Dan shalat-shalat sunnah yang mengikuti shalat fardhu ada 17 rakaat. Shalat-shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu ada 17 rakaat.
1.Yang pertama adalah:
Â
Yang pertama adalah shalat 2 rakaat sebelum subuh, yakni shalat qabliyah subuh, yang merupakan shalat yang paling dijaga oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Bahkan beliau masih mengerjakannya saat dalam kondisi safar. Ketika beliau meninggalkan shalat-shalat rawatib yang lain, beliau tetap mengerjakan shalat qabliyah subuh ini. Sebagaimana dijelaskan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha dalam hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim, beliau mengatakan:
 "Tidaklah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa salam menjaga suatu shalat sunnah lebih dari penjagaan beliau terhadap 2 rakaat sebelum subuh". (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka hendaknya kita bisa meneladani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam dengan menjaga shalat sunnah qabliyah subuh ini, karena demikianlah beliau mencontohkan kepada kita.
Kemudian :
Â
2. Yang selanjutnya adalah 4 rakaat sebelum dzuhur dan 2 rakaat setelah dzuhur.
Dalilnya adalah hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha Riwayat Al-Bukhari :
-- --
"Bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salam tidak meninggalkan 4 rakaat sebelum dzuhur"(HR. Bukhari)
Dan dalam hadits Riwayat Muslim dari 'Aisyah juga :
-- --
"Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa salam itu shalat di rumah saya 4 rakaat sebelum dzuhur, kemudian beliau pergi ke masjid untuk mengimami shalat dan beliau pulang lagi masuk ke dalam rumah untuk shalat 2 rakaat". (HR. Muslim)
Jadi ini yang dihafal oleh 'Aisyah radhiyallahu 'anha. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa salam selalu dan tidak pernah meninggalkan 4 rakaat sebelum dzuhur. Kemudian beliau pergi ke masjid untuk shalat bersama para sahabat, mengimami mereka, kemudian beliau masuk lagi ke rumah untuk shalat 2 rakaat.
Maka shalat rawatib yang mengiringi shalat dzuhur adalah 4 rakaat sebelum dzuhur dan 2 rakaat setelah dzuhur.
Kemudian beliau mengatakan:
Â
3. Kemudian shalat 4 rakaat sebelum ashar.
Ini bukan shalat rawatib yang mu'akkad, yang ditegaskan, tapi dia dianjurkan untuk dilakukan. Dalilnya adalah hadits Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu :
: Â
"Semoga Allah merahmati seseorang yang shalat 4 rakaat sebelum ashar"
Ini hadits Riwayat Tirmidzi dengan sanad yang hasan.
Jadi  shalat rawatib yang mengiringi waktu shalat ashar adalah 4 rakaat sebelum ashar. Kalau mampu. Kalau tidak bisa kita bisa shalat 2 rakaat, itu juga bagus. Adapun sesudah ashar maka tidak ada shalat sunnah ba'diyyah. Karena waktu setelah ashar adalah waktu yang larangan untuk mengerjakan shalat sunnah, kecuali jika memiliki sebab khusus.
4.Kemudian beliau mengatakan :
"Dan 2 rakaat setelah maghrib"
Dalilnya adalah hadits Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu, bahwasanya beliau mengatakan:
-- --
"Saya menghafal dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam ada 10 rakaat rawatib".
Diantaranya beliau menyebutkan:
 Di antara 10  rakaat yang senantiasa dilakukan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa salam setiap hari adalah:
"2 rakaat setelah maghrib di rumah beliau".
Maka ini adalah rawatib yang disyariatkan setelah shalat maghrib dan penulis di sini tidak menyebutkan ada rawatib sebelum maghrib, namun, perlu diketahui bahwasanya dianjurkan juga untuk mengerjakan shalat sunnah qabliyah maghrib. Jadi shalat sunnah qabliyah maghrib adalah sesuatu yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Dalilnya adalah hadits Anas Riwayat Bukhari dan Muslim, bahwasanya beliau mengatakan : "Dahulu kami di Madinah, maka kalau muadzin sudah mengumandangkan adzan untuk shalat maghrib maka para sahabat segera mendatangi tiang-tiang masjid Nabawi,
maka kemudian mereka melaksanakan shalat 2 rakaat 2 rakaat. Sampai sampai seorang musafir atau orang asing yang datang ke Kota Madinah, mereka masuk ke masjid dan menyangka bahwasannya shalat maghrib sudah dilakukan, saking banyaknya orang yang mengerjakan shalat sunnah sebelum maghrib. Maka qabliyah maghrib juga termasuk rawatib meskipun ini tidak ditegaskan.
Kemudian yang selanjutnya adalah 3 rakaat setelah isya' yang salah satunya adalah witir.
Jadi Abi Syuja Al-Asfahani rahimahullahu ta'ala menyebutkan bahwasanya dianjurkan setelah shalat isya' untuk mengerjakan tiga rakaat. Tiga rakaat ini yang 2 adalah shalat sunnah ba'diyyah.
Dalilnya adalah hadits Ibnu Umar yang telah kita sebutkan tadi, yaitu 10 rakaat yang dihafal oleh Ibnu Umar tidak pernah ditinggal oleh Rosulullah shallallahu 'alaihi wa salam. Dan diantaranya adalah :