Mohon tunggu...
Ayoung F. Athar
Ayoung F. Athar Mohon Tunggu... -

jika dengan membaca engkau tidak akan buta, maka dengan menulis engkau akan tetap hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Membaca Kenangan (Kompas: Secabik Puisi)

30 Agustus 2016   11:10 Diperbarui: 30 Agustus 2016   11:22 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau mengepul percakapan

Pisah yang menuntaskan jumpa di tubuhmu

Lalu peluk tumpah di geligir meja

Rindu meleleh di sepasang tubuh manusia

Tuan

“Tuan, sungguh tuntas sepasang cankir kopi meracik percumpaan kita semalam. Bahkan rasa gula pun beranjak dari lidahku”

Apa yang menalar di tidurmu siang ini, Tuan

Adakah percakan kita di sana

Atau mimpi kuyup oleh leler liurmu

Aku melihat dari balik jendela kamarmu

Matamu tarkatup rekat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun