Mohon tunggu...
Farach Feby
Farach Feby Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi INISNU Temanggung

Mahasiswi INISNU Temanggung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pesona Jalur Klasik Prabu Brawijaya V

8 November 2022   17:24 Diperbarui: 8 November 2022   17:35 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat kita berada dialam terbuka seperti di gunung misalnya dan ditempat yang lainnya,jika ada keinginan untuk membuang hajat ditengah perjalanan,maka ucapkanlah permisi terlebih dahulu dan permohonan maaf untuk meminjam tempat tersebut lalu bersihkan dan rapikan kembali tempat yang kita gunakan itu karena pada hakikatnya kita hidup didunia ini bersebelahan dengan yang tak kasat mata dan mereka juga memiliki rasa yang sama seperti kita sebagaimana manusia.


Pelajaran yang bisa diambil dari mendaki gunung :

  • Dengan mendaki gunung seseorang dapat mengetahui dan mengenali sifat asli diri sendiri dan sifat seseorang baik itu dari segi sisi positifnya maupun dari segi sisi negatifnya,hal ini dikarenakan faktor medan yang sulit dan jarak yang jauh.Hobi naik gunung juga bisa membuat pribadi menjadi terlatih dalam memilih teman yang baik,dapat memperlakukan orang lain,teman,saudara dan keluarga dengan cara yang baik pula.
  • Dapat menjadi pribadi yang bisa memahami makna kehidupan karena jika kita analogikan seperti ini,medan yang dilalui oleh para pendaki untuk mencapai puncak itu bermacam-macam mulai dari jalannya yang landai,sedikit menanjak,terjal,lurus,belok kanan belok kiri dan lain-lain,hal tersebut dapat diibaratkan dalam kehidupan kita yang mana tidak selamanya hidup itu terus lurus namun terdapat lika-likunya.Dalam menghadapi berbagai persoalan pun terkadang harus berbalik arah dan bisa sampai terjatuh pula.Ada masanya kita berada dibawah dan ada kalanya juga kita berada diatas puncak kesuksesan.Itulah siklus kehidupan yang akan dilalui oleh setiap insan.Hidup itu sama halnya seperti roda yang terus berputar melewati jalan yang tidak selalu nyaman atau lurus kedepan dan itu membutuhkan seni dalam mengarungi bahtera kehidupan.Semua itu dapat menjadi pelajaran bagi diri sendiri untuk lebih bersabar lagi,optimis saat dihadapkan dengan berbagai persoalan yang ada dan memiliki jiwa yang pantang menyerah dalam melakukan segala hal dan dapat menghargai hal-hal kecil yang terkadang dianggap sepele serta menjadikan pribadi yang lebih bersemangat dan mempunyai tekad untuk bekerja keras.
  •  Menjadi individu yang teliti,penuh persiapan,mau bekerja sama antar anggota kelompok,tidak tergesa-gesa dalam mengambil setiap keputusan,dan patuh terhadap perintah dari pemimpin.Hal ini dikarenakan dalam pendakian gunung tentunya harus mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari perlengkapan yang harus savety/aman,menyusun rencana atau strategi jalur pendakian yang akan ditempuh,lalu ada mempersiapkan logistik yang akan dibawa selama pendakian.Dalam kehidupan pun juga harus mempunyai persiapan dan perencanaan yang matang dan terstruktur untuk mencapai kesuksesan.Mendaki gunung melatih menjadi pribadi yang patuh terhadap setiap instruksi  dari ketua rombongan,saat ketua memberikan perintah untuk istirahat misalnya,maka anggota yang berada dibelakangnya akan mengikuti perintah tersebut.Dalam hidup-pun,saat menjadi pelajar,mahasiswa ataupun santri haruslah patuh dengan perintah dari sang guru, dosen dan kyai kita.Begitu juga saat berada didunia kerja, kita dituntut untuk memiliki sikap patuh dan loyal kepada pimpinan.Dalam perjalanan mendaki,kita diajarkan untuk setia kawan,tidak meninggalkan dan saling membantu teman saat sedang membutuhkan pertolongan,dan saling menjaga satu sama lainnya.Dalam hidup pun juga sama,hendaknya kita menanamkan sikap saling tolong menolong antar sesama tanpa membeda-bedakan agama,ras,suku dan budayanya.
  • Menjadi individu yang mudah bersyukur,tawadhu'dan tidak merasa sombong,Ketika sudah sampai diatas puncak maka segala penat,dahaga,lapar,lelah akan terbayar dengan pesona keindahan yang disuguhkan oleh alam yang bisa kita nikmati bersama.Saat berada di puncak kita bisa melihat pemandangan ciptaan dari Sang Maha Kuasa,Alloh Swt begitu sangat menakjubkan.Mendaki gunung bisa melatih pribadi untuk bersikap tawadhu' dan tidak sombong atau besar kepala,walaupun kita sudah berada diatas gunung dengan tingkat ketinggian yang bermacam-macam itu ternyata masih ada  yang lebih tinggi yaitu langit dan dilangit juga masih ada berlapis-lapis lagi tingkatan diatasnya.hal tersebut mengajarkan kepada manusia bahwa dalam menjalani hidup itu janganlah merasa sombong karena diatas langit-masih ada langit.
  • Ada kata bijak yang bisa dijadikan perenungan untuk kita bersama yaitu langit tidak pernah merasa dirinya itu tinggi dan bumi tidak akan pernah merasa tersakiti ataupun marah saat diinjak-injak oleh manusia,karenanya bersikap sewajarnya saja dalam menghadapi pujian,cacian,hinaan dari orang lain entah itu yang datangnya dari teman,saudara atau bahkan dari keluarga kita sendiri.Karena kita juga tidak tahu dengan keadaan hati seseorang,yang mana hati itu sifatnya yang selalu berbolak-balik atau tidak stabil dan dapat berubah sewaktu-waktu.

Dimana pun tempat bukan hanya di gunung saja  hendaknya kita harus bisa mentaati peraturan yang telah ditetapkan sebelumnya.Memang setiap manusia memiliki perspektif yang berbeda dalam memandang segala persoalan yang ada dan tentu memiliki hak untuk percaya ataupun memilih tidak untuk mempercayainya.

Namun,seyogyanya sebagai seorang yang bijak hendaknya kita bisa menghormati kebudayaan atau kearifan lokal masyarakat setempat.Hargai dan hormatilah adat istiadat tersebut dan jangan melanggar segala pantangan yang sudah ditentukan.

Sebagai generasi muda maka sudah sepantasnya untuk ikut serta melestarikan,mengembangkan dan menjaga keanekaragaman budaya di Indonesia.Jadilah pribadi yang dapat menjaga dan melindungi alam sekitarnya,karena alam pun akan selalu memberikan apa yang kita inginkan walaupun terkadang manusia tidak berlaku adil padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun