"Seminggu? Kenapa lama sekali, bagaimana kalau tiga hari saja?" protes Rita.
Ethan tersenyum, matanya berkilauan. "Empat hari, itu sudah kompromi. Lebih dari itu, aku tidak bisa memberi kelonggaran. Aku butuh waktu untuk memahami aroma darahmu yang unik."
Dia melangkah lebih dekat, suaranya menyerupai bisikan. "Empat hari, Rita. Setelah itu, kau bebas pergi. Apakah kau menerima?"
Rita mengangguk, tak ada pilihan lain, dia menyetujuinya.
Rita menelan ludah, berusaha tenang. "Baiklah, aku setuju. Empat hari. Aku ingin tahu, apa yang akan terjadi selama aku di sini."
Ethan tersenyum, matanya berkilauan. "Kau akan melihat keindahan dan kegelapan kerajaan malam. Kau akan belajar tentang kekuatan dan kelemahan vampir."
Dia mengulurkan tangan, menantang Rita. "Mari, kita mulai petualangan ini."
Rita meraih tangan Ethan, merasakan sentuhan dinginnya. Ethan menatapnya dengan mata biru tajam, lalu membawanya menjelajahi kastil yang gelap dan misterius.
(BERSAMBUNG)
Sumber: Meta AI (Hak cipta dilindungi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H