Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Trik Jitu Pancasilais Sejati: Beri Contoh Jangan Omong Doang

31 Mei 2023   23:29 Diperbarui: 31 Mei 2023   23:38 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pancasila (pic: edukasi.sindonews.com)

Orangtua di rumah, pengurus lingkunan, RT, RW, dan sebagainya. Apabila mereka betul-betul menaati dan mempraktekkan norma norma agama, kesopananan, kesusilaan, dan hukum dalam kehidupan secara baik dan benar. Tentu saja sudah merupakan pendidikan pancasila yang ideal.

Bila sudah demikain, maka sudah pasti tawuran antar sekolah ataupun antar kampung tidak akan terjadi. Sebab semua telah bijak dalam mempraktekkan dasar negaranya.

Ajak diskusi tentang keluhuran pancasila 

Perlunya menyisihkan waktu sejenak untuk generasi muda, demi mengajak mereka berbicara dari hati ke hati tentang pancasila. Sebetulnya membicarakan tentang pancasila tidak harus memberi wejangan kepada mereka tentang sila-sila. Namun lebih bersifat mengajak diskusi tentang sejauh mana ketaatan mereka pada agama, masih adakah Tuhan di hati mereka, masihkan norma kesopananan ditaati, apakah perlakuan mereka terhadap  orang yang lebih tua masih sopan. Bila tidak, kenapa bisa terjadi? Apakah mereka melanggar norma hukum seperti tawuran, ikutan geng motor yang tidak karuan, ataukah pacaran kelewat batas?

Generasi tua bisa melakukan diskusi tentang hal tersebut dengan generasi muda. Dengan adanya ajang diskusi, bahkan boleh disebut curhat. Maka akan terjalin ikatan emosional dan sikap percaya dari generasi yunior terhadap generasi senior. Sehingga segala masalah pelik dapat terpecahkan dengan pemikiran bijaksana dari generasi senior yang lebih berpengalaman dalam asam garam kehidupan.

Sebab tak jarang saat ini, kita melihat justru yang banyak terjadi adalah pertentangan antara generasi senior dengan generasi yunior. Generasi senior merasa generasi yunior sangat tidak sopan dan kurang ajar. Sementara generasi yunior justru melihat generasi senior sangat kolot dan membosankan karena sellau memaksakan kehendaknya.

Akibat tidak adanya titik temu antara dua generasi ini, maka tak jarang kita melihat anak yang melawan orangtua hingga minggat dari rumah, ikutan geng motor yang ugal-ugalan, atau tawuran demi menunjukkan identitas diirnya agar diakui generasi senior.

Dengan oendidikan oancasila yang baik, maka kesalahpahaman sebagai penyebab hal-hal negatif tersebut tidak akan terjadi.

Berpikir waras tentang keadaan bangsa

Ketika generasi yunior dan generasi senior telah kompak dan serasi, maka bukan hal yang sulit lagi untuk mengajak berpikir waras tentang kondisi bangsa ini.

Sebagai generasi penerus, sudah oasti masa depan bangsa ada di tangan mereka. Akan sangat disayangkan bika diajak diskusi justru menimbulkan kesalahpahaman, akibatnya generasi yunior akan menjadi sulit distur dsn tak peduli dengan keadaan banga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun