Mohon tunggu...
Farida Fasya
Farida Fasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Apapun yang menjadi takdirmu tidak akan melewatkanmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan Sosial Guru dalam Pendidikan Islam, Peran Pendidik dalam Lembaga Pendidikan Islam

29 November 2023   13:40 Diperbarui: 29 November 2023   13:44 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

6.Daftar pertanyaan 

Sejumlah orang diminta untuk menjawab pertanyaan tertulis secara berkala yang dirancang untuk mengumpulkan data yang akan membantu dalam menilai kemampuan sosial guru. Kuesioner ini dapat diisi oleh siswa, rekan kerja, orang tua, atau masyarakat, baik dengan maupun tanpa mengungkapkan identitas responden.  

Menurut zakiyah drajjat guru mempunyai 4 peranan dalam pendidikan. 

1.Guru sebagai pengajar, guru hendaknya senantiasa ,mengusai bahan dan materi pembelajaran yang akan diajarkan Karena ini akan mempengaruhi pencapaian peserta didik.  

2.Guru sebagai pembimbing dan motivator, peran guru adalah memberikan bantuan atau dukungan dalam proses pembelajaran. 

3.Guru sebagai fasilitator, guru dalam hal ini, guru akan memberikan fasillitas atau kemudahan dalam proses pembelajaran. 

4.Guru sebagai tenaga administrasi, guru bukan hanya seorang pegawai kantor, tetapi juga bertanggung jawab sebagai pengelola kelas dan pelaksana interaksi belajar mengajar.  

 

B. Peran Pendidik pada Lembaga Pendidikan Islam 

Secara sederhana, peran para pendidik (termasuk orang tua, guru, dan tokoh masyarakat/pemimpin) adalah untuk memberikan arahan dan panduan kepada anak didik agar mereka dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta potensi mereka. Seorang pendidik memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan belajar mengajar. Seorang pendidik juga memiliki dampak besar dalam mendukung pertumbuhan pribadi anak didiknya. Oleh karena itu, tidak dapat disangkal bahwa seorang pendidik harus memiliki kompetensi kepribadian yang seimbang, terutama karena kompetensi ini akan menjadi dasar bagi kompetensi-kompetensi lainnya, seperti kompetensi pedagogis, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. 

Ada pandangan yang berbeda yang mengatakan bahwa tugas pokok seorang pendidik dapat dibagi menjadi dua, yaitu "mendidik dan mengajar." Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa pendidik tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai motivator dan fasilitator dalam proses belajarmengajar. Ini melibatkan mengembangkan sifat-sifat manusia secara penuh dan mengaktualisasikan potensi manusia untuk mengatasi kelemahan yang mereka miliki. Penting untuk diingat bahwa seseorang yang hanya mentransfer pengetahuan kepada orang lain belum dapat dianggap sebagai pendidik. Sebab, seorang pendidik juga bertanggung jawab dalam mengelola, mengarahkan, memfasilitasi, dan merencanakan proses pembelajaran. Untuk mencapai tingkat profesionalisme dan kesuksesan dalam pendidikan, kita sebaiknya merujuk pada prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau merupakan teladan pendidik yang sangat sukses dalam waktu yang relatif singkat. Keberhasilan Nabi Muhammad SAW sebagai seorang pendidik didorong oleh kualitas luar biasa dalam kepribadiannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun