Diskalkulia juga dapat terjadi apabila tes inteligensi dalam bidang performance (PIQ) yang lebih rendah dari hasil verbal (VIQ). Rendahnya skor PIQ pada anak dengan diskalkulia tampaknya terkait dengan kesulitan memahami konsep keruangan, gangguan persepsi visual, dan adanya gangguan asosiasi visual-motor.
Lalu bagaimana cara menangani diskalkulia ?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, diskalkulia kerap kali mengganggu prestasi belajar anak. Penganan diskalkulia juga sangat perlu dilakukan di sekolah penanganan diskalkulia dapat berupa pendidikan remedial yang tujuannya untuk menyisihkan masalah yang dihadapi anak sehingga dapat membantu anak untuk mencapai potensinya semaksimal mungkin. Maka itu penting untuk menerapkan model pembelajaran yang tepat agar anak dapat mempelajari matematika dengan baik. Untuk mengajarkan matematika terdapat beberapa hal yang harus dilakukan yaitu:
1. Kondisikan anak agar siap belajar matematika
2. Maju dari konkrit ke abstrak. Pada tahapan konkrit, siswa memanipulasi berbagai objek dalam belajar keterampilan. Pada tahapan abstrak, angka akhirnya mrnggantikan gambar atau symbol grafis.
3. Berikan kesempatan bagi anak untuk melatih dan mengulang pembelajaran
4. Menyediakan kesempatan untuk berlatih dan mengulang
5. Generalisasi ke situasi baru. Anak hendaknya memperoleh kesempatan yang cukup untuk menggeneralisasikan keterampilan mereka ke dalam banyak situasi. Tujuannya adalah untuk memperolah keterampilan dalam mengenal dan mengaplikasikan operasi – operasi komputasional terhadap situasi baru yang mungkin berbeda.
6. Sadari dan deteksi kelebihan dan kekurangan anak
7. Bangun fondasi yang kokoh tentang konsep dan keterampilan matematika
8. Sajikan program matematika yang seimbang yang mencakup kombinasi antar tiga elemen yaitu, konsep, keterampilan, dan pemecahan masalah.