Apa Arti Dari Sebuah Kata Pemikiran
Di dalam Kamus Bahasa Indonesia kata "pemikiran" menunjukkan pada kata pikir yang bisa diartikan kata pikir yang memiliki sebuah arti dari cara atau sebuah hasil dari berpikir. Selain di Kamus Bahasa Indonesia, lalu ada arti-arti pemikiran dari beberapa ahli.
Para ahli-ahli yang menyampaikan tentang arti dari sebuah kata pemikiran, antara lain:
Arti Pemikiran dari John Barrel
John Barrel menjelaskan pemikiran itu suatu proses untuk mencari sebuah makna lalu disertai dengan usaha untuk meraih suatu keputusan yang masuk akal.
Arti Pemikiran dari Mohd Yusof Oth Man
Pemikiran menurut beliau yaitu Pemikiran mempunyai arti yang sangat luas dan bisa saja diterangkan dalam segala macam bentuk pendekatan. Akan Tetapi, berfikir itu adalah sebuah usaha agar manusia meningkatkan kemampuan dan pengetahuan tentang ilmu-ilmu yang ada di dunia ini. Lalu orang-orang yang berfikir bebas membuat perubahan dan bebas menjalani kegiatan-kegiatan yang meningkatkan kreatif dan membina.
Arti Pemikiran dari Polancik
Maksud Pemikiran dari Polancik yaitu sebuah diagram yang mempunyai peran, perannya itu digunakan untuk alur logika sistematika dari sebuah tema yang dibuat untuk hari-hari kedepannya. Dan Seterusnya Polancik melanjutkan tentang arti kata Pemikiran, berpikir ini muncul didasarkan pertanyaan-pertanyaan yang akan berguna pada saat penelitian, seterusnya dari pertanyaan-pertanyaan untuk penelitian itu akan mendapatkan hasil sebuah konsep-konsep yang saling terhubung, bahkan bisa menjelaskan alur yang diteliti.
Arti Pemikiran dari Edward Thorndike
Edward Thorndike menjelaskan arti kata Pemikiran yaitu sebuah aktivitas dengan bersangkutan mental lalu melibatkan suatu representasi mental, asosiasi, lalu manipulasi dari simbol-simbol.
Arti Pemikiran dari Jean Piaget
Jean Piaget menyimpulkan bahwa pemikiran bertujuan untuk proses kegiatan yang melibatkan mental dan berhubungan dengan pikiran, persepsi, pengolahan informasi dan terakhir, ingatan atau yang bisa disebut Kognitif. Setelah itu, proses aktivitas kognitif menyimpulkan beberapa kesimpulan seperti, pembentukan suatu konsep, pengorganisasian sebuah informasi di dalam segala bentuk kognitif, dan pengadaptasin terhadap suatu di lingkungan.
Arti Pemikiran Howard Gardner
Howard Gardner menjelaskan tentang suatu arti Pemikiran bahwa pemikiran ialah sebuah kemampuan untuk menyelesaikan masalah, lalu berpikir dengan hal- hal yang tidak pernah dipikirkan oleh orang-orang sebelumnya atau bisa disebut dengan abstrak, lalu membuat sebuah ide-ide pemikiran yang baru, dan terakhir mempunyai pemahaman yang sangat mengerti di dalam bidang atau tentang ide-ide ilmu yang ingin di teliti tersebut.
Arti Pemikiran Daniel Kahneman
Kata Pemikiran menurut Daniel Kahneman, dibagi menjadi 2 sebuah sistem, diantara 2 sistem tersebut yaitu
- Sistem 1
Sistem 1 pemikiran bagi Daniel Kahneman yaitu Pemikirannya yang cepat, lalu pemikiran yang intuitif maksud dari kata intuitif memahami sebuah ide, ilmu ataupun gagasan dan sesuatu lain-lain tanpa dinalar rasional dahulu atau tidak melalui penalaran dan intelektualitas. dan terakhir berpikir secara refleksif, Yang dimaksud berpikir secara reklesif merupakan pola berpikir yang menyangkutkan kemampuan-kemampuan, diantara lain kemampuan mempertimbangkan, kemampuan memeriksa, dan kemampuan mereflesikan pemikiran dengan cara kritis, asumsi, keyakinan, dan tindakan yang akan kita lakukan.
- Sistem 2
Sistem yang 2 bagi Daniel Kahneman yaitu Pemikirannya yang lambat, setelah itu pemikirannya dengan cara analitis, maksud berpikir dengan cara analitis merupakan usaha berpikir yang didasarkan pada suatu usaha untuk pengadaan pemetaan sebuah masalah, lalu akan ditemukan bagian-bagian inti dari permasalahan tersebut, setelah menemukan inti dari permasalahan maka akan proses penyelesaian ataupun sebuah gagasan lalu akan memperhubungkan dari bagian-bagian inti permasalahan tersebut. Dan terakhir berpikir secara reflektif, jadi maksud berpikir reflektif adalah berpikir yang aktif, gigih, terus-menerus sampai memecahkan suatu masalah dan dengan mempertimbangkan secara seksama untuk segala sesuatu yang kebenarannya bisa dipercaya tentang ilmu pengetahuan, dan bisa didukung dengan suatu alasan yang akan mencapai suatu hal kesimpulan.
Arti Pemikiran Noam Chomsky
Noam Chomsky mengungkapkan kalau pemikiran dari Noam Chomsky ialah suatu pemikiran-pemikiran yang yang dilibatkan dengan bahasa yang digunakan dan manusia yang kemampuannya untuk menciptakan kalimat-kalimat yang tidak pernah ada atau bisa disebut baru dan kalimat yang kreatif.
Itulah arti-arti pemikiran menurut para ahli, Dari tahun ke tahun banyaknya tokoh-tokoh pemikiran untuk menemukan suatu ide-ide atau ilmu-ilmu yang belum pernah ditemukan oleh sebelumnya, maka dari itu banyaknya tokoh pemikiran yang akan terus ada dari zaman ke zaman, dari segala bidang baik dari bidang filsafat, bidang ilmu sosial, bidang ilmu pengetahuan, bidang humaniora dan bidang lain-lainnya. Berikut tokoh-tokoh pemikiran yang memiliki pengaruh pada dunia, antara lain:
- Socrates
Socrates hidup 469 sampai 399 SM. Socrates terkenal sebagai seorang filsuf Yunani Kuno dan Socrates terkenal dengan metodenya yaitu Metode Dialetikanya. Socrates mendorong pertanyaan-pertanyaan yang bersifat kritis, lalu tentang refleksi diri dan terakhir, penelitian tentang moral.
- Plato
Plato sendiri adalah murid dari Socrates. Plato dilahirkan pada 427 SM wafat pada 347 SM. Plato juga mendirikan sebuah akademi, akademinya terletak pada Athena. Plato juga mengembangkan sebuah pemikiran yang tentangnya pemikiran realistis dan ide-ide. Lalu Plato juga adalah orang yang sangat berpengaruh dalam segala bidang, terutama pada bidang etika, bidang politik dan bidang teori pengetahuan.
- Aristoteles
Aristoteles lahir pada 384 SM dan Aristoteles wafat pada 322 SM. Aristoteles juga merupakan filsuf Yunani dan Aristoteles salah satu muridnya Plato. Aristoteles bener-bener sangat berjasa pada dunia karena Aristoteles memberikan dampak-dampak yang positif pada dunia dan memberikan dampak yang positif di segala macam bidang. Contoh bidang dari dampak yang positif Aristoteles berikan pada dunia adalah bidang logika, politik, etika, metafisika dan lain-lain.
- René Descartes
René Descartes seorang filsuf dari negara Perancis. René Descartes lahir pada tahun 1596, lalu wafat pada tahun 1650. René Descartes seorang filsuf Perancis yang terkenal dengan pemikirannya. Pemikiran René Descartes yaitu "aku berpikir, maka aku ada" dalam bahasa Perancis "cogito, ergo sum" itu adalah salah satu pemikiran yang terkenal dari banyaknya pemikiran yang brilian oleh René Descartes. René Descartes bener-bener salah satu tokoh yang sangat penting dan berpengaruh di dunia, René Descartes dengan pemikiran yang rasionalismenya menjadikannya dia tokoh yang sangat penting di dunia ini.
- Immanuel Kant
Sebelum itu filsuf dari negara Perancis, Di Jerman juga ada filsuf yang sangat berpengaruh juga untuk dunia, nama filsuf tersebut adalah Immanuel Kant. Immanuel Kant adalah seorang filsuf yang lahirnya di negara Jerman pada tahun 1724 lalu wafat pada tahun 1804. Immanuel Kant memperkenalkan sebuah konsep-konsep yang sangat penting kepada dunia. Konsep tersebut adalah kategoris imperatif, kewajiban moral, lalu perpisahan di antara dua dunia, yaitu dunia yang femonenal dan dunia yang noumenal.
- Karl Max
Selain Immanuel Kant, ada filsuf dari negara Jerman juga yang pemikirannya juga sangat berpengaruh untuk dunia yaitu Karl Max. Karl Max adalah seorang filsuf yang lahirnya di negara Jerman pada tahun 1818 lalu wafat pada tahun 1883. Karl Max merupakan seorang filsuf, ekonom, dan juga teoretikus politik Jerman. Karl Max juga tokoh yang benar-benar penting dalam pemikiran Marxisme dan sosialisme ilmiah. Karl Max juga mempublikasikan analisis yang tentangnya kapitalisme, lalu tentang kelas sosial, dan terakhir, tentang perubahan sosial.
- Sigmund Freud
Lalu ada tokoh yang juga tidak kalah penting dan berpengaruh pada dunia yaitu adalah Sigmung Freud. Sigmund Freud lahir pada tahun 1856 dan wafat pada tahun 1939. Sigmund Freud juga disebut sebagai "Bapak Psikoanalisis". Kenapa Sigmund Freud dijuluki tersebut karena teori-teori yang Sigmund Freud kembangkan adalah tentang struktur kepribadian pada manusia, lalu teori tentang alam bawah sadar dan mekanisme kekebalan atau pertahanan. Sigmund Freud juga berpengaruh juga tentang psikologi dan terapi lalu memberikan pemahaman tersebut pada kita.
- Albert Einstein
Pasti sudah banyak yang tahu dengan orang ini, bahkan orang awam mungkin pernah mendengar nama beliau, beliau ini benar-benar tokoh yang sangat berpengaruh di dunia dengan ilmu fisika, karyanya dan lain-lain, siapa lagi kalau bukan Albert Einstein. Albert Einstein lahir pada tahun 1879 dan wafat pada tahun 1955. Albert Einstein merupakan fisikiawan teoretis Jerman-Amerika. Albert Einstein juga terkenal dengan perumusan teori relativitas waktu, selain itu Albert Einstein sangat memberi kontribusi yang sangat amat penting dalam ilmu-ilmu yang Albert Einstein pelajari. Albert Einstein memberikan pemahaman seputar ruang, waktu, dan gravitasi.
- Martin Luther King Jr.
Martin Luther King Jr adalah seorang aktivis hak sipil Amerika. Martin Luther King Jr lahir pada tahun 1929 dan wafat pada tahun 1968. Martin Luther King Jr ialah Aktivis Amerika, Martin luther King Jr juga sebagai pemimpin gerakan non-kekerasan dan memperjuangkan bertujuan kesetaraan rasial. Martin Luther King Jr terkenal akan pidatonya karena di pidato tersebut, Martin Luther King Jr memberikan sebuah inspirasionalnya dan perjuangan Martin Luther King Jr untuk menghadapi ketidakadilan sosial.
- Simeone de Beauvoir
Simeone de Beauvoir juga merupakan seorang filsuf. Simeone de Beauvoir lahir pada tahun 1908 dan wafat pada tahun 1986. Selain seorang filsuf, Simeone de Beauvoir adalah seorang penulis dan Feminis Perancis. Simeone de Beauvoir juga menyampaikan tentang pandangannya. Pandangannya tentang Kesetaraan gender, lalu peran perempuan dalam bermasyarakat di lingkungan.
Itulah sebagian kecil dari banyaknya tokoh pemikiran yang sangat penting dan sangat berpengaruh pada dunia. Itu juga dari tokoh-tokoh di luar Indonesia, di Indonesia juga punya tokoh-tokoh pemikiran yang memiliki pengaruh pada Indonesia sendiri bahkan dunia seperti, B. J. Habibie dan lain-lain.
Namun, ada juga seorang filsuf yang sangat berpengaruh juga untuk dunia dan juga tokoh penting tentang pemikiran politik dan hukum, beliau juga terkenal sebagai pendiri aliran etika utilitarianisme, lalu beliau juga tersebut adalah ide dalam konsep desain penjara pada abad ke 18, konsep desain bangunan penjara bernama Panopticon. Dan tokoh tersebut bernama Jeremy Bentham. Jadi, disini akan menjelaskan Siapa itu Jeremy Bentham dan Apa itu Panopticon Jeremy Bentham.
Siapa itu Jeremy Bentham?
Jeremy Bentham ialah seorang filsuf, selain filsuf Jeremy Bentham adalah Teoretikus Hukum. Jeremy Bentham berasal dari negara Inggris. Jeremy Bentham lahir pada tahun 1748 dan wafat pada tahun 1832. Jeremy Bentham terkenalnya yaitu pendirinya aliran etika utilitarianisme.
Jeremy Bentham membentangkan ide tentang aliran utilitarianisme. Jeremy Bentham membentangkan ide tersebut karena fokusnya pada prinsip jikalau tindakan atau aktivitas yang benar ataupun salah, maka akan dinilainya dari berdasarkan segala konsekuensinya, lalu akan menghasilkan kebahagiaan yang besar untuk orang yang jumlahnya paling banyak. Menurut Jeremy Bentham, tindakan atau aktivitas yang bisa membuat kebahagiaan yang maksimal untuk orang yang jumlahnya banyak yaitu tindakan atau aktivitas dan etika yang benar berdasarkan moral.
Lalu Karya yang paling penting dari Jeremy Bentham merupakan "An Introduction to the Principles of Morals and Legislation" pada tahun 1789. Di mana Jeremy Bentham memaparkan tentang sebuah prinsip dari aliran utilitarianisme, lalu Jeremy Bentham mengimplementasikan konsepnya di segala macam bidang. Jeremy Bentham mengimplementasikan konsepnya di bidang hukum, bidang politik, dan bidang ekonomi. Jeremy Bentham berpendapat jikalau hukum dan pemerintahan bertujuan memberikan kebahagiaan sosial yang maksimal.
Selain tentang aliran utilitarianisme, Jeremy Bentham juga berkonstribusi di pengembangan konsep ide tentang Panopticon, Panopticon sendiri adalah sebuah desain arsitektur penjara yang berkemungkinan pemeriksaan atau pengawasan yang lebih efisien kepada para tahanan yang di penjara.
Pemikiran tentang ide, konsep dan lain-lain dari Jeremy Bentham sudah banyak terpengaruh di berbagai macam bidang, seperti di bidang filsafat, bidang hukum, bidang politik, bidang etika, dan bidang ekonomi. Pendekatannya Jeremy Bentham yang secara utilitarian, lalu pemikiran Jeremy Bentham tentang kebahagiaan tujuannya untuk moral sudah memberikan dedikasi yang penting di sebuah berkembangnya pemikiran yang modern.
Apa itu Panopticon Jeremy Bentham?
Panopticon ialah konsep sebuah bentuk atau desain penjara untuk para tahanan yang dipublikasikan oleh seorang filsuf dari negara Inggris yaitu Jeremy Bentham. Jeremy Bentham mempublikasikan tentang Panopticon ini pada abad ke 18. Konsep ide tentang Panopticon ini pertama kali dipaparkan dalam karya Jeremy Bentham yang judulnya bernama ""Panopticon; or, The Inspection House", karya Jeremy Bentham tersebut dipaparkan pada tahun 1791.
Konsep Panopticon Jeremy Bentham ialah suatu hal tentang merancang yang tentangnya adalah struktur pembangunan penjara yang berkemungkinan pemeriksaan, pengecekan dan pengawasannya lebih efisien untuk semua para tahanan. Di dalam desain tersebut mencakup suatu menara sentral, dan lalu disekelilingnya dikelilingi terhadap suatu rangkaian sel penjara, yang dimana sel tersebut teratur dan bersamaan mengelilingi menara tersebut. Lalu di konsep Panopticon yang dimiliki oleh Jeremy Bentham, setiap sel-selnya mempunyai jendela, dan jendela itu menghadapkan ke menara tersebut. lalu dengan menara tersebut, menaranya diisi dengan sebuah jendela-jendela besar yang bisa saja pengawas-pengawas penjara tersebut bisa melihat semua tahanan di dalam sebuah sel penjara, dan lalu diawasinya secara setiap kali atau terus-menerus.
Tujuan Jeremy Bentham untuk mendesain Panopticon ialah supaya menciptakan suatu perasaan pemeriksaan atau pengawasan yang stabil serta bisa para tahanan bisa terpengaruh perilakunya. Kenapa bisa terpengaruh perilakunya tahanan, karena para tahanan tidak tahu apakah para tahanan tersebut sedang diawasi atau tidak diawasi, dan para tahanan akan merasa seperti selalu diawasi. Maka dari itu, diharapkan supaya para tahanan untuk patuh kepada aturan dan supaya para tahanan bisa berperilaku yang baik walau tidak ada hadirnya para pengawas.
Konsep Panopticon ini bukan hanya tentang penjara. Konsep Panopticon ini juga penggunaannya bisa tentang suatu pengawasan sosial dan suatu struktur kekuasaan. Jeremy Bentham mengemukakan jika Panopticon itu bisa menjadi contoh untuk para institusi contohnya sekolah, rumah sakit atau pabrik, dan di saat pemeriksaan atau pengawasan dilakukan secara berkala, maka itu akan bisa perilaku individu manusia terpengaruh.
Mengapa Jeremy Bentham membuat ide tentang konsep Panopticon?
Jeremy Bentham mengemukakan konsepnya tentang Panopticon karena Jeremy Bentham tertarik dengan masalah di penjara dan lalu suatu sistem peradilan. Jeremy Bentham percaya bahwa akan ada kepentingan untuk bisa merubah sistem di penjara tersebut, karena pada di masanya, penjara sering kali tidak manusiawi, tidak efisien dan lalu rawan terhadap penyalahgunaan kekuasaan.
Jeremy Bentham sering memikirkan jikalau konsep Panopticon ini bisa menjadi solusi yang ampuh untuk memperbaiki pada sistem penjara tersebut. Dengan desain Jeremy Bentham berkemungkinan akan dilakukan pengawasannya secara terus-menerus kepada para tahanan penjara. Jeremy Bentham juga berkeinginan jika Panopticon ini bisa membuat pengaruh psikologisnya para tahanan penjara. Para tahanan penjara akan selalu merasa diawasi secara terus-menerus dan para tahanan juga tidak tau apakah para tahanan diawasi atau tidak diawasi. Jeremy Bentham juga berkata jikalau perasaan sering kali diamati, maka itu akan menjadi dorongan para tahanan untuk patuh kepada aturan. menjadi perilaku yang lebih baik, dan tidak melakukan kegiatan yang melanggar.
Jeremy Bentham juga berkata jika Panopticon ini bisa sebagai alat atau wadah untuk pengawasan yang lebih efektif, bisa meningkatkan kepatuhan dan lalu bisa pengurangan biaya operasional di sistem penjara. Lalu yang diharapkan oleh Jeremy Bentham ialah bisa membuat lebih baik di kondisi penjara lalu bisa terciptanya perubahan yang positif di suatu sistem peradilan dan pengawasan di lingkungan masyarakat.
Akan tetapi, Jeremy Bentham hanya membangun panopticon ini secara konseptual, dan tidak lebih panopticon yang didirikan sesuai dengan kemauan Jeremy Bentham. Konsep Panopticon ini lebih berdampak ke pemikiran sosial dan teori kekuasaan dibandingkan untuk sebagai struktur fisik yang banyak diambil.
Bagaimana Jeremy Bentham membuat ide tentang Panopticon?
Jeremy Bentham mengemukakan ide tentang Panopticon didasarkan pengamatannya, dan lalu Jeremy Bentham mengamat atau melihat kepada sistem penjara di masa Jeremy Bentham. Jeremy Bentham berpikir secara teliti dan dengan kritis bahwa Jeremy Bentham berpikir kepada kelemahan dan masalah di penjara yang tidak sewajarnya dijalankan pada abad ke 18.
Jeremy Bentham juga memperhatikan bahwa betapa pentingnya pengawasan yang lebih efisien dan lebih efektif kepada para tahanan agar supaya untuk tidak terjadinya pelanggaran serta bisa meningkatnya perilaku dan etika yang lebih baik. Di dalam kondisi ini, Jeremy Bentham mengembangkan tentang konsep panopticon tersebut supaya pengawasannya dilakukan secara berkala dan lalu tidak bisa dilihat oleh para tahanan di penjara.
Konsep panopticon karya dari Jeremy Bentham diawali pada ide jikalau para tahanan harus merasakan diawasi terus-terusan dan lalu para tahanan tidak tahu kapan ketika para tahanan jika para tahanan tersebuut sedang diawasi. Para tahanan tersebut pun akan memperbaiki perilakunya para tahanan tersebut secara sendiri supaya bisa terhindar dari hukuman, pelanggaran, dan konsekuensi yang negatif. Maka dari itu, panopticon tersebut bisa dibilang tujuannya untuk membuat kedisiplinan internal sesama tahanan dan kedisplinan otonomi sesama tahanan.
Ide tentang panopticon dari Jeremy Bentham berkembang dari melalui sebuah tulisan-tulisannya, dan yang terutama di dalam karya yang disebut "Panopticon; or, The Inspection House" yang diciptakan pada tahun 1791. Di dalam karya tersebut, Jeremy Bentham menjelaskan sebuah desain konsep dari panopticon secara lengkap dan dijelaskannya prinsip-prinsip pengawasan dan pemeriksaan yang didasari oleh Jeremy Bentham tersebut.
Studi Kasus dari konsep Panopticon Jeremy Bentham
Salah satu studi kasus yang kaitannya dengan konsep panopticon karya Jeremy Bentham ialah Presidio Modelo yang terletaknya di Kuba. Presidio Modelo merupakan bangunan penjara yang didirikan pada awal abad ke 20 dan didirikannya dengan beberapa konsep-konsep desain panopticon.
Presidio Modelo yang letaknya di Pulau Isla de la Juventud di Kuba. Presidio Modelo dibangun dengan menggunakan konsep panopticon supaya untuk membuat pengawasan yang efektif dan efisien kepada para tahanan Presidio Modelo. Bangunan Presidio Modelo mempunyai bangunan pusat atau central yang bentuknya melingkar dengan menara pengawas yang letaknya di tengah. Sel-sel penjara Presido Modelo berjajar mengelilingi menaranya dan selnya memiliki masing-masing jendela yang berhadapan ke dalam supaya para pengawas Presidio Modelo bisa mengawasi tahanannya dari menara dengan mudah.
Presidio Modelo didirikan pada tahun 1926 dan dijalankan untuk sebagai penjara hingga tahun 1967. Selama masa bangunan ini berjalan sebagai penjara, penjara Presidio Modelo ini mengikutu beberapa prinsip atau konsep panopticon, yang di mana semua tahanan merasa diamati secara terus-terusan dan para tahanan pun tidak tahu apakah mereka sedang diawasi atau tidak diawasi.
Akan tetapi, Presidiu Modelo tidak semuanya mengikuti konsep atau rancangan dari panopticon karya Jeremy Bentham yang sepenuhnya. Bangunan Presidiu Modelo memprsentasikan prinsip atau konsep dasar pengawasan yang dilakukan secara berkala kepada para tahanan yang menjadikan itu inti dari sebuah konsep panopticon.
Presidiu Modelo salah satu studi kasus yang menarik karena menunjukkan suatu upaya bentuk fisik dari sebuah konsep panopticon ke dalam dunia yang nyata. Bangunan penjara Presidiu Modelo memperlihatkan bagaimana konsep desain panopticon dapat didirkan dalam bentuk penjara yang modern untuk tercapainya tujuan pengawasan, tujuan penanganan, tujuan kedisiplinan kepada semua tahanan.
Apa itu Kejahatan Structural?
Kejahatan Struktural atau dalam bahasa Inggris "Structural Crime" berfokus pada ciri-ciri kejahatan yang nampak sebagai hasil dari ketidaksetaraan sosial, ketidakadilan struktural, dan ketimpangan kekuasaan di dalam bermasyakat atau sistem sosial. Konsep dari kejahatan struktural menunjukkan dari peran struktur sosial, kebijakan, lembaga, dan dinamika sosial dalam mendorong dan menyediakan suatu tindakan kriminal.
Kejahatan struktural melewati pandangan tradisional kejahatan yang fokusnya terletak pada suatu tindakan yang individu membuat terjadinya pelanggaran hukum. Ini bisa membuktikan bahwa ada faktor-faktor yang sistemik dan ini pun bisa saja menyebabkan atau berpengaruhnya akan muncul suatu kejahatan, contohnya ketidakadilan sosial, ketidaksetaraan ekonomi, diskriminasi rasial, kerentanan suatu kelompok tertentu dalam bermasyarakat, tidak setaranya perekonomian, politik publik yang tidak cukup memadai.
Berikut contoh-contoh dari kejahatan struktural, antara lain:
- Perdagangan manusia
- Kejahatan korporasi
- Kejahatan Lingkungan
- Tidak bersamaan akses terhadap pelayanan dasar seperti pendidikan, perumahan, dan layanan kesehatan.
- Pencucian Uang
Kejahatan Struktural biasanya kaitan tentang kekuasaan dan juga disitribusi sumber daya yang tidak menyeluruh di dalam bermasyarakat.
Pemahaman tentang suatu kejahatan struktural dilibatkannya sebuah analisis kepada aspek-aspek struktural yang akan membuat bentuk atau bisa membuat pengaruh kejahatan, lalu juga upaya untuk mencegah suatu ketidakadilan yang sistemik melalui perubahan sosial, kebijakan publik, dan tindakan atau aktivitas yang fokusnya kepada akar masalah sosial.
Para ahli-ahli yang menyampaikan tentang arti dari sebuah kejahatan structural, antara lain:
Arti Kejahatan Struktural dari David O. Friedrichs
David O. Friedrichs memaparkan bahwa kejahatan struktural sebagai "tindakan yang ilegal atau bisa juga tidak etis yang kemunculannya sebagai hasil dari sebuah proses sosial dan politik yangmembuat untung kelompok yang mempunyai kekuatan di dalam masyarakat." David O. Friedrichs menegaskan bahwa peran lembaga, struktur ekonomi, dan kebijakan publik dalam bisa terciptanya membuat rentan kepada suatu kejahatan.
Arti Kejahatan Struktural dari Steven Box
Steven Box mengemukakan jikalau kejahatan struktural itu "suatu tindakan yang kriminal yang munculnya bisa sebagai hasil dari tidak setaranya sosial dan struktur kekuasaan yang tidak menyeluruh di dalam masyarakat." Dia menujukkan bahwa peran struktur sosial untuk membawa suatu individu atau suatu kelompok untuk bisa ikut dilibatkan dalam kegiatan atau aktivitas yang kriminal.
Arti Kejahatan Struktural dari Richard Quinney
Richard Quinney menjelaskan arti dari kejahatan struktural ialah "tindakan atau aktivitas yang bisa melanggar hukum lalu munculnya untuk sebagai hasil dari suatu ketimpangan sosial, ketidaksetaraan ekonomi, dan kebijakan pemerintah yang tidak adil." Richard Quinney juga menegaskan kalau peran lembaga sosial, sistem ekonomi, dan kontrol sosial bisa saja terjadinya menghasilkan suatu akan kejahatan.
Arti Kejahatan Struktural dari William Chambliss
William Chambliss juga berpendapat kalau kejahatan struktural suatu "kejahatan yang munculnya sebagai akibat dari sebuah ketidakadilannya sosial, ketimpangan ekonomi, dan tidak setaranya kekuasaan yang berkaitannya dengan suatu struktur sosial dan politik". William Chambliss juga berpendapat jika peran di suatu sistem sosial akan terciptanya sebuah peluang dan motivasi untuk melakukan tindakan atau aktivitas yang kriminal.
Siapa itu Anthony Giddens?
Anthony Giddens merupakan seseorang yang berprofesi sebagai sosiolog yang terkenal dan bercendekiawan. Anthony Giddens adalah seorang sosiolog dari negara Inggris. Anthony Giddens lahir pada tanggal 18 Januari 1938, di daerah London Negara Inggris. Anthony Giddens termasuk tokoh yang sangat berpengaruh di dalam pemikiran sosial kontemporer.
Anthony Giddens menegaskan betapa penting untuk harus paham dinamika sosial dan perubahan di dalam masyarakat yang modern. Anthony Giddens juga mengemukakan bermacam-macam konsep, ide dan sebuah teori yang bisa membuat pengaruh bagi dunia, seperti konsep strukturasi, teori modernitas, dan teori aksi.
Salah satu dari karyanya Anthony Giddens yang karyanya terkenal ialah "The Constitution of Society" yang karyanya dikemukakan pada tahun 1984, di tahun tersebut Anthony Giddens mengenalkan sebuah konsep strukturasi. Di dalam karya tersebut, Anthony Giddens menyatukan sebuah konsep struktur sosial dan konsep agensi individu di dalam pemahaman tentang interaksi sosial.
Anthony Giddens juga terkenal akan karyanya dimana Anthony Giddens berpendapat jika konsep modernitas dan dampaknya kepada masyarakat. Anthony Giddens menjelaskan tentang suatu bagaimana perubahan sosial, perubahan institusi yang bisa membuat pengaruh kehidupan suatu individu di dalam masyarakat modern dan globalisasi.
Selain dari itu, Anthony Giddens juga menuliskan tentang bermacam-macam topik contoh seperti, politik, identitas, globalisasi, modernisasi, dan perilaku atau aktivitas manusia di dalam konteks sosial. Karya Anthony Giddens sudah menjadi sumber yang sangat penting di dalam berbagai seperti, bidang sosiologi dan banyak membuat pengaruh yang dapat ditemukannya di dalam pemikiran sosial kontemporer.
Anthony Giddens pernah menjadi sebagai Direktur London School of Economics and Political Science (LSE) dari tahun 1997 sampai tahun 2003. Anthony Giddens juga mendapatkan bermacam-macam penghargaan dan gelar kehormatan atas karya-karyanya dan kontribusinya di dalam sosiologi dan pemikiran sosial.
Mengapa Kejahatan Struktural bisa terjadi?
Kejahatan Struktural bisa terjadi disebabkan aspek-aspek sosial dan struktur sosial, maka bisa terciptanya suatu keadaan yang akan mendukung atau terdorongnya suatu perbuatan kejahatan kriminal. Berikut faktor-faktor yang dapat bisa membuat kejadian kepada kejahatan struktural, diantara lain:
- Kesenjangan sosial dan kesenjangan ekonomi
Kesenjangan sosial dan kesenjangan ekonomi, contohnya seperti ketimpangan di dalam distribusi kekayaan, kesempatan, pendapatan, pelayanan terhadap sumber daya yang bisa membuat terjadinya tidak adil dalam sosial. Tidak setaranya ini bisa membuat rasa frustasi, rasa tertekan atau tekanan, dan tidak bisa memenuhi suatu kebutuhan untuk sebagian orang, yang bisa saja orang tersebut bisa melakukan kejahatan sebagai jalan keluar supaya bisa terpenuhi terpenuhi kebutuhan orang tersebut.
- Tidak adilnya sistemik
Tidak adilnya sistemik contohnya seperti kebijakan publik, sistem hukum, dan struktur sosial yang memperlakukannya dengan tidak adil hingga bisa terciptanya tidak setara dengan perlakuan, akses terhadap keadilan, dan peluang. Tidak adilnya semacam itu akan bisa membuat munculnya rasa ketidakpuasan dan membuat tidak percaya kepada sistem yang bisa menghasilkan suatu potensi untuk melakukan perbuatan kriminal.
- Korupsi dan pejabat yang mementingkan untuk yang jahat
Kejahatan Struktural bisa saja terjadi muncul disaat orang-orang yang punya kekuasaan dan otoritas menggunakan kekuasaan tersebut hanya untuk buat pribadi atau kelompok orang-orang tersebut. Selain itu, orang-orang yang punya kekuasaan bisa melanggar hukum atau memanipulasi sebuah aturan hanya untuk mendapatkan keuntungan bagi orang-orang yang punya kekuasaan tersebut. Contoh perbuatan tersebut yaitu penyuapan, korupsi, dan menggunakan kekuasaan untuk melakukan yang salah bisa menjadi sebuah bentuk suatu kejahatan struktural.
- Konflik dan tegangnya antar sosial
Suatu konflik yang tidak ada habisnya, tidak stabilnya politik, dan terdapat tegangnya antar suku dan agama bisa menimbulkan lingkungan yang di mana kejahatan struktural bisa berkembang. Tidak stabilnya sosial dan kondisi krisis dapat membuat muncul suatu tindakan atau perbuatan kriminal contohnya seperti, perampokan atau eksploitasi dan kekerasan politik.
- Kesenjangan suatu institusional
Lemahnya di dalam sistem hukum, tidak efektifnya dan efisien dalam penegakan hukum, dan lembaga-lembaga sosial yang gagal untuk melindungi masyarakat dari kejahatan bisa membuat suatu kejahatan struktural dapat terjadi.
Tidak efektifnya untuk memberantaskan korupsi yang ada, kejahatan lingkungan, atau kejahatan keuangan, misal seperti dapat membuat terciptanya suatu celah atau kesempatan yang bisa kemungkinan kejahatan akan terus berlanjut.
Penting untuk kita bahwa harus paham jika kejahatan struktural adalah kejadian yang sangat penting dan bisa mempengaruhi di berbagai macam faktor. Faktor-faktor yang sudah di sebutkan di atas merupakan sebuah contoh yang umum agar kita bisa paham dan bisa mengerti bahwa mengapa kejahatan struktural bisa dapat terjadi, akan tetapi setiap situasi atau latar belakang bisa mempunyai dinamika yang berbeda-beda.
Bagaimana cara mencegah agar Kejahatan Struktural tidak terjadi?
Mencegah terjadinya kejahatan struktural yaitu dengan cara mengaitkan sebuah upaya untuk bisa mengatasi dan faktor-faktor struktural yang berpengaruh bisa menyebabkan kejadian kejahatan berkurang. Berikut di bawah beberapa cara yang mungkin bisa saja mencegah agar tidak terjadinya kejahatan struktural:
- Mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi
Membangun masyarakat yang lebih menyeluruh dan apabila ada kesenjangan sosial dan ekonomi harus dikurangi agar bisa rasa tegang yang ada dan rasa frustrasi yang bisa menyebabkan munculnya kejahatan struktural. Caranya dengan cara dari mulai kesempatan yang rata, pelayanan tentang sumber daya lebih adil, kebijakan berintegritas dan bijaksana, pastinya kesenjangan ekonomi berkurang.
- Sistem keadilan dan penegakan hukum harus dikuatkan
Tingkatkan sistem keadilan dalam keefektifan dan para aparat atau penegak hukum harus dapat membantu agar tidak terjadinya kejahatan struktural. Ini juga cara lembaga-lembaga penegak hukum bisa diperkuat, transparasi di pertingkatkan, akuntabilitas, penegakan hukum yang berintegritas, lalu bisa memberi sebuah akses yang adil dan terbagi sama rata kepada keadilan untuk semua warga.
- Mendorong semua masyarakat agar ikut juga berpatisipasi
Mengikutsertakan warga atau para masyarakat untuk mengambil sebuah proses keputusan dan memperkuat para atau para masyarakat untuk membantu supaya bisa mengurangi terjadinya kejahatan struktural. Cara untuk bisa mengurangi kejahatan struktural bisa dilakukan dari pendidikan, membangun komunikasi atau dialog sosial, membentuk suatu komunitas untuk mencegah kejahatan struktural yang kuat dan solid, dan memberikan fasilitas untuk para warga yang berfokus memecahkan tentang masalah sosial.
- Tata kelola dibangun dengan baik
Tata kelola publik harus diperbaiki dan swasta serta menyerang ke korupsi yang bisa terbantu agar tidak terjadinya kejahatan struktural. Transparasi, publik yang terlibat, akuntanbilitas, dan integritas institusi ditingkatkan adalah suatu cara atau langkah yang penting untuk mendirikan tata kelola yang baik.
- Kesadaran dan pendidikan harus diperkuatkan
Kesadaran dan pendidikan tentang inti atau akar terjadinya kejahatan struktural dan akibat dari kejahatan struktural hal yang penting agar bisa mencegah terjadinya kejahatan struktural. Pendidikan yang mengangkat sebuah tentang isu-isu sosial, etika bisa membantu merubah suatu persepsi, keadilan, dan sikap para warga atau para masyarakat terhadap tentang kejahatan lalu juga menjelaskan nilai-nilai yang bisa mencegah terjadinya kejahatan struktural.
- Memperkenalkan suatu kebijakan sosial yang menyeluruh
Kebijakan publik yang mendukung inklusi sosial, keadilan, dan kesetaraan bisa membantu supaya tidak terjadinya kejahatan struktural. Caranya bisa seperti perlindungan sosial, pemberdayaan ekonomi, perlindungan hak asasi manusia, meratanya sebuah pendidikan.
- Akses terhadap layanan dasar ditingkatkan
Meyankinkan semua akses terbagi rata terhadap layanan dasar seperti lapangan kerja, layanan kesehatan, pendidikan, perumahan yang layak untuk ditinggal bisa membuat rasa frustrasi dan ketidakpuasan yang membuat terjadinya kejahatan struktural bisa berkurang.
- Penelitian dan evaluasi kebijakan ditingkatkan
Melaksanakan penelitian yang intens dan melakukan evaluasi tentang kebijakan dan program mencegah terjadinya kejahatan struktural bisa membantu untuk memahami sebuah aspek-aspek yang berkonstribusi tentang suatu kejahatan lalu dapat membuat cara-cara untuk mencegah terjadinya kejahatan struktural yang efektif dan dapat diimplementasikan atau dijalankan. Informasi ini dapat berguna untuk membawa kebijakan dan suatu intervensi yang lebih baik di masa depan nantinya.
- Berfokus untuk mencegah ulang kejahatan
Selain harus mengurangi aspek-aspek yang bisa terjadinya kejahatan struktural , sangat penting juga untuk berfokus terhadap rehabilitasi dan reintegrasi kepada pelaku-pelaku kejahatan struktural. Program rehabilitasinya juga bisa tentang pendidikan, pemulihan sosial, dukungan pasca-penahanan, dan pelatuhan keterampilan yang bisa membantuk untuk berkurangnya resiko untuk terjadinya kejahatan yang berulang.
Mencegah dari kejahatan struktural dengan membawa pendekatan yang menyeluruh dan jangkanya panjang, lalu melibatkan pemerintah, lembaga hukum atau penegak hukum, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk diajak bekerja sama. Cara-cara yang sudah disebutkan tujuannya untuk bisa berkurangnya ketimpangan sebuah sosial, tata kelola yang harus diperbaiki, dan membangun sebuah masyarakat yang lebih adil dan aman bagi semua warga atau semua masyarakat.
Studi Kasus dari Kejahatan Struktural
Contoh studi kasus dari kejahatan struktural ialah Korupsi dalam Proyek Infrastruktur.
Dalam sebuah negara, terdapat proyek infrastruktur besar yang didanai oleh pemerintah. Proyek ini memiliki anggaran yang besar dan melibatkan kontraktor swasta. Namun, selama pelaksanaan proyek, terungkap bahwa terdapat praktik korupsi yang melibatkan pejabat pemerintah dan kontraktor. Dana proyek digunakan secara tidak sah untuk memperkaya diri sendiri, melalui pemotongan anggaran, penyelewengan, atau penggelembungan biaya.
