Ayah: "Eh jangan lah kesana kau, kau tinggal minta apa yang harus kulakukan ya aku mainkan itu"
Sutradara: "Sudah begini aja kau jatuh bangun lari ambil honor bubar beres"
Kutipan dan gambar adegan di atas menggambarkan aspek ego dalam diri Ayah yang mencoba menerima segala peran yang sudah ditentukan oleh sutradara hal tersebut dilakukan agar sang ayah tetap mendapatkan uang untuk kebutuhan anaknya. Meskipun ego dalam diri ayah mencoba menolak keinginan dalam dirinya dan mencoba pasrah mengikuti arahan sang sutradara. Sehingga ayah tetap memainkan peran sebagai figuran sesuai yang diarahkan oleh sutradara.
Ego pada diri tokoh ayah juga terlihat pada saat ayah menentang keinginan Gina untuk menjadi satpam agar memiliki pekerjaan yang tetap. Berikut ini kutipan dialog dan adegan yang menunjukkan ego sang ayah.
Gina: "Kuliah itu kan butuh biaya, kalau Gina sambal kerja pasti ngga boleh kan?"
Ayah: "Pasti"
Gina: "Makannnya Gina carikan kerja buat ayah"
Ayah: "Setiap hari aku kerja"
Gina: "Gina ingin ayah punya pekerjaan tetap"
Ayah: "Kau meragukan ayahmu?"
Gina: "Nggak ragu ayah, Gina Cuma mikir kalau nanti kuliah dari mana biayanya?"