Beri contoh langsung bukan teori
Terkadang kita sering melihat generasi tua sangat kental dengan segala macam teori, namun hanya berupa teori. Teori tentang pancasila hapal luar dalam, tapi dalam perilaku sama sekali jauh dari teori yang diajarkan.Â
Generasi muda yang dinamis tentu saja ngeh, bosan, bahkan mungkin jenuh mendengarnya karena tidak menarik sama sekali di mata mereka. Akibatnya mereka menjelajah jauh melihat ideologi negara lain yang dirasa lebih menarik. Padahal dibaliknya terselubung propaganda berupa contoh-contoh perilaku secara langsung, yang bagi generasi muda lebih mudah diterapkan.Â
Meskipun kenyataanya kadang bertentangan dengan nilai-nilai pancasila, namun karena daya tarik dan kemudahan yang ditampilakan setiap saat, tentu saja dapat menggerus nilai-nilai luhur bangsa sendiri.
Jangan hapalan melulu tapi praktekkan
Pendidikan pancasila yang biasanya diberikan di sekolah seringkali hanya berupa teori. Meskipun sang pendidik menjelaskannya dengan penuh semangat, tapi kalau tak pernah dipraktekkan dalam keseharian, tentu saja omong kosng.
Sehingga bukan hal yang mengherankan lagi dengan terjadinya tawuran dan pembulian yang kerap terjadi, baik di lingkungan pendidikan atau pun lingkungan luar sekolah. Hal itu akibat pendidikan pancasila yang diberikan hanya berupa hapalan teori semata.
Memang tak ada salahnya teori, sebab diperlukan untuk tambahan ilmu pengetahuan. Tapi pancasila sebagai sebuah ideologi, bukankah sepatutnya dipraktekkan?
Contoh paling mudah, adalah ketika pendidik tidak menginginkan terjadinya perundungan di sekolah. Selain mengajarkan tentang sila-sila pancasila, terutama sila persatuan indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, maka sudah sepatutnya ada praktek nyata. Misal saat siswa bertengkar dengan temannya, merupakan kesempatan emas bagi pendidik untuk mempraktekkan pentingnya sila ketiga dan keempat terhadap anak didik.
Demikian juga dalam keseharian, pendidik mempraktekkan seluruh nilai-nilai pancasila. Guru taat beragama, mendamaijan kelas, mengajak siswa bermusyawarah ketika membahas segala sesuatu, guru bersikao adil dalam memperlakukan siswa.Â
Demgan demikian maka siswa dapat merasakan contoh langsung yang dapat mereka tiru dan terapkan. Hal ini jelas menunjukkan berhasilnya guru mendidik pancasila, tanpa harus berkubang dalam teori saja.