Analisis kejahatan struktural:
1. Faktor struktural: Terdapat beberapa faktor struktural yang memungkinkan terjadinya kejahatan korupsi dalam proyek ini, antara lain:
- Lemahnya sistem pengawasan dan tata kelola: Kelemahan dalam sistem pengawasan dan tata kelola proyek memungkinkan terjadinya penyalahgunaan dana proyek tanpa terdeteksi.
- Ketidakadilan dalam proses kontrak: Ada praktik nepotisme atau suap dalam pemberian kontrak, di mana kontraktor yang terlibat dalam praktik korupsi diberikan keuntungan dari pihak pemerintah.
- Ketimpangan kekuasaan dan akses terhadap sumber daya: Ketidakseimbangan kekuasaan antara pejabat pemerintah dan kontraktor memungkinkan adanya penyalahgunaan wewenang dan penyelewengan dana.
2. Dampak sosial dan ekonomi: Kejahatan korupsi dalam proyek ini memiliki dampak yang merugikan masyarakat dan perekonomian negara, antara lain:
- Penggelapan dana publik: Korupsi mengakibatkan hilangnya dana publik yang seharusnya digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
- Pelayanan publik yang buruk: Penyelewengan dana mengakibatkan proyek tidak selesai atau tidak sesuai standar, menghambat kemajuan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat.
- Perpetuasi ketidakadilan sosial: Korupsi memperkuat ketidakadilan sosial dan ekonomi dengan mengalihkan sumber daya dan kesempatan dari masyarakat yang membutuhkan kepada pihak yang korup.
Pencegahan dan Penanggulangan:
Penguatan tata kelola dan pengawasan: Diperlukan penguatan sistem pengawasan dan tata kelola proyek, termasuk peningkatan transparansi, akuntabilitas, dan integritas dalam proses kontrak dan penggunaan dana proyek.
Penegakan hukum yang tegas: Pemerintah perlu memastikan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku korupsi, baik dari pihak pemerintah maupun kontraktor, untuk memberikan sinyal bahwa korupsi tidak akan ditoleransi.
Mendorong partisipasi masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam pengawasan proyek infrastruktur dan memberikan informasi yang mudah diakses kepada publik tentang anggaran dan pelaksanaan proyek dapat membantu mengurangi ruang gerak untuk korupsi.
Peningkatan kesadaran dan pendidikan anti-korupsi: Pendidikan dan kesadaran tentang bahaya dan dampak negatif korupsi perlu ditingkatkan, baik di kalangan masyarakat umum maupun di kalangan pejabat pemerintah dan kontraktor.
Penguatan kerjasama internasional: Kerjasama dengan negara lain dalam pencegahan dan penanggulangan korupsi penting untuk memperkuat upaya pencegahan kejahatan struktural yang melintasi batas negara.
Kesimpulan
Panopticon adalah konsep arsitektur penjara yang dikembangkan oleh Jeremy Bentham pada abad ke-18. Konsep ini didasarkan pada ide pengawasan total terhadap tahanan dengan menggunakan desain bangunan yang mengizinkan penjaga untuk memantau mereka tanpa henti, sementara tahanan tidak tahu kapan mereka diamati. Tujuan dari Panopticon adalah untuk menciptakan efek psikologis yang menghasilkan pemantauan internal yang terus-menerus dan pengendalian diri.
Anthony Giddens adalah seorang sosiolog terkemuka yang mempelajari berbagai aspek masyarakat modern, termasuk masalah kejahatan. Giddens mengembangkan konsep kejahatan struktural yang menekankan pentingnya faktor-faktor sosial dan struktural dalam memahami terjadinya kejahatan.
Menurut Giddens, kejahatan bukanlah hasil dari karakteristik individu semata, tetapi juga dipengaruhi oleh struktur sosial yang ada dalam masyarakat. Faktor-faktor seperti ketidaksetaraan sosial, ketimpangan kekuasaan, dan ketidakadilan sistemik dapat mempengaruhi munculnya kejahatan.
Giddens berpendapat bahwa sistem sosial yang tidak adil dan ketidakseimbangan kekuasaan dapat menciptakan kesempatan dan motivasi untuk melakukan kejahatan. Misalnya, ketidaksetaraan ekonomi yang tinggi dapat mendorong individu untuk mencari cara-cara ilegal untuk memperoleh kekayaan.
Dalam pandangan Giddens, mencegah kejahatan struktural memerlukan perubahan struktur sosial yang lebih adil dan mengurangi ketidaksetaraan sosial. Ini melibatkan upaya untuk memperbaiki tata kelola, meningkatkan akses terhadap sumber daya, mempromosikan kesetaraan, dan memperkuat mekanisme pengawasan dan akuntabilitas.
Kesimpulannya, Anthony Giddens menyumbangkan pemikiran yang penting dalam pemahaman kejahatan dengan menekankan peran faktor-faktor struktural dalam terjadinya kejahatan. Pendekatan ini menekankan pentingnya perubahan sosial dan penghapusan ketidakadilan struktural dalam upaya mencegah dan mengatasi kejahatan dalam masyarakat.
Daftar Pustaka
Bentham, Jeremy. "Panopticon; or, The Inspection House." 1791.
Božovič, Miran. "The Panopticon and Beyond: An Introduction." In "The Panopticon Writings" oleh Jeremy Bentham, Verso, 1995.
Foucault, Michel. "Discipline and Punish: The Birth of the Prison." Vintage Books, 1977.
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmm/article/view/14518
Giddens, A. (1984). The Constitution of Society: Outline of the Theory of Structuration. Polity Press.
Giddens, A. (1990). The Consequences of Modernity. Polity Press.
Transparency International. (2021). Corruption Perceptions Index 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H