Praktik belajar seperti dalam teori ini masih digunakan terutama ditingkat  pendidikan dasar dan sekolah agama  atau di  pesantren- pesantren.  Murid  diberi  drill,  praktik,  pengulangan  dan  kejadian- kejadian sesuai teori ini. Belajar asosiasi dimana urutan-urutan kata- kata tertentu  berhubungan sedemikian  rupa terhadap obyek-obyek, konsep-konsep, atau situasi sehingga bila kita menyebut yang satu cenderung menyebut yang lain. Misalnya ayah berasosiasi dengan Ibu, kursi  dengan  meja.  Jika  digunakan  untuk  model  pembelajaran sekarang  masih  relevan   tentu  dengan  paradigma  baru  misalnya menerangkan dengan mode, gambar dan demostrasi.
III. The  Law  Of Effect  (Edward  L.Thorndike;1874-1949)  :  S-R Theory
Thorndike berpendapat , bahwa yang menjadi dasar belajar ialah asosiasi antara kesan panca indra (sense impression) dengan impulse untuk bertindak (impulse to action).
Bentuk belajar oleh Thorndike disifatkan dengan "Trial and Error learning"  atau  "learning  by  selecting  and  connecting"  .  Belajar berlangsung 3 hukum: 1) law of readiness; 2) law of exercise; 3) law of effect
Law of effect ini menunjukkan kepada makin kuat atau makin lemahnya  hubungan  sebagai  akibat  daripada  hasil  respon  yang dilakukan . Apabila suatu hubungan atau koneksi disebut dan ditandai atau  diikuti  oleh  keadaan  yang  memuaskan  ,  maka  kekuatan hubungan  itu  akan  bertambah,  se baliknya  apabila  suatu  koneksi dibuat dan disertai atau diikuti oleh keadaan yang tidak memuaskan, maka kekuatan  hubungan itu akan berkurang.(7) Dalam Law of effect, segala   tingkah   laku   yang   mengakibatkan   keadaan   yang menyenangkan akan diingat. Dan tingkah laku yang menyenangkan mudah untuk dipelajari begitu pula sebaliknya.
Thorndike berkesimpulan bahwa belajar adalah hubungan antara stimulus  dan  respons.  Itulah  sebabnya  teori  ini  disebut  SR  Bond Theory atau  S-R Psycology of Learning" atau S-R Theory disebut juga teori " Trial and Error Learning"
Berdasarkan  teori  belajar  tersebut,  maka  implikasinya  bagi dalam pendidikan sebagai berikut :(8)
1. Tak memperhatikan individual differences.
2. Kadang-kadang  lupa  akan  tujuan  pokok,  karena  terlalu memperhatikan alat (reward)
3. Biasanya  yang  berhasil  adalah  murid  yang struggle  untuk menerima hadiah (reward)
Hal ini didasarkan pada pendapat teori diatas :