"Rahasia ?"
"Ya. Itu sebabnya saya selalu menyembunyikannya. Saya tak mau orang lain mendatangi tempat itu dan merebutnya. Apakah Tuan dapat menyimpan rahasia ?"
Sang petugas cepat menukas,"Tentu. Hanya kamu dan saya yang akan tahu?"
"Bukankah Tuan akan melaporkan kepada bendahara negeri ?"
"Saya bisa mengatur apa yang dilaporkan dan apa yang tidak."
Pak tua menimbang-nimbang lalu berkata dengan suara memelas,"Tuan, sebenarnya ini sangat rahasia, saya tak boleh membocorkan kepada siapapun."
"Kalau begitu, saya akan datang memeriksa dengan pasukan dan hulubalang kerajaan."
Kembali pak tua kembali lama terdiam, lalu bertanya, "Kalau begitu, Tuan, bisakah Tuan pastikan tak ada yang lain yang tahu ?"
Sang petugas meninggikan suaranya. "Saya jamin. Bendahara dan bahkan raja pun tak akan tahu. Asalkan kamu tahu apa yang saya mau."
Pak tua mengernyitkan kening dengan rasa was-was. "Bagaimana saya tahu, Tuan ?"
Sang petugas menarik bibir kanannya sedikit ke atas dan memicingkan mata kananya - setengah tersenyum setengah mengancam. "Berikan saya setengah dari penghasilan rahasiamu dan kamu tak perlu melaporkannya dan membayarkan pajaknya kepada raja. Kalau kamu tidak mau, semua hartamu akan saya sita karena telah bertahun-tahun menghindar pajak."