Mohon tunggu...
Healthy

Diskalkulia: I Can't Count

28 Desember 2016   21:37 Diperbarui: 28 Desember 2016   21:43 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asosiasi Visual Motor

Anak dengan diskalkulia sering tidak dapat menghitung benda-benda secara berurutan sambil menyebutkan bilangannya “Satu, dua, tiga, empat, lima.” Anak-anak semacam ini dapat memberikan kesan mereka hanya menghafal bilangan tanpa memahami maknanya.

Preservasi

Ada anak yang perhatiannya melekat pada suatu objek saja dalam jangka waktu yang relatif lama. Anak dengan kondisi ini mungkin awal mulanya dapat mengerjakan tugas dengan baik, tapi lama-kelamaan perhatianya melekat pada suatu objek tertentu.

Kesulitan Mengenal dan Memahami Simbol

Anak dengan diskalkulia sering mengalami kesulitan dalam mengenal dan menggunakan simbol-simbol matematika seperti +,-, =, >, <. Kesulitan semacam ini dapat disebabkan oleh adanya gangguan memori tetapi juga dapat disebabkan oleh adanya gangguan persepsi visual.

Gangguan Penghayatan Tubuh

Anak dengan diskalkulia merasa sulit untuk memahami hubungan bagian-bagian dari tubuhnya sendiri. Jika anak diminta untuk menggambar tubuh orang misalnya, mereka akan menggambarkan dengan bagian-bagian tubuh yang tidak lengkap atau menempatkan bagian tubuh pada posisi yang salah.

Kesulitan dalam Bahasa dan Membaca

Kesulitan dalam Bahasa ternyata dapat berpengaruh terhadap kemampuan anak di bidang matematika. Anak yang mengalami kesulitan membaca akan mengalami kesulitan pula dalam memecahkan soal matematika yang berbentuk cerita tertulis.

Skor PIQ jauh lebih rendah daripada skor VIQ

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun