1. Manusia  belajar  karena  kepuasan  untuk  memperoleh ganjaran
2. Tingkah laku terbentuk karena hasil trial & error dan law of effect
3. Yang dilakukan seseorang disebabkan kesenangan sehingga berlangsung secara otomatis conditioning.
Praktik belajar seperti cocok digunakan untuk memotivasi siswa dengan  pemberian  hadiah/ganjaran/reward.  Namun penggunaannya hanya saat-saat tertentu dan dalam  keadaan yang  memungkinkan. Sebab jika  dilakukan  terus  menerus  siswa cenderung  mau  belajar karena akan memperoleh reward, lalu kalau reward ditiadakan siswa apakah  masih  mau  belajar.  Segala yang  menyenangkan   (law  of effect) akan diingat oleh siswa dan akan mudah dipelajari oleh siswa, maka berdasarkan teori ini guru harus mampu menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan. Guru harus mampu membuat pelajaran   matematika   yang   menyeramkan   menjadi   yang menyenangkan.
IV. Operant  conditioning  (Baron.  F.  Skinnner;  1904  --1990)  : Reward & Punishment (Positive and Negative reinforcement)
Sebagaimana tokoh behavour lainnya, Skinner juga memikirkan tingkah  laku  sebagai  hubungan  antara  perangsang  dan  response, hanya  saja   Skinner  membedakan  dua  macam  response  :  1) responden  response  (reflextive  response),  yaitu  respon  yang ditimbulkan   oleh   perangsang-perangsang  tertentu,   Perangsang demikian disebut eliciting stimuli, menimbulkan respose yang relatif sama;  dan  2)  Operant  response  (instrumental  response)  yaitu response yang timbul dan  berkembangnya diikuti oleh perangsang- perangsang tertentu. Perangsang demikian disebut reinforcing stimuli atau reinforcer karena perangsang-perangsang tersebut memperkuat response yang telah dilakukan oleh organisme.
Implikasi dalam dunia pendidikan dari teori ini :
1. Anak yang telah belajar akan menjadi giat belajar jika mendapat hadiah
2. Hadiah yang diberikan kepada siswa tidak harus berupa barang
3. Inovasi  Pengajaran  sebagian  besar  disusun  berdasarkan  teori Skinner,  yaitu  memberikan  dasar  teknologi  pendidikan  yang banyak  digunakan  di  Indonesia  seperti  PPSI,  modul  dan pengajaran tuntas.
Teori  ini  belajar  ini  cocok  untuk  pendidikan  modern  dengan menggunakan inovasi-inovasi baru misalnya belajar model konferensi dengan  bantuan  komputer  yang  saling  berhubungan  (internet) sehingga dapat meningkatkan Operan response siswa menjadi lebih intensif/kuat. Teori ini masih berkembang di Amerika, tentu saja untuk Indonesia juga masih sangat cocok.