Asa terpaku bertatap ragu Meraba celah dalam mencari arah Sebab nyata detik terus melaju Tertipu oleh oase tengah
Senyum tersungging menjadi debu Canda memeluk hangat jadi terpaku Bersurat aku pada malamku
Andai harap palsu kan mencaciku
Bekap mataku tidak dengan gelapmu Dekaplah dengan tatap indah bolammu Aku hanya ingin miliki indah sinarmu
Tak hentinya bergulir doa agar listrik mengalir, menyalakan lampu bolamku
Â
AKU DAN MASA DEPANKU
Ketika sang mentari menampakkan sinarnya Diiringi kicauan burung yang menyapa Detik demi detik yang berbunyi Membangunkanku untuk menggapai cita
Buku-buku yang memandangku
Seolah tak rela menenggelamkanku dalam angan Kutatap mentari dan berkata
Aku siap demi masa depanku Semangat yang membara Membangkitkan jiwa dan raga