Mohon tunggu...
Fardal Rasudin
Fardal Rasudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seni kehidupan, membaca, menulis, jalan-jalan dan petualangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sprit Muda Nabi Muhammad Saw Sebelum Nubuwwah

12 November 2024   15:12 Diperbarui: 12 November 2024   19:04 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaligrafi Nama Nabi Muhammad Saw 

Pernikahan itu berlangsung dua bulan setelah pulang dari syam, tepatnya Rasulullah Saw berumur 25 tahun sementara Siti Khadijah berumur 40 tahun, dimana pada masa itu Siti Khadijah merupakan wanita yang paling terpandang, cantik, pandai dan kaya. Akan tetapi Siti Khadijah lebih memilih Rasulullah Saw, meskipun miskin dan hanya seorang pengembala domba. 

Tatkala di umur 40 tahun, Nabi Muhammad Saw menerima risalah Kerasulan di gua Hira. Nabi saw merasa takut dan gemetar atas peristiwa itu. Ir. Soekarno menyebut karena Maha Dahsyat-nya Al-Quran itu menembus jiwa Muhammad Saw. Bergetarlah dia punya tubuh. Muhammad Saw berjiwa besar olehkarena itu bergetar jiwanya tatkala menerima Wahyu di gua Hira. 

Orang yang paling pertamakali Rasulullah Saw temui adalah istrinya Siti Khadijah binti Khuwalid, tempat curhat dan tempat Rasulullah melepaskan semua rasa kegelisahannya. Rasulullah Saw mengatakan Selimutilah aku Khadijah, selimutilah aku Khadijah, sehingga beliau di selimuti Khadijah hingga tidak menggigil. 

Siti Khadijah tidak saja menguatkan jiwa Nabi Muhammad Saw tetapi juga menemani Rasulullah Saw berjuang menyebarkan risalah kenabian yang dibawakan oleh Nabi Muhammad Saw hingga akhir hayatnya. 

4. Seorang Intelektual Muda Pemersatu Bangsa

Selain diberi petunjuk oleh Allah SWT melalui perantara Wahyu, Rasulullah Saw juga seorang Intelektual atau pemikir.

Di umur 35 tahun Rasulullah Saw  menyatukan bangsa arab dengan kecerdasan yang dimilikinya. Dikala itu Makkah sering dilanda banjir hingga meluap ke Baitul Haram. Akhirnya Kakbah di renovasi dan setiap kabilah diberi tugas masing-masing untuk memungut batu dan bekerja. Sampai pada peletakan Hajaral Aswad para kabilah berselisih tentang siapa yang paling berhak mendapat kehormatan meletakkan Hajaral Aswad ke tempat semula. Perselisihan ini berlangsung hingga sekitar 4-5 hari tanpa ada keputusan. 

Abu Umayyah bin Al-Mughira tanpil menawarkan siapa yang pertama kali masuk ke pintu mesjid maka dialah yang punya kehormatan meletakkan Hajaral Aswad, tawaran ini disepakati oleh seluruh kabilah. Atas ijin Allah SWT, orang yang paling pertama kali masuk adalah Rasulullah Saw. Maka Rasulullah saw mengambil sehelai kain kemudian meletakkan Hajaral Aswad ditengahnya dan memerintahkan supaya pemimpin setiap kabilah memegang kain dan mengangkatnya secara bersama-sama. Dengan begitu setiap kabilah merasa ridha atas cara yang dilakukan Nabi Muhammad Saw dan terkristal kembali Persatuan para kabilah.

Ketika memasuki massa Nubuwwah Nabi Muhammad Saw sering mengasingkan diri digua hira kurang lebih berlangsung selama 6 bulan.

Karena Nabi Saw merasa apa yang dilakukan oleh masyarakat jahiliah tidak sesuai dengan apa yang dipikirkannya, dimana diskriminasi rasial, penyembahan berhala, membunuh anak perempuan, melecehkan kaum perempuan dan segala praktek-praktek yang tidak diridhai oleh Allah SWT. 

Karena kondisi itu menyendiri adalah tempat yang membuatnya nyaman dan lebih banyak merenung dan berpikir di Gua Hira.  Hingga pada akhirnya Rasulullah mendapat petunjuk dari Allah SWT melalui malaikat Jibril as. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun