Mohon tunggu...
Muhammad Fakhriansyah
Muhammad Fakhriansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Jakarta

Muhammad Fakhriansyah adalah mahasiswa semester akhir di program studi Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Jakarta. Sejak Februari 2021 menjadi kontributor tetap Tirto.ID. Tulisannya berfokus pada sejarah kesehatan Indonesia dan sejarah politik internasional. Penulis dapat dihubungi melalui: fakhriansyahmuhammad27@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Kisah Penolakan Vaksin

20 November 2020   17:40 Diperbarui: 28 Maret 2022   11:27 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seseorang mendapat vaksinasi (kemungkinan di Maluku), sekitar 1835. Sumber: KITLV

Meskipun dalam perjalanannya terdapat banyak rintangan berupa penolakan vaksin oleh sebagian masyarakat, vaksinasi terbukti menjadi jurus paling ampuh untuk menghentikan dampak berkepanjangan dari penyakit tersebut.    

Dengan adanya memori kolektif mengenai penolakan vaksin, sudah seharusnya Indonesia melihat sejarah untuk mengantisipasi kesalahan dan menjadikan sejarah sebagai landasan pembuatan kebijakan khususnya terkait vaksinasi COVID-19 di masa depan.

Apabila melihat sejarah penolakan vaksin, pemerintah seharusnya menggandeng tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lain sebagainya, dalam proses vaksinasi agar berjalan lancar tanpa adanya penolakan  baik dalam tahap sosialisasi ataupun ketika pelaksanaan vaksinasi. 

Jangan sampai jatuh ke dalam kesalahan yang sama karena tidak mengetahui sejarah. Sebagaimana kalimat bijak “tak ada yang baru dibawah kolong langit", kita sejatinya memiliki pola-pola sejarah yang bisa dicermati untuk menghindari kesalahan dari ‘sejarah berulang' tersebut.

Referensi

  • Baha’udin. (2006). “Dari Mantri Hingga Dokter Djawa: Studi Kebijakan Pemerintah Kolonial Dalam Penanganan Penyakit Cacar di Jawa Abad XIX-XX”. Jurnal Humaniora, 18(3): 286-296
  • Boomgard, Peter. (2003). “Smallpox, Vaccination, and the Pax Neerlandica Indonesia, 1550-1930” dalam kumpulan Bijdragen tot de Taal, Land en Volkenkunde.
  • Loedin, A.A. (2005). Sejarah Kedokteran di Bumi Indonesia. Jakarta: Grafiti Press.
  • Neelakantan, Vivek. (2010). “Eradicating Smallpox in Indonesia: The Archipelagic Challenge”. Health History, 12(1): 61-87.
  • Satrio, dkk. (1978). Sejarah Kesehatan Nasional Jilid 1. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Penulis

Muhammad Fakhriansyah adalah mahasiswa program studi pendidikan sejarah Universitas Negeri Jakarta. Tulisannya berfokus pada kajian sejarah kesehatan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun