Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Ini Dia! Sang Calon Ahli Kebiri Hewan Liar Universitas Brawijaya

3 September 2022   09:28 Diperbarui: 3 September 2022   09:35 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fernando sang calon ahli kebiri hewan Universitas Brawijaya (pic: istimewa)

Padahal mereka terlupa dengan rahasia Tuhan, apalagi di zaman yang kadang menafikkan Tuhan, terlupa bahwa rezeki di tangan-Nya. Tuhan menjamin rezeki semua makhluknya, tak terkecuali kucing, dengan jalan memelihara kucing liar, siapa tahu jatah rezeki dari Tuhan untuk si kucing akan mengalir lewat tangannya. Tentu saja hal itu tidak akan terjadi jika niat memelihara kucing hanya bertujuan untuk hal tersebut tanpa keikhlasan menolong makhluk Tuhan.

Alasan kebiri dilakukan

Banyak orang tak mengetahui, bahwa terdapat banyak trik untuk mengatasi kucing yang suka pipis sembarangan, terutama kucing jantan. Ataupun cara mengatasi permasalahan jika kucing doyan beranak terus. 

Cara yang bisa ditempuh bisa secara alami dengan memakai tanaman herbal, ataupun secara modern dengan melakukan steril organ reproduksi atau sering disebut dengan istilah orang awam kebiri. Padahal dalam dunia kedokteran, istilah kebiri hanya ditujukan pada operasi organ reproduksi hewan jantan.

Terkadang memang kita menghadapi dilema dalam melakukan steril organ reproduksi terhadap binatang piaraan yang kita miliki, sebab sepintas mengerikan, kejam, dan berentangan dengan hukum Tuhan, bahwa makhluk ciptaan-Nya sudah selayaknya bereproduksi. Namun jika disisi lain harus berhadapan dnegan hal pelik yang ujung-ujungnya harus membuang si hewan karena berannak atau kencing sembarangan yang malah mendatangkan kesengsaraan baru bagi hewan piaraan, bukankah lebih baik memilih cara yang adil bagi semua pihak.

Menjadi hewan liar di jalanan penuh dengan resiko, apalagi beranak pinak, tentu saja berhadapan dengan beragam resiko, dibunuh atau terbunuh oleh manusia-manusia tanpa nurani, ditabrak, ditembak, dikonsumsi, dan berbagai hal mengenaskan lainnya.

Kebiri hewan liar perlu dilakukan, sebab mereka dihadapkan pada hal pelik. Di satu sisi manusia egois tak mau memungutnya, sementara disisi lain mereka harus tetap bertahan hidup di jalanan. Sehingga mau tak mau harus dilakukan hal tersebut, demi agar si hewan betina tidak menderita karena beranak terus, araupun hewan jantan agar tidak agresif dan menciptakan perang jalanan yang membuat mereka terluka.

Memang sepertinya bertentangan dengan hukum Tuhan, namun juga disisi lain dalam menghadapi kedaruratan, maka tak ada pilihan lain selain melakukan steril organ reproduksi.

Banyak orang bergidik jika membaca wacana kebiri hewan liar, kesannya seperti mengerikan, sebab terbayang alat kelamin hewan dipotong sampai habis, padahal tak seperti itu. Yang dimaksudkan kebiri adalah suatu prosedural yang dilakukan pada hewan untuk menghentikan kegiatan reproduksinya demi efek positif jangka panjang.

Tindakan prosedural yang dimaksud tidak bisa sembarangan orang dapat melakukannya, hanya para Veteriner atau Dokter Hewan yang dapat melakukannya. Sebab tindakan prosedural yang dilakukan, adalah tindakan operasi dengan kehati-hatian dengan cara membuat hewan tertidur sejenak melalui tindakan anaestesi atau pembiusan, baru dilakukan prosedur yang diperlukan.

Bahkan setelah operasi dilakukan, tak serta merta hewan dibiarkan begitu saja, perlu pemulihan beberapa waktu, hingga sehat kembali. Sebab tindakna steril organ reproduksi bukan tanpa resiko, jika mengalami kegagalan tentu saja akan merenggut nyawa si pasien, yakni si hewan, baik kucing ataupun anjing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun