"Bosen ih di sini mulu, pengen pindah juga kesitu"ujar Rose.
Pesan itu membuat diriku begoncang. Partikel teriguku terombang-ambing. Campur aduk. Yang atas turun ke bawah dan begitu pula sebaliknya. Optimisme mulai memenuhi bungkus jelekku. Aku tidak bisa lagi berpikir rasional.
Tidak butuh waktu lama untukku menyimpulkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang aku ajukan pada diri sendiri: Rose tertarik padaku! No Debate. Kesimpulan itu membuat aku tidak berpikir cermat. Alih-alih bertanya alasan Rose bosan, dan ingin pindah kesini aku malah langsung terbakar untuk unjuk diri. Menunjukkan bahwa aku adalah terigu paling pemberani yang pernah diciptakan.
"aku sudah pernah memprostes Bos Rose secara langsung supaya lebih manusiawi dalam pembagian tugas. Namun sayangnya beliau bergeming pada pendiriannya." Jawabku.
Sampai sekarang aku menyesali jawaban itu, aku harusnya lebih sabar dan menggali lebih banyak informasi yang dibutuhkan untuk sampai pada suatu kesimpulan. Walaupun begitu sejak saat itu kami mulai dekat. Chatting-an sampai malam. Bermain beberapa kali. Indahnya.
Jujur aku bingung mengapa Rose ingin dekat denganku saat dia bisa memilih untuk dekat dengan siapa saja. Namun aku tidak akan mengecewakannya. Sejak saat itu aku berjanji untuk membahagiakan Rose. Bagaimanapun caranya.
Sampai pada suatu saat, tokoh antagonis datang. Bob R. Mills Namanya. Dia kawan satu angkatan kami. Dia tercipta di negara ini namun pendahulu-pendahulunya berasal dari negara yang jauh.
Dia ada di fakultas Roti. Fakultas yang terkenal akan kemewahannya, bukan hanya dari gedungnya, namun peserta didiknya tidak kalah glamor. Virgo, teman dekat Rose memberitahu bahwa Bob R. Mills mendekati Rose.
Walaupun begitu nampaknya Rose sama sekali tidak tertarik dengan Bob. Aku dan Rose masih sangat dekat. Namun terlihat sekali semangat Bob tidak pudar. Beberapa usaha Bob untuk mendekati Rose selalu gagal. Bahkan saat Bob mengajak Rose menaiki nampan stainless steel miliknya, Rose tetap menolak. sebagai informasi, nampan stainless steel milik Bob adalah yang terbagus yang pernah aku lihat, sebagai perbandingan kendaraanku saja masih baskom plastik dan itupun masih nyicil.
Semua yang asalnya buram menjadi jelas ketika Virgo bercerita obrolan Rose dengan Bob
"Bob bilang kalau mereka bersama Bob akan membawa Rose ke keluarganya untuk bersama-sama menjadi Pizza"