Mohon tunggu...
Fariastuti Djafar
Fariastuti Djafar Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Pembelajar sepanjang hayat, Email:tutidjafar@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mempertanyakan Pembangunan di Perbatasan Kalimantan Barat (Bagian Dua)

13 Januari 2016   07:23 Diperbarui: 13 Januari 2016   07:51 3861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semangat membangun perbatasan diperlukan namun belum tentu Malaysia sama bersemangatnya dengan Indonesia. Jika tidak, kasus PPLB Badau yang terbiarkan selama 6 tahun dapat terulang. Tanpa memperbaiki PPLB, Malaysia sudah diuntungkan dengan kondisi PPLB Entikong sekarang kecuali dalam kasus pelarangan barang impor. Tentu Malaysia akan sangat senang jika PPLB Entikong dibangun baru dan jalan ke Malaysia semakin mulus karena akan memperlancar warga Indonesia yang akan berpergian ke Sarawak dengan berbagai tujuan misalnya untuk jalan-jalan dan mendapatkan pelayanan kesehatan. 

Ada dua pertanyaan penting yang perlu direnungkan. Pertama, siapa yang lebih banyak memanfaatkan bangunan baru PPLB/PLBN dan pelebaran jalan menuju PPLB sebagai "beranda depan" negara ? Apakah penduduk di daerah perbatasan yang kebanyakan tinggal di pedalaman dan jauh dari PPLB serta jalan raya, dan yang masuk ke Malaysia melalui jalan tikus, atau penduduk di luar daerah perbatasan ? Kedua, siapa yang akan menerima lebih banyak manfaat dari pembangunan di "beranda depan" negara, Indonesia atau Malaysia ? 

Selamat bekerja, Bapak Presiden.   

Selesai.

Catatan: semua foto adalah koleksi pribadi kecuali yang disebutkan sumbernya.   

----

Referensi tanpa link:

Badan Pusat Statistik (2013). Kalimantan Barat Dalam Angka 2013

Pemerintah Kabupaten Sanggau, Bupati Sanggau (Mei 2015). Revitalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Untuk Meningkatkan Ketahanan Nasional di Wilayah Perbatasan.

Pemerintah Kabupaten Sambas, Bupati Sambas (November 2014). Pembangunan Industri dan Mobilitas di Wilayah Perbatasan.

Link terkait:

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun