"Bagaimana bisa? Bukankah Rose adalah tepung beras? Tepung beras akan menjadi jajanan pasar? Bagaimana bisa menjadi pizza?"
"Bob menjelaskan bahwa di negaranya sana mereka punya teknologi buatan manusia yang dapat membuat itu bisa terjadi. Semuanya akan diatur oleh keluarga Bob."
Sial. Menjadi pizza adalah impian setiap terigu yang pernah diciptakan. Kamu akan disajikan dengan layak, dimakan dengan adab, di tempat yang elegan. Sedangkan bala-bala? Buf buf buf. Aku yakin kamu tidak mau mendengarnya.
"terima kasih banyak virgo, kamu teman yang baik" obrolan itu aku tutup. Tidak ada yang bisa aku katakan lagi. Hanya itu. Terima kasih.
Semuanya jelas. Bob adalah terigu yang dinanti oleh setiap terigu. Rose beruntung untuk bisa bersama Bob. Bersama Bob, Rose akan bahagia. Dia akan mendapatkan sesuatu yang diimpikan oleh seluruh terigu di dunia. Menjadi pizza. Mengakhiri hidup dengan sangat layak. Sedangakan aku? Sudah jelas. Aku tidak pantas untuk Rose. Rose tidak akan bahagia bila bersamaku.
Bagaimana mungkin Rose akan bahagia dengan terigu yang akan berakhir menjadi bala-bala. Kami hanya akan menjalani hari-hari biasa apabila bersama. Malangnya Rose, pernah menghabiskan waktu-waktu yang dia punya hanya untuk bersamaku. Apabila semua lelaki seperti Bob dan bukan seperti aku, sudah tentu dunia akan bahagia.
Rose tidak pernah tau bahwa aku selalu mencari informasi lewat Virgo. Sikapnya tidak pernah berubah. Bagaimanapun Bob mendekatinya, dia tetap selalu tersenyum padaku, membalas setiap pesan yang aku kirimkan. Rose yang malang.Â
Kamu harus bahagia Rose. Ketika itu juga pesan Rose dengan perlahan mulai aku abaikan sampai benar-benar tidak pernahku balas. Aku selalu menghilang ketika Rose mencariku. Aku menghilang dari kehidupan Rose.
Setelah pelarian begitu lama akhirnya aku melihat Rose memiliki ikatan dengan Bob. Pada akhirnya Rose menaiki nampan stainless stell miliki Bob. Senyumnya seperti biasa mekar dengan indahnya walaupun untuk orang lain. Namun dengan kondisi seperti ini aku lebih bahagia daripada sebelumnya.
Nampaknya aku menepati janjiku. Membuatnya bahagia. Bagaimanapun caranya.Â
***