Mohon tunggu...
Ayoung F. Athar
Ayoung F. Athar Mohon Tunggu... -

jika dengan membaca engkau tidak akan buta, maka dengan menulis engkau akan tetap hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Membaca Kenangan (Kompas: Secabik Puisi)

30 Agustus 2016   11:10 Diperbarui: 30 Agustus 2016   11:22 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lalu,

Airmatamu membasuh tangis Ibu

Menyeka peluh Ayah

Malam ini jarum jam menampar angka, 00:00

Sepasang tangan menengadah

Diantara dada dan batang dagu

Dalam pekat malam dan ketenangan do’aku pada Tuhan

Sementara namamu, senantiasa aku repal dalam dzikir sepanjang ingatan

Lalu, dari kelopak bibirku aku menyulang pengharapan

Agar sepanjang usia, Tuhan berkahkan

Tuhan lapangkan segala upaya menuju kejayaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun