Mohon tunggu...
Fanni Carmila
Fanni Carmila Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumahtanga. Mantan wartawan. Wiraswasta. Hobi mengarang

Asyik kalau bisa berkomunikasi dengan orang yang punya hobi sama.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Balada Gadis Padang Hijau (2)

20 Desember 2021   02:35 Diperbarui: 20 Desember 2021   05:55 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa cemasnya muncul kembali setelah kondisi tubuhku bersih dan melihat keningku yang benjol keunguan.

"Siapa yang memukulmu hingga seperti ini?" Ia mengusap wajahku.

"Entahlah..... seseorang mencoba membegalku tadi." Aku berusaha menghindar.

Spontan dia berdiri membeku.

"Semalam papaku turun dari vila. Apa dia yang melakukannya?"

Sorot matanya setajam pisau. "Dia mencoba membunuhmu?"

Aku berusaha menghimpun segenap kemampuan untuk meredakan kecemasannya yang kukuatirkan bisa memicu ledakan emosinya yang liar.  Kuraih dirinya. Memeluknya erat.

"Kencana, percayalah ayahmu tidak akan berani berbuat apapun terhadapku," bisikku menenangkannya. "Engkau harus percaya kepadaku."

Kuusap punggungnya. "Aku bisa melindungimu dan anak kita."

Agar tidak memperparah suasana Kencana kudesak pulang secepatnya. Siapa tahu sang ayah sedang menunggunya di rumah. Untung ia menurut.

Kini aku pun  tahu langkah hukum yangharus kutempuh guna menghadapi ayah Kencana: melaporkannya ke pihak berkewenangan. Untuk menguak lebih jauh misteri keluarga tersebut aku perlu mendatangi sang Kepala Desa yang notabene merupakan kakek Kencana. Mustahil ia tidak ingin mengusut kematian putrinya dan mengetahui keberadaan jazadnya sesungguhnya. Kuburan kosong itu telah berhasil mengelabui Kencana sepanjang hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun