Cuaca ekstrem, seperti kekeringan atau banjir yang parah, dapat mempengaruhi ketersediaan pakan bagi ayam.
Keadaan lingkungan yang tidak memadai seperti kondisi demikian dapat mengurangi jumlah pakan yang tersedia, yang pada gilirannya dapat mengurangi asupan makanan ayam.
Kurangnya asupan nutrisi yang memadai dapat mengganggu siklus reproduksi dan mengurangi produksi telur.
Kelima, penyakit dan infeksi.
Cuaca ekstrem dapat mempengaruhi penyebaran penyakit dan infeksi pada ayam. Misalnya, cuaca yang lembap dan dingin dapat menciptakan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan bakteri dan virus yang berpotensi menyebabkan penyakit pada ayam. Infeksi yang signifikan dapat mengurangi kesehatan ayam secara keseluruhan dan mempengaruhi produksi telur.
Bertitik tolak dari hal di atas Penting untuk dicatat bahwa semua faktor ini saling berhubungan dan dapat memiliki efek gabungan pada produksi telur ayam.
Penanganan yang baik terhadap cuaca ekstrim melalui manajemen kandang yang baik, pengaturan suhu yang tepat, kebersihan yang baik, dan pemantauan kesehatan ayam secara rutin dapat membantu mengurangi dampak negatif cuaca ekstrem pada produksi telur ayam.
 Terkait dengan lanjutan hubungan antara cuaca ekstrem dan penurunan produksi telur ayam, beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan adalah gangguan pencahayaan.
Cuaca ekstrem seperti badai dan angin kencang dapat mengganggu pasokan listrik, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pencahayaan di kandang ayam. Perubahan yang tiba-tiba dalam pencahayaan atau pemadaman listrik yang berkepanjangan dapat mengacaukan produksi dan mempengaruhi produksi telur.
Selanjutnya adalah stres pada ayam. Cuaca ekstrem yang berkepanjangan atau intens dapat menyebabkan stres pada ayam. Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi sistem reproduksi ayam dan mengurangi produksi telur.
Selain itu, faktor cuaca ekstrem seperti angin kencang, petir, atau suara gemuruh juga dapat menyebabkan ketakutan pada ayam, yang berdampak negatif pada kesejahteraan dan produksi telur.