Mohon tunggu...
Muhammad Faldian Akbar
Muhammad Faldian Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Mercu Buana Meruya

Nama: Muhammad Faldian Akbar | Nim: 41521010132 | Fakultas : Ilmu Komputer | Jurusan : Teknik Informatika | Mata kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak | Instansi : Universitas Mercu Buana Meruya Jakarta Barat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Memahami Komunikasi dengan Pendekatan Semiotika

4 April 2023   22:41 Diperbarui: 4 April 2023   23:03 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan kegiatan manusia yang mendasar. Dan komunikasi, manusia dapat berhubungan satu sama lain melalui Kehidupan sehari-hari di rumah, di tempat kerja, di pasar, di Dimanapun masyarakat atau manusia berada, tidak ada yang tidak akan berkomunikasi. Komunikasi sangat penting dalam kehidupan pria. 

Pengetahuan manusia berkembang dari hari ke hari karena menyampaikan. Komunikasi juga membentuk sistem sosial yang saling menguntungkan saling membutuhkan, sehingga komunikasi dan sosial dapat dipisahkan.

Komunikasi menurut para ahli diantaranya, yaitu:

Carl I.Hovland 

Ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan ecara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.

Edward Depari

Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan pada penerima pesan.

Wilbur Schram, apabila kita mengadakan komunikasi maka kita harus mewujudkan persamaan antara kita dengan orang lain. Kita mengetahui bahwa pada dasarnya komunikasi itu adalah proses. Suatu proses komunikasi yang bersifat dinamis, tidak statis.

Cherry 

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antar dua orang atau lebih, communico yang artinya membagi.

Thomas M. Schneidel

Menurutnya manusia itu pada umumnya berkomunikasi untuk saling menyatakan dan mendukung identitas diri mereka dan untuk membangu interaksi sosial dengan orangorang disekelilingnya serta untuk mempengaruhi orang lain agar berfikir, merasa, ataupun bertingkah seperti apa yang diharapkan.

Rudolf F. Verdeber

Menurutnya, komunikasi memiliki fungsi yakni fungsi sosial dan fungsi pengambilan keputusan.Fungsi sosial bertujuan untuk kesenangan, menunjukkan ikatan, membangun dan memelihara hubungan dengan orang lain. Sedangkan fungsi pengambilan keputusan ialah memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan terhadap sesuatu pada saat tertentu.

Gordon I. Zimmerman

Beliau menjelaskan bahwa komunikasi itu berguna dalam menyelesaikan setiap tugas penting bagi kebutuhan kita, juga untuk memberi sandang pangan kepada diri sendiri dan memuaskan kepenasaran kita kepada lingkungan, serta untuk menikmati hidup. Selain itu, hal terpenting dari komunikasi ialah untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain disekitar kita.

Unsur-unsur Komunikasi

1. Komunikator

Dalam proses komunikasi komunikator berperan penting karena mengerti atau tidaknya lawan bicara tergantung cara penyampaian komunikator. “Komunikator berfungsi sebagai encoder, yakni sebagai orang yang memformulasikan pesan yang kemudian menyampaikan kepada orang lain, orang yang menerima pesan ini adalah komunikan yang berfungsi sebagai decoder, yakni menerjemahkan lambanglambang pesan konteks pengertian sendiri.

Persamaan makna dalam proses komunikasi sangat bergantung pada komunikator, maka dari itu terdapat syarat-syarat yang diperlukan oleh komunikator, diantaranya:

  • Memiliki kredibilitas yang tinggi bagi komunikannya
  • Kemampuan berkomunikasi.
  • Mempunyai pengetahuan yang luas
  • Sikap.
  • Memiliki daya tarik, dalam arti memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan sikap atau
  • perubahan pengetahuan pada diri komunikan.

2. Pesan

Adapun yang dimaksud pesan dalam proses komunikasi adalah suatu informasi yang akan dikirmkan kepada si penerima. “pesan ini dapat berupa verbal maupun noverbal. Pesan verbal dapat secara tertulis seperti: surat, buku, majalah, memo, sedangkan pesan secara lisan dapat berupa percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, radio, dan sebagainya. Pesan nonverbal dapat berupa isyarat, gerakan badan dan ekspresi muka dan nada suara.

Ada beberapa bentuk pesan, diantaranya:

  • Informatif

yakni memberikan keterangan-keterangan dan kemudian komunikan dapat mengambil kesimpulan sendiri.

  • Persuasif

yakni dengan bujukan untuk membangkitkan pengertian dan kesadaran seseorang bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan rupa pendapat atau sikap sehingga ada perubahan, namun perubahan ini adalah kehendak sendiri.

  • Koersif

yakni menggunakan sanksi-sanksi. Bentuknya terkenal dengan agitasi, yakni dengan penekanan-penekanan yang menimbulkan tekanan batin diantara sesamanya dan pada kalangan public.

3. Media

Media adalah sarana atau alat yang digunakan oleh komunikator menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikator atau media yang digunakan untuk memberikan umpan balik kepada koresponden penghubung. Media sendiri merupakan bentuk jamak dari kata media, Ini berarti perantara, pengiriman atau distributor.

4. Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau Negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah seperti khalayak, sasaran, komunikan atau dalam bahasa inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber.

Tidak ada penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbukan berbagai macam masalah yang sering kali memuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.

 Komunikasi yang efektif harus ditunjang dari komunikator dan komunikan. Komunikan harus mampu mendengarkan dan memahami pesan yang disamaikan. Begitu pula sebaliknya komunikator harus mampu menyampaikan pesan yang baik.

5. Efek

Pengaruh atau efek adalah perbedaan apan yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah penerima pesan “pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu pengaruh juga bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerima pesan”.

Dampak yang ditimbulkan dapat diklasifikasikan menurut kadarnya, yaitu: 

1) Dampak kognitif

adalah yang ditimbulkan pada komunikan yang menyembabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. 

2) Dampak efektif 

lebih tinggi kadarnya dari pada dampak komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya, menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. 

3) Dampak behavioral (konatif), yang paling tinggi kadarnya, yakni tampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.

Jenis-jenis Komunikasi

Ada beberapa jenis komunikasi yang masing-masing kurang lebih memiliki tujuan yang sama yaitu menyampaikan suatu informasi. Berikut adalah jenis-jenis komunikasi dan penjelasannya.

 1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang digunakan dengan menggunakan simbol-simbol verbal serta menggunakan kata dari satu maupun lebih bahasa. Komunikasi verbal tidak hanya berupa lisan saja, namun meliputi pula komunikasi lisan serta komunikasi tertulis.

Contoh dari komunikasi verbal lisan adalah ketika dua orang lebih melakukan interkasi berupa berbincang-bincang dengan menggunakan perantara atau media komunikasi seperti media komunikasi seluler dan lainnya. Selain itu, komunikasi verbal juga dapat dilakukan tanpa menggunakan perantara, artinya aktivitas komunikasi tersebut terjadi secara langsung, bertatapan antara pembawa pesan dengan penerima pesan.

Selain itu, contoh dari komunikasi verbal tulisan dapat berupa saling mengirim pesan melalui berbagai macam media komunikasi seperti surat, e-mail dan platform chatingan lainnya.

2. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi non verbal ialah komunikasi yang dilakukan dengan cara menggunakan pesan non verbal untuk menyampaikan suatu informasi. Cara melakukan komunikasi non verbal ini adalah tanpa menggunakan kata atau mengeluarkan kalimat dari mulut. Tetapi, dengan cara melakukan suatu tindakan untuk menyampaikan suaaatu informasi. Berikut beberapa contoh dari komunikasi non verbal.

  • Ekspresi wajah, dalam komunikasi non verbal penggunaan ekspresi wajah adalah hal yang penting. Karena seseorang dapat menyampaikan suatu informasi dengan menggunakan ekspresi wajah tanpa harus mengeluarkan satu kata pun. Contohnya adalah ketika seseorang menunjukan ekspresi wajah takut dan lainnya.
  • Bahasa tubuh adalah salah satu cara menggunakan komunikasi non verbal. Dengan melakukan bahasa tubuh, maka seseorang akan mengetahui pesan yang ingin disampaikan. Contohnya ketika seseorang memberikan gestur tubuh tertentu yang dapat menyampaikan pesan bahwa orang tersebut ingin menyampaikan suatu pesan.
  • Sentuhan, melalui sentuhan seseorang dapat melakukan komunikasi non verbal. Contoh yang sering ditemui adalah ketika seseorang tertawa kemudian secara reflek atau spontan orang tersebut menepuk pundah dari lawan bicara yang memiliki makna bahwa orang tersebut menghargai lawan bicaranya atau sebaliknya.
  • Penampilan, melalui penampilan seperti gaya rambut bahkan hingga cara berpakaian maupun makeup, seseorang menyampaikan pesan khusus seperti tertarik dengan lawan bicara dan lain sebagainya.

3. Komunikasi Formal

Komunikasi formal merupakan komunikasi yang terjadi di antara organisasi maupun perusahaan dengan tata cara yang telah diatur sebelumnya sesuai dengan struktur organisasi. Dalam komunikasi formal, maka seseorang umumnya menggunakan tempat, tata bahasa yang terlihat lebih baku dan formal dibandingkan ketika melakukan komunikasi non formal. Contohnya adalah ketika seminar, pembicara umumnya akan menggunakan bahasa baku yang mudah dimengerti serta berada dalam ruang lingkup atau tata letak yang formal pula. Seperti penataan tempat duduk, penataan pembicara dan lainnya. 

4. Komunikasi Informal

Berbeda dengan komunikasi formal, komunikasi informal terjadi ketika ada seorang atau lebih baik dalam organisasi maupun suatu perusaan yang tidak ditentukan sebelumnya dalam suatu struktur organisasi maupun tidak mendapatkan kesaksian resmi. Apabila komunikasi informal terjadi, kemungkinan besar tidak akan memengaruhi kepentingan dari suatu organisasi maupun perusahaan tersebut. Contohnya seperti desas-desus, gosip maupun kabar burung. 

5. Komunikasi Non Formal

Komunikasi non formal adalah ketika komunikasi terjadi di antara komunikasi yang memiliki sifat formal serta informal. Yaitu ketika komunikasi tersebut berhubungan dengan pelaksanaan suatu tugas maupun pekerjaan dari organisasi serta perusahaan dengan kegiatan yang sifatnya adalah pribadi dari anggota dari organisasi atau perusahaan tersebut. Contohnya adalah ulang tahun perusahaan, ulang tahun organisasi dan lain sebagainya.

6. Komunikasi Langsung

Jenis komunikasi selanjutnya adalah komunikasi langsung yang dapat diartikan sebagai suatu proses komunikasi yang dilakukan secara langsung tanpa adanya bantuan dari perantara pihak ketiga maupun media komunikasi yang ada serta tidak dibatasi oleh jarak. Contohnya ketika seseorang bertemu di suatu tempat dan melakukan komunikasi.

Komunikasi langsung memiliki beberapa keunggulan, karena dengan bertemu langsung maka lawan bicara dapat melihat ekspresi maupun nada bicara lawan bicaranya yang dapat mengurangi risiko salah paham atau ambigu.

7. Komunikasi Tidak Langsung

Komunikasi tidak langsung adalah kebalikan dari komunikasi langsung, yaitu proses komunikasi terjadi atau dilaksanakan dengan adanya bantuan dari pihak ketiga maupuan alat sebagai media komunikasi. Contohnya adalah komunikasi dengan menggunakan telepon seluler melalui platform media sosial maupun platform untuk chat lainnya. 

8. Komunikasi Berdasarkan Maksudnya

Jenis komunikasi berdasarkan maksudnya dapat dibedakan menjadi empat, yaitu pidato, memberi ceramah, wawancara serta memberikan perintah atau tugas. Dari keempat bentuk jenis komunikasi berdasarkan maksudnya tersebut, maka dapat diketahui bahwa inisiatif dari komunikator menjadi penentu. 

9. Komunikasi Internal

Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu komunikasi vertikal, komunikasi horizontal serta komunikasi diagonal. Berikut penjelasannya:

  • Komunikasi vertikal terjadi dalam satu bentuk komunikasi antara pemimpin kepada para anggotanya, komunikasi vertikal dapat berupa seperti teguran, perintah, pujian dan lainnya.
  • Komunikasi horizontal, dapat terjadi ketika ruang lingkup organisasi maupun perusahaan di antara orang yang memiliki kedudukan sejajar. Contohnya adalah komunikasi antara para karyawan, komunikasi antar siswa, komunikasi antar guru dan lain sebagainya.
  • Komunikasi diagonal, adalah komunikasi yang dapat terjadi dalam ruang lingkup organisasi maupun perusahaan di antara orang yang memiliki suatu kedudukan berbeda pada posisi yang tidak sejalur atau vertikal. Contohnya adalah ketika ada karyawan dari divisi kreatif maupun divisi teknik di suatu perusahaan melakukan komunikasi.

10. Komunikasi Eksternal

Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjadi di antara organisasi maupun perusahaan dengan beberapa pihak dari masyarakat yang berada di luar organisasi maupun perusahaan tersebut. Komunikasi eksternal dapat memiliki maksud berupa memeroleh pengertian, bantuan, kepercayaan, maupun menjalin kerjasama dengan masyarakat. Komunikasi eksternal dapat berbentuk konferensi pers, pameran, eksposisi, promosi, siaran radio, siaran televisi, bakti sosial dan lain sebagainya.

Fungsi Komunikasi

Berikut ini fungsi-fungsi Komunikasi:

  1. Menyampaikan informasi, komunikai memiliki fungsi utama untuk dapat menyampaikan informasi. Selain informasi pribadi antar individu, komunikasi juga dapat menyampaikan beragam informasi seperti ilmu pengetahuan, berita bahkan pengumuman yang ditujukan kepada banyak orang sekaligus untuk mencapai suatu kepentingan tertentu.
  2. Mendidik, komunikasi memiliki fungsi untuk mendidik karena sebagai manusia komunikasi merupakan kebutuhan pokok. Namun, manusia tidak bisa secara langsung melakukan komunikasi. Oleh karena itu dengan melakukan komunikasi manusia menjadi terdidik untuk menyampaikan suatu informasi dengan cara yang benar dan baik.
  3. Menghibur, selain sebagai cara untuk menyampaikan informasi, komunikasi juga dapat menjadi alat untuk dapat menghibur seseorang. Contohnya seperti menyampaikan simpati acara televisi yang menghibur, maupun lirik dari lagu yang dapat menjadi penyemangat. Nah, hal-hal menghibur tersebut termasuk dalam bentuk komunikasi.

Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi adalah untuk dapat mengemukakan pendapat, menunjukan suatu perilaku, mengubah sikap maupun sebagai tujuan sosial guna membentuk relasi dan lainnya.

Komunikasi dapat mengubah sosial masyarakat sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh komunikan atau pemberi informasi. Oleh karena itu, penyebaran informasi dengan komunikasi perlu diperhatikan. Terutama, mengingat mudahnya penyebaran informasi dengan adanya perkembangan teknologi.

Pada hakikatnya komunikasi memiliki tujuan untuk menyampaikan suatu informasi yang mudah dimengerti oleh individu lain. Informasi yang disampaikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan suatu umpan balik yaitu berupa perubahan yang positif dari sisi penerima informasi.

Sumber: gramedia.com
Sumber: gramedia.com

Pengertian Semotika

Kata “Semiotika” barasal dari bahasa Yunani “seme”, seperti dalam semeiotikos, yang berarti penafsir tanda. Sebagai suatu disiplin, semiotika berarti ilmu analisis tanda atau studi tentang bagaimana sistem penandaan itu berfungsi. Perintis awal semiotika adalah Plato yang memeriksa asal-muasal bahasa dalam Cratylus. Lalu Aristoteles yang mencermati kata benda dalam bukunya Poetics dan On Interpretation.

Semiotika menurut para ahli diantaranya, yaitu:

Menurut Alex Sobur 

istilah semiotika dan semiologi memiliki istilah lain yaitu, semasiologi, sememik, dan semik. Semua istilah tersebut merujuk pada bidang studi yang mempelajari makna atau arti dari suatu tanda atau lambang.

Menurut Ferdinand De Sausurre

dalam pembahasan tentang semiotik-linguistik dan hermeneutik yang dijelaskan Ahmad Zaki Mubarok, istilah semiotika lahir dari perkawinan antara signified dan signifiant. Perkawinannya melahirkan tanda (sign). Makna tanda dapat disingkap eksistensinya jika kedua komponen tersebut saling dikaitkan atau dihubungkan dengan menggunakan relasi sintagmatis dan paradigmatik yang ditempatkan dalam sistem penandaan (tanda), sehingga muncul istilah yang disebut Roland Barthes dengan signification. Rangkaian unsur-unsur itulah yang kemudian membentuk istilah semiotika. Tugas semiotika adalah untuk memahami tanda-tanda yang berserakan di sekitar manusia.

Umberto Eco 

menyebutnya sebagai sebuah disiplin pengetahuan yang mempelajari segala sesuatu yang bisa digunakan untuk berdusta.

Semiotika adalah salah satu karya pemikiran Ferdinand de Saussure, ahli bahasa kebangsaan Swiss yang terkenal dengan distingsinya terhadap dua gejala kebahasaan langue dan parole. Ia mendefinisikan semiotika sebagai ilmu yang mempelajari struktur, jenis, tipologi serta relasi tanda (sign) dalam penggunaannya di dalam masyarakat.

Semiotik komunikasi menekankan teori produksi tanda, salah satunya mengandaikan adanya enam faktor komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode (sistem tanda), pesan, saluran komunikasi, dan referensi (topik yang dibahas).

Pendekatan Semiotika

Pendekatan semiotika merupakan sebuah pendekatan yang memiliki sistem sendiri, berupa sistem tanda. Tanda itu dalam sastra khususnya sastra tulis diberikan dalam suatu bentuk teks, baik yang terdapat di dalam struktur teks maupun di luar struktur teks karya tersebut. 

Semiotika sering dibagi menjadi tiga cabang: 

1. Semantik: hubungan antara tanda dan hal-hal yang mereka lihat denotata mereka atau makna. 

2. Sintaksis: hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal. 

3. Pragmatik: hubungan antara tanda dan tanda-menggunakan agen.

Kategori-kategori Tanda

Pierce dan Soussure menjelaskan bagaimana menyampaikan makna. Pierce membuat tiga kategori tanda yang masing – masing menunjukan hubungan yang berbeda diantara tanda atas lambang (symbol), ikon (icon), indeks (indeks). Dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Lambang : suatu tanda dimana hubungan antara tanda dan acuannya merupakan yang sudah terbentuk secara konvensional. 

2. Lambang ini adalah tanda yang dibentuk karena adanya consensus dari para pengguna tanda. Warna merah bagi masyarakat Indonesia lambang berani, mungkin di Amerika bukan 

3. Ikon : suatu tanda dimana hubungan antara tanda dan acuanya berupa hubungan kemiripan. Jadi, ikon adalah bentuk tanda dalam berbagai bentuk menyerupai objek dari tanda tersebut. 

4. Indeks : suatu tanda dimana hubungan antara tanda dan acuanya timbul karena ada kedekatan eksistensi. Jadi indeks adalah suatu tanda yang mempunyai hubungan langsung (kualitas) dengan objeknya. Asap merupakan indeks dari apinya.

Semiotika dibedakan atas tiga macam berikut:

 1. Semiotika Murni (Pure) 

Pure semiotic membahas tentang filosofis semiotika, yaitu berkaitan dengan metabahasa, dalam arti hakikat bahasa secara universal. Misalnya, pembahasan tentang hakikat bahasa sebagaimana dikembangkan oleh Saussure dan pierce. 

2. Semiotika Deskriptif (Descriptive) 

Descriptive semiotic adalah lingkup semiotika yang membahas tentang semiotika tertentu, misalnya sistem tanda tertentu atau bahasa tertentu, secara deskriptif. 

3. Semiotika Terapan (Applied) 

Applied semiotic adalah lingkup semiotika yang membahas tentang penerapan semiotika pada bidang atau konteks tertentu, misalnya dengan kaitanya sistem tanda sosial, sastra, komunikasi, per-iklanan, dan lain sebagainya.

Elemen dasar pada Pendekatan Semiotika

Berikut elemen-elemen dasar Semiotika:

  • Komponen Tanda

Komponen Tanda menggambarkan tanda sebagai unit yang tidak dapat dipisahkan oleh dua bidang seperti selembar kertas yaitu bidang khusus untuk menjelaskan bentuk atau ekspresi. Dan bidang-bidang penting untuk menjelaskan konsep atau makna. 

  • Analis Tanda

Analisis tanda-tanda dalam strukturalisme bahasa menyiratkan kombinasi aturan yang terdiri dari dua sumber, yaitu:

1. Aksis paradigmatik, kosakata karakter atau kata-kata

2. Tanda sintagmatik, yang digunakan untuk memilih dan menggabungkan karakter berdasarkan aturan atau kode tertentu untuk mendapatkan ekspresi yang bermakna.

  • Relasi Antar Tanda

Ada dua bentuk Relasi antar Tanda utama yaitu:

1. Metafora adalah model interaksi karakter di mana karakter dari satu sistem digunakan untuk menjelaskan arti dari sistem lain.

2. Metonimi adalah interaksi tanda-tanda di mana satu tanda terhubung ke tanda lain, di mana ada hubungan antara bagian-bagian dan keseluruhan.

Daftar Pustaka

Pengertian Komunikasi | URL: http://repository.radenfatah.ac.id/5121/3/BAB%20II.pdf

Jenis-jenis Komunikasi | URL: https://akatelkom-bogor.ac.id/2022/08/02/jenis-jenis-komunikasi/

Pengertian Semiotika | URL: http://e-jurnal.stail.ac.id/index.php/annida/article/view/50/46

Tiga Macam Semiotika | URL: https://repository.uir.ac.id/389/2/bab2.pdf

Pendekatan Semiotik | URL: https://pps.unj.ac.id/publikasi/dosen/ninuk.lustyantie/16.pdf

Elemen-elemen Dasar Semiotik | URL: https://jabarsatu.id/semiotik/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun