Mohon tunggu...
FAKHRA SHIBNIFADHILA
FAKHRA SHIBNIFADHILA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

FAKHRA SHIBNI FADHILA NIM: 43119010208 FAKULTAS : MANAJEMEN JURUSAN :EKONOMI DAN BISNIS DOSEN : Apollo, Prof. Dr, M.Si. AK. Universitas Mercubuana jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Delik Modal Kantian pada Para Pejabat Negara Indonesia

18 Juni 2023   23:08 Diperbarui: 18 Juni 2023   23:08 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyalahgunaan kekuasaan dalam bentuk korupsi, nepotisme, dan penyalahgunaan anggaran negara merupakan delik moral yang melanggar prinsip-prinsip moral Kantian. Penting bagi pejabat negara untuk memahami dan menghindari tindakan-tindakan ini guna menjaga integritas, keadilan, dan menjalankan tugas publik dengan penuh tanggung jawab.

B. Pengabaian Kewajiban Etis

1. Ketidakhadiran atau Kinerja yang Buruk:

  • Pengabaian kewajiban etis terjadi ketika pejabat negara absen secara tidak sah atau tidak memenuhi tanggung jawab mereka dalam menjalankan tugas-tugas pelayanan publik.
  • Ketidakhadiran yang tidak sah atau kinerja yang buruk dapat menghambat pelayanan yang adil, efektif, dan efisien kepada masyarakat.
  • Pejabat negara memiliki kewajiban moral untuk hadir dengan tepat waktu, menjalankan tugas-tugas mereka dengan kompeten, serta memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat.

2. Pelanggaran Etika dalam Pengambilan Keputusan:

  • Pengabaian kewajiban etis juga terjadi ketika pejabat negara melanggar prinsip-prinsip etika dalam proses pengambilan keputusan.
  • Misalnya, jika pejabat negara terlibat dalam praktik korupsi, nepotisme, atau kolusi dalam pengambilan keputusan, mereka melanggar prinsip-prinsip moral Kantian seperti kewajiban mutlak dan prinsip kesematan.
  • Pejabat negara memiliki tanggung jawab moral untuk mempertimbangkan kepentingan publik secara obyektif dan adil, serta menjaga integritas dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada masyarakat.

Pengabaian kewajiban etis oleh pejabat negara menciderai prinsip-prinsip moral Kantian yang menekankan pentingnya tindakan yang didasarkan pada kewajiban mutlak dan prinsip kesematan. Ketidakhadiran atau kinerja yang buruk dapat merugikan masyarakat, sementara pelanggaran etika dalam pengambilan keputusan dapat merusak integritas dan keadilan dalam pelayanan publik.

Penting bagi pejabat negara untuk menghormati dan memenuhi kewajiban etis mereka sebagai pelayan publik. Hal ini melibatkan komitmen untuk hadir, menjalankan tugas-tugas dengan baik, serta memastikan bahwa pengambilan keputusan didasarkan pada prinsip-prinsip moral yang tepat. Dengan melaksanakan kewajiban etis, pejabat negara dapat membangun kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab mereka dengan integritas dan keadilan.

IV. DAMPAK DELIK MORAL KANTIAN PADA PELAYANAN PUBLIK

A. Merusak Kredibilitas dan Kepercayaan Publik:

  • Delik moral Kantian yang dilakukan oleh pejabat negara, seperti korupsi dan nepotisme, dapat merusak kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap lembaga negara dan pelayanan publik.
  • Ketika pejabat negara tidak bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip moral Kantian, masyarakat akan kehilangan kepercayaan terhadap integritas mereka dan meragukan motivasi mereka dalam melayani kepentingan publik.
  • Hal ini berpotensi menyebabkan penurunan partisipasi masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan dan pelayanan publik, serta mengurangi dukungan terhadap lembaga negara.

B. Menghambat Pembangunan dan Kemajuan Negara:

  • Delik moral Kantian oleh pejabat negara, seperti penyalahgunaan anggaran negara, dapat menghambat pembangunan dan kemajuan negara.
  • Ketika anggaran negara digunakan secara tidak benar atau tidak transparan, sumber daya yang seharusnya dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, layanan publik, dan program-program kesejahteraan masyarakat bisa terbuang percuma atau tidak tepat sasaran.
  • Akibatnya, pembangunan terhambat, ketimpangan sosial meningkat, dan masyarakat tidak dapat menikmati manfaat yang seharusnya mereka terima dari pelayanan publik yang baik.

C. Mengurangi Keadilan dan Kesejahteraan Masyarakat:

  • Delik moral Kantian, seperti pengabaian kewajiban etis dalam pengambilan keputusan, dapat mengurangi keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
  • Ketika pejabat negara tidak menjalankan kewajiban moral mereka dengan baik, keputusan-keputusan yang diambil mungkin tidak adil, memihak golongan tertentu, atau tidak mempertimbangkan kepentingan publik secara keseluruhan.
  • Hal ini dapat mengakibatkan ketidakmerataan dalam distribusi sumber daya publik, memperdalam kesenjangan sosial, dan mengurangi kesejahteraan masyarakat secara umum.

Dampak delik moral Kantian pada pelayanan publik adalah serius dan luas. Selain merusak kredibilitas dan kepercayaan publik, delik moral ini juga menghambat pembangunan negara dan mengurangi keadilan serta kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi pejabat negara untuk mematuhi prinsip-prinsip moral Kantian dan menjalankan tanggung jawab 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun