Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Perbedaan Menohok Tahanan Israel dan Sandera Hamas

27 Januari 2025   20:02 Diperbarui: 27 Januari 2025   20:02 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empat tentara Israel yang dibebaskan (sumber gambar: cnbcindonesia.com)

Hal ini menunjukkan bahwa konflik ini memiliki dimensi politik, ideologis, dan kemanusiaan yang sangat kompleks.

Propaganda Barat setelah peristiwa 7 Oktober 2023 adalah bahwa Hamas melecehkan wanita-wanita Israel dan memutilasi bayi-bayi mereka. Propaganda ini bahkan termakan oleh Joe Biden kala itu.

Propaganda semacam itu sering kali digunakan untuk membentuk opini publik dalam konflik, terutama ketika tujuannya adalah untuk mendiskreditkan pihak lawan. 

Narasi yang mengerikan seperti pemerkosaan atau mutilasi bayi bertujuan memunculkan respons emosional yang kuat, sehingga masyarakat mendukung tindakan keras terhadap Hamas tanpa mempertanyakan keakuratan informasi.

Meskipun klaim tersebut kemudian tidak terbukti, banyak pendukung Israel atau pihak yang telah mempercayai propaganda ini tetap sulit mengubah pandangan mereka. 

Beberapa alasan mengapa narasi ini tetap dipercaya oleh mereka yang pro-Israel:

1. Kekuatan Awal Narasi

Ketika berita sensasional pertama kali disampaikan, dampaknya sangat besar. Meskipun koreksi atau klarifikasi datang kemudian, berita awal sering kali lebih diingat oleh publik.

2. Konfirmasi Bias

Orang yang sudah mendukung Israel cenderung menerima narasi negatif tentang Hamas tanpa memverifikasi fakta, karena itu sesuai dengan keyakinan mereka.

3. Minimnya Koreksi Media Utama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun