Â
a.1 sasaran komunikasi, dalam berkomunikasi hendaknya kita mengetahui atau memperhatikan siapa sasaran lawan bicara kita, apakah orang yang bependidikan atau tidak, apakah masyarakat umum atau pejabat, apakah siswa atau kepala sekolah, apakah siswa sd atau sma dan seterusnya. Dalam mengetahui karakteristik lawan bicara kita maka kita akan menyesuaikan gaya bahasa komunikasi menurut sasaran.Â
b.Tingkah laku/Perilaku, apa yang diharapkan dari sasaran setelah komunikasi terjadi dan selesai. Misalnya saja seorang guru sejarah yang berperan sebagai komunikator menanyakan perilaku seperti apa yang diharapkan dari siswanya setelah menjelaskan suatu kejadian tentang Pangeran Diponegoro.Â
c.Kondisi, dimana guru harus mengetahui kondisi siswanya, apakah siswa sedang gembira, sedih, Lelah, Sedang mengantuk. Dan sebagainya. Dengan memahami kondisi seperti ini maka berhasilah komunikasi yang disampaikan oleh guru tersebut.Â
d.Tingkatan, Sejauh mana sasaran komunikasi harus menguasai materi tersebut dapat diukur oleh sasaran itu sendiri. Sebagai contoh, saatÂ
1 seorang guru bahasa Inggris menjelaskan berbagai bentuk waktu, seperti past tense, present tense, dan future tense, pertanyaannya adalah berapa banyak kata kerja minimal yang harus siswa ingat pada hari tersebut: apakah 10, 20, 30, 40, atau 50 kata kerja. Jumlah kata kerja minimum yang siswa harus kuasai pada hari itu dapat menjadi tolak ukur untuk mengevaluasi keberhasilan pengajaran atau komunikasi seorang guru bahasa Inggris. Â
3. SupervisiÂ
Tujuan dari supervisi ini adalah untuk mengevaluasi tingkat kompetensi sosial yang dimiliki oleh seorang guru sebagai pendidik dan juga untuk memberikan bantuan dalam perbaikan jika diperlukan dengan mengidentifikasi dan mengatasi kekurangan mereka melalui upaya pribadi. 4. WorkshopÂ
Dalam acara ini, para guru bertemu dan bersama-sama membicarakan serta mencari solusi untuk semua tantangan yang dihadapi, terutama dalam hal kemampuan sosial mereka. Melalui workshop ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sosial guru sehingga mereka dapat melaksanakan tugas mereka secara efektif sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sekolah.Â
5.Seminar  Â
Untuk meningkatkan kemampuan sosial guru, mereka dapat mengikuti seminar atau pelatihan yang relevan dengan pengembangan kompetensi guru, baik yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan maupun lembaga di luar sekolah.Â