisi lain, suhu yang terlalu dingin juga dapat mengganggu aktivitas reproduksi ayam dan mengurangi produksi telur.

Fakta di lapangan menunjukkan ayam petelur cenderung menghasilkan lebih sedikit telur saat terpapar suhu lingkungan yang tinggi. Cuaca panas dapat mengganggu siklus reproduksi ayam, mengurangi ovulasi dan mengganggu produksi telur.

Selain itu suhu yang tinggi juga dapat mempengaruhi kualitas telur seperti ukuran, kekerasan, cangkang dan kualitas kuning telur.

Hal ini bisa diterangkan, ketika cuaca panas ayam akan meningkatkan pernapasan terlihat ayam bernapas lebih cepat atau painting atau megap-megap.

Pada kondisi ini ayam akan mengeluarkan sebagian kalsium yang ada dalam tubuhnya bersama proses painting tadi.

Akibatnya, unsur kalsium yang sanagat diperlukan untuk pembentukan kerabang telur jadi terganggu, sehingga tidak heran pada musim kemarau banyak telur yang dihaslikan, kerabangnya lunak.

Kedua, kelembaban tinggi.

Cuaca dengan kelembaban udara yang tinggi dapat berdampak negatif pada produksi telur ayam. Kelembaban yang tinggi meningkatkan risiko penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan, yang dapat mengganggu kesehatan ayam. Ayam yang sakit atau tidak sehat cenderung mengalami penurunan produksi telur.

Ketiga, badai dan bencana alam.

Cuaca ekstrem seperti badai, banjir, atau bencana alam lainnya dapat menyebabkan stres fisik dan emosional pada ayam. Ayam yang mengalami stres yang berlebihan dapat menghentikan produksi telur sementara waktu.

Selain itu, bencana alam juga dapat merusak infrastruktur kandang ayam, menyebabkan kerusakan pada sarana produksi dan menyebabkan penurunan produksi telur secara langsung

Keempat, ketersediaan makanan.

Cuaca ekstrem, seperti kekeringan atau banjir yang parah, dapat mempengaruhi ketersediaan pakan bagi ayam.

Keadaan lingkungan yang tidak memadai seperti kondisi demikian dapat mengurangi jumlah pakan yang tersedia, yang pada gilirannya dapat mengurangi asupan makanan ayam.

Kurangnya asupan nutrisi yang memadai dapat mengganggu siklus reproduksi dan mengurangi produksi telur.

Kelima, penyakit dan infeksi.

Cuaca ekstrem dapat mempengaruhi penyebaran penyakit dan infeksi pada ayam. Misalnya, cuaca yang lembap dan dingin dapat menciptakan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan bakteri dan virus yang berpotensi menyebabkan penyakit pada ayam. Infeksi yang signifikan dapat mengurangi kesehatan ayam secara keseluruhan dan mempengaruhi produksi telur.

Bertitik tolak dari hal di atas Penting untuk dicatat bahwa semua faktor ini saling berhubungan dan dapat memiliki efek gabungan pada produksi telur ayam.

Penanganan yang baik terhadap cuaca ekstrim melalui manajemen kandang yang baik, pengaturan suhu yang tepat, kebersihan yang baik, dan pemantauan kesehatan ayam secara rutin dapat membantu mengurangi dampak negatif cuaca ekstrem pada produksi telur ayam.

 Terkait dengan lanjutan hubungan antara cuaca ekstrem dan penurunan produksi telur ayam, beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan adalah gangguan pencahayaan.

Cuaca ekstrem seperti badai dan angin kencang dapat mengganggu pasokan listrik, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pencahayaan di kandang ayam. Perubahan yang tiba-tiba dalam pencahayaan atau pemadaman listrik yang berkepanjangan dapat mengacaukan produksi dan mempengaruhi produksi telur.

Selanjutnya adalah stres pada ayam. Cuaca ekstrem yang berkepanjangan atau intens dapat menyebabkan stres pada ayam. Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi sistem reproduksi ayam dan mengurangi produksi telur.

Selain itu, faktor cuaca ekstrem seperti angin kencang, petir, atau suara gemuruh juga dapat menyebabkan ketakutan pada ayam, yang berdampak negatif pada kesejahteraan dan produksi telur.

Kemudian kualitas udara. Cuaca ekstrem seperti polusi udara tinggi atau asap dari kebakaran hutan dapat mempengaruhi kualitas udara di sekitar kandang ayam. Udara yang tercemar dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada ayam, mengurangi kesehatan dan produksi Telur.

Pun dengan perubahan musiman. Cuaca ekstrem yang terjadi selama perubahan musim, seperti musim panas yang panjang atau musim dingin yang sangat dingin, dapat mempengaruhi hormon dan siklus reproduksi ayam. Ini dapat mengakibatkan penurunan produksi telur karena perubahan alami dalam aktivitas reproduksi ayam.

Terakhir, tak kalah penting, adalah kondisi kandang. Cuaca ekstrem seperti hujan lebat atau banjir dapat menyebabkan kelembaban tinggi di dalam kandang.

Kondisi lembab yang berlebihan dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur yang berpotensi merugikan kesehatan ayam dan produksi Telur.

Mengingat dampak cuaca yang sangat merugikan bagi produksi telur ayam, penting untuk mengimplementasikan langkah-langkah pengelolaan yang tepat untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem pada produksi telur ayam.

Hal tersebut meliputi penyediaan lingkungan kandang yang nyaman, pemantauan dan pengendalian suhu dan kelembaban, penyediaan pakan yang cukup dan berkualitas, kebersihan yang baik, serta perawatan kesehatan yang tepat bagi ayam.

Dengan melakukan langkah-langkah ini, penurunan produksi telur akibat cuaca ekstrem dapat diminimalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun