Namun, bukan Sony bila ia harus mengalah untuk cinta. Ia nekat, sore hari mengajak ortunya melamarku, sekedar mengajak bertunangan, setidaknya.Â
Papi mamiku, yang jelas sangat menyayangiku, jelas juga memiliki keputusan sulit dalam hidupnya. Memilih keinginanaku, itu berarti siap melepas seluruh aset perusahaan dan hidup dari titik nol.
Yang mengejutkanku, ternyata ortuku lebih menghargai keputusanku. Mereka menerima pinanagan Sony. Jadilah kami bertunangan dahulu, setelah kuliah tuntas , barulah kami melangsungkan pernikahan.Â
Aku bersyukur, setidaknya bisa lepas dari cengkeraman keluarga Albert. Meski aku merasa bersalah, kenapa aku tidak menyukai cowok tampan itu padahal mereka keluarga baik?
*****
Tapi, ternyata Albert tak mau mengalah, meski pun telah tahu aku bertunangan dengan Sony, ia tetap datang ke rumah melamarku. Entah apa yang terlintas dalam pikirannya, hingga ia datang ke rumah dengan membawa banyak perhiasan untuk mengikat janji denganku. Dan yang paling mengejutkan, ia melamarku untuk langsung menikahiku! (Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H