Kendala yang biasa dihadapi saat melakukan operasi pada hewan adalah sikap berontak saat akan dilakukan operasi. Namun hal tersebut dapat ditangani dengan memberikan anestesi dalam dosis yang tepat.
Kendala selanjutnya adalah operasi yang dilakukan pada hewan betina, baik kucing, anjing, ataupun rubah, karena organ reproduksinya di bawah usus, maka dituntut keahlian untuk bisa membedakan antara usus dengan uterus/tuba falopii bagi betina. Berbeda dengan betina, jantan lebih mudah dioperasi, sebab testis berada di luar tubuh sehingga dapat langsung terlihat, kecuali kalau testis mengakami kelainan masuk ke dalam.Â
Dibanding dengan kucing, operasi organ reproduksi yang dilakukan pada anjing dan rubah lebih rawan pendarahan, sebab pembuluh darah lebih besar. Sedangkan waktu yang diperlukan dalam operasi, hewan kecil jantan hanya memerlukan waktu 15-20 menit, sedangkan betina 45-60 menit. Sementara untuk anjing agak lebih lama, antara 25-30 menit, sementara betina diperlukan waktu  90 menit.
Persiapan yang biasa dilakukan Fernando menjelang operasi, diantaranya adalah  mempelajari tekhnik, persiapan alat, sterilisasi alat dan bahan, mempersiapkan anestesi, mengkondisikan hewan, persiapan pre dan post operasi, observasi dan pemeriksaan fisik.
Operasi Steril organ reproduksi pertama kali dilakukan Fernando pada 14 agustus 2020. Operasi berjalan sukses luar biasa, hingga kini kucing yang  berhasil dioperasi menjadi piaraan.
KOAS yang dijalani Fernando sudah setahun dijalani, tersisa 6 bulan lagi dia akan sah menyandang gelar dokter yang diimpikannya. Untuk kemudian siap mengamalkan ilmunya sebagai veteriner di pemerintahan, perusahaan, ataupun praktek mandiri. Sukses terus ya Fernando!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